Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Liputan Khusus

Tantangan yang Akan Sering Dihadapi Saat Pacaran dengan Duda

wolipop
Jumat, 14 Jun 2013 10:13 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - Menjalin hubungan asmara dengan pria berstatus duda lebih memiliki tantangan dibandingkan bersama pria lajang. Banyak faktor atau kendala yang mungkin akan mempengaruhi hubungan Anda. Apa saja kendala yang akan sering muncul saat pacaran dengan duda?

Psikolog klinis dewasa Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi. mengatakan, menjalin hubungan dengan duda memang tidak mudah. Masalah yang datang tidak hanya berasal dari hubungan keduanya saja, tapi juga pihak luar. Faktor anak dan mantan istri tentu menjadi kendala tersendiri yang cukup berat.

"Kita harus membedakan mana masalah kita, masalahku, dan masalah dia. Anak dan istri juga biasanya menjadi masalah yang cukup berat ya, tergantung pengertian kita saja," papar Wulan saat berbincang dengan wolipop di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu menuturkan, pasangan yang ditinggal istrinya entah karena meninggal atau bercerai tentu memiliki kenangan tersendiri. Jika meninggal, dia membutuhkan waktu untuk mengenang sang istri walaupun sudah bersama Anda. Berbeda bila bercerai, karena kemungkinan dia akan bertemu mantan istrinya kembali, terutama jika sudah mempunyai anak.

"Akan ada masanya juga kita tidak bisa mendengar terus-menerus betapa dia sakit kehilangan istrinya. Kalau cerai pasangan barunya mesti mengerti mereka masih bisa ketemu, apalagi kalau bawa anak," ujar wanita yang juga sedang menjalani hubungan dengan duda tiga anak itu.

Selain itu, omongan masyarakat juga bisa menjadi masalah dalam hubungan Anda dan pasangan. Beberapa orang masih mempermasalahkan duda yang berpacaran dengan wanita muda, terutama bila pria tersebut sudah memasuki usia paruh baya. Wulan menyarankan agar tidak terpengaruh dengan omongan tersebut.

"Kita nggak bisa mencegah orang untuk memberikan stigma apa pun terhadap seseorang. Dengarkan dan dijadikan masukan saja tp jangan dijadikan patokan itu pasti benar. kan yang menjalani juga kita," tutupnya.


(aln/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads