Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Yang Harus Dipahami Sebelum Berpacaran dengan Pria Asing

Anna Surti Ariani - wolipop
Senin, 28 Nov 2016 09:56 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: thinkstock
Jakarta - Sebelumnya saya belum pernah memiliki pengalaman dekat dengan orang asing. Namun saat ini saya sedang dekat dengan pria Jepang yang bekerja di Jakarta. Kami seumuran dan hanya bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dia sudah lama di Jakarta dan kami bertemu tidak sengaja dan bertukar kontak.

Awalnya dia sangat intens menghubungi saya walau dia sangat sibuk bekerja sampai tengah malam bahkan saat weekend juga. Dia pun mengajak kencan tak lama dari pertama bertemu. Kencan pertama sangat menyenangkan, kami dinner sambil bercerita tentang diri masing-masing.

Dia juga bilang sejak awal saya teman Indonesia pertama di luar teman kantornya dan dia sebenarnya sangat excited untuk punya hubungan dengan wanita Indonesia tapi terkendala jam kerja yang sibuk, sementara tidak banyak wanita yang mau bertahan. Dia bilang dia ingin bertemu lagi setelah kencan pertama kami namun tidak janji kapan bisa bertemu lagi karena dia sudah ada jadwal business trip ke luar negeri dalam sebulan ke depan. Setelah itu kami hanya bisa chatting atau telepon. Dia hanya sempat menghubungi setelah pulang kerja di jam 12 malam atau weekend. Setiap saya merasa dia tidak serius dan ingin move on, dia tiba-tiba chatting atau telepon berjam-jam, namun besok sampai besok-besoknya lagi dia akan sibuk lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya mulai merasa terjebak dengan perasaan saya ke dia yang sebenarnya tidak pasti. Selain sulitnya komunikasi dalam bahasa, ada kemungkinan dia bisa kembali ke Jepang kapan saja. Saya juga mulai merasa saya yang terlalu berharap dan berusaha sendiri. Tapi setiap saya membahas ini, dia selalu meminta saya untuk berpikir positif. Kami baru sebulan dekat sejak pertama bertemu.

Apakah hubungan seperti ini bisa berjalan? Apakah memang saya terlalu berharap? Mohon bantuannya. Terima kasih.

Adrina (23 Tahun)

Jawab:

Hai Adrina,

Pada dasarnya semua jenis hubungan bisa berjalan kok. Yang membedakan tentunya adalah orang-orang yang berhubungan, dan bagaimana kondisinya. Itu yang akan menentukan seberapa mudah atau sulit hubungan dijalankan.

Kesamaannya, hubungan yang baru berjalan memang biasanya menimbulkan misteri, sulit ditebak ke mana arahnya. Apalagi kalau sulit bertemu. Sebelum memantapkan arah hubungan, bagaimana kalau Anda mempertimbangkan apa untung ruginya kalau hubungan ini berjalan.

Hubungan Anda berdua ini adalah hubungan dua orang yang berbeda bangsa, berbeda budaya (termasuk bahasa), dan setidaknya salah satu dari Anda berdua kesulitan menyediakan waktu buat hubungan ini. Dari sisi beda bahasa ada banyak tantangan. Kalaupun Anda berdua sama lancarnya berbahasa Inggris, Anda mungkin kesulitan mengungkapkan hal-hal yang sangat personal. Bisa juga kesulitan menemukan kosa kata yang tepat untuk menjelaskan hal-hal tertentu. Sering ditemukan adanya pasangan beda bahasa yang salah paham, karena ternyata kata yang sama bisa bermakna beda.

Perbedaan budaya akibat beda bangsa juga punya banyak tantangan. Hal-hal yang dianggap normal di satu budaya kadang dianggap bermasalah di budaya lain. Ada hal yang dianggap penting, namun di budaya lain justru dilarang. Keluarga besar juga dapat menimbulkan masalah berbeda lagi. Apabila Anda berdua juga beda agama, maka masalah dapat menjadi lebih variatif dan lebih berat karena menyangkut keyakinan pribadi.

Jika hubungan ini dilanjutkan ke pernikahan, perbedaan bangsa kadang menimbulkan berbagai masalah lain. Secara administrasi misalnya ada tantangan dalam pencatatan perkawinan, kewarganegaraan anak, hak waris, dan banyak lagi yang perlu dipikirkan secara matang. Jangan lupa biaya yang harus dikeluarkan untuk bolak-balik negara satu ke negara lain, padahal untuk membangun keluarga dalam jangka panjang butuh banyak dana.

Untuk segala permasalahan di atas, sesungguhnya bisa diselesaikan dengan pemahaman yang tinggi antara satu sama lain. Untuk bisa saling memahami, tentu butuh dikomunikasikan. Komunikasi juga tak mungkin berjalan singkat, namun kadang butuh waktu panjang, atau berulangkali dilakukan. Ketika waktu untuk berkomunikasi (bahkan waktu untuk bertemu) jadi masalah Anda, maka tambah beratlah tantangan Anda.

Kalau Anda berniat tetap melanjutkan hubungan ini, bersiaplah untuk menghadapi segala macam masalah yang ada. Anda juga perlu mencari berbagai sumber informasi tentang pernikahan beda bangsa. Anda juga dapat berkenalan dengan mereka yang menjalani pernikahan beda bangsa, atau berkonsultasi dengan para ahli, sehingga mendapatkan wawasan lebih luas tentang berbagai masalah dan cara menanganinya. Pelajari baik-baik, lihatlah secara obyektif semua kesulitan dan kebahagiaannya, barulah putuskan untuk diri Anda. (ays/ays)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads