Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pacar Overprotektif, Sampai Batas Mana Hubungan Bisa Dibilang Wajar?

Anna Surti Ariani - wolipop
Senin, 26 Des 2016 13:58 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Hai dok, saya Linda usia 25 tahun. Saya belum menikah tapi tidak lama ini saya berencana untuk menikah. Namun ada beberapa hal yang membuat saya takut untuk melangkah ke pernikahan dikarenakan sikap pasangan yg over protektif dan ketakutan berlebih. Padahal saya selalu menjaga hubungan dengan baik dan selalu meyakinkan dia jika saya adalah wanita setia. Bahkan saya pun sudah menjaga dari hal-hal social media untuk tidak berkomunikasi dengan pria lain walau konteks nya hanya teman. Namun, pasangan saya selalu tidak percaya pada saya. Selalu menganggap saya tidak setia dan selalu main-main. Bahkan stiap jam saya selalu ditelpon untuk memastikan apa saya ada di rumah atau tidak. Apakah hubungan saya dikategorikan tidak sehat? Atau apakah jika nanti kami menikah, sikapnya bisa berubah?

Terimakasih..

(Linda, 25 Tahun)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:

Hai Linda Widianti,

Saya psikolog nih bukan dokter, hehehe.

Ketika punya relasi yang berkomitmen, sedikit banyak kita menjadi posesif. Namun tak semua posesif itu baik, jika berlebihan menjadi buruk efeknya buat hubungan Anda. Ada beberapa tanda ketika pasangan yang posesif membuat relasi menjadi tak sehat. Coba cek seberapa banyak yang terjadi pada hubungan Anda.

- Hanya dia yang boleh pergi dengan Anda, Anda dilarang pergi dengan orang lain bahkan teman atau keluarga.

- Sering mengeluh ketika Anda pergi dengan orang lain.

- Sering memberi kritik kepada Anda bahkan untuk hal kecil sekalipun.

- Sering menganggap Anda tak setia hanya karena alasan kecil.

- Mengancam melakukan hal-hal yang merugikan Anda jika Anda 'keluar' dari aturannya.

- Terus-terusan mengontak Anda, jika Anda tak sedang bersamanya.

- Menganggap orang lain di sekitar Anda memberikan pengaruh buruk buat Anda.

- Terus berusaha mengawasi Anda dengan berbagai cara. Juga mengawasi media sosial Anda secara berlebihan.

- Terlalu banyak mengatur Anda, baik untuk hal-hal sehari-hari ataupun untuk hal-hal yang lebih besar lagi.

- Cemburu berlebihan jika Anda dekat dengan lawan jenis, walaupun jelas bahwa orang itu tak ada hubungan dekat sama sekali.

Semakin banyak indikator di atas yang terjadi pada hubungan Anda, maka hubungan Anda semakin tak sehat. Mengapa tidak sehat? Dengan melakukan itu semua, sesungguhnya pasangan tidak menghargai diri Anda (walaupun dia mengaku sangat menghargai Anda). Dalam hidup perkawinan, seseorang yang tak menghargai pasangannya cukup sering melakukan hal-hal yang merugikan bahkan membahayakan pasangannya. Dalam hubungan semacam ini, sesungguhnya Andapun dimanipulasi oleh pasangan dengan banyaknya aturan. Lama-lama ini semua akan membuat Anda terlalu lelah menjalani hubungan.

Akan jauh lebih baik jika hubungan itu dihentikan, apalagi Anda belum terikat perkawinan. Jika Anda ingin meneruskan, akan lebih aman jika Anda berdua menjalani dulu konseling prapernikahan, dan dia menuntaskan psikoterapi untuk mengurangi sifat posesifnya. Ini semua dapat Anda dapatkan dengan membuat janji kepada psikolog perkawinan atau psikolog klinis dewasa. (hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads