Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Suami Tidak Pernah Meminta Hubungan Seks, Apakah karena Punya WIL?

Anna Surti Ariani - wolipop
Selasa, 01 Nov 2016 08:29 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta -

Saya ibu dari satu anak yang berumur hampir dua tahun. Sejak hamil tiga bulan sampai sekarang saya dan suami tidak pernah berhubungan suami istri. Pernah ditanyakan alasannya karena ada anak, karena kami memang tidur bertiga. Dia pekerja keras. Kadang-kadang sampai harus menginap karena harus menyelesaikan pekerjaan. Benarkah alasan suami itu? Mungkinkah dia sebenarnya memiliki WIL sehingga tidak lagi ingin berhubungan intim dengan saya? Apa yang harus saya lakukan? Terimakasih.

Agnes, 27 Tahun

Jawab:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hai Mbak Agnes,

Saya tidak tahu apakah suami Anda punya WIL atau tidak. Bisa ya, tapi bisa juga tidak lho. Janganlah menuduh tanpa alasan dan bukti yang jelas, karena itu justru dapat merusak perkawinan Anda.

Memang ada banyak laki-laki yang berkurang minat berhubungan seksual dengan istri ketika ada anak. Ada yang takut ketahuan anak, takut anak terbangun (padahal anak sangat butuh tidur untuk tumbuh kembangnya), merasa tak nyaman melakukan hubungan intim dengan resiko dilihat 'orang lain' (anak), atau karena alasan yang sangat bertanggung jawab: tidak ingin anak melihat adegan yang harusnya hanya untuk orang dewasa. Ada pula yang karena alasan istri, misalnya karena melihat istrinya bukan lagi makhluk seksual, namun ibu dari anaknya. Gara-gara alasan-alasan ini, memang selalu disarankan anak tidur terpisah dari orangtuanya apalagi setelah selesai fase menyusunya.

Ada pula beberapa alasan lain seorang suami berkurang minat berhubungan seks, biasanya terkait masalah perkawinan. Contohnya suami kesal dengan istrinya tapi sulit mengungkapkannya, istri yang terlalu dominan, atau istri terlihat terlalu sibuk mengurus anak. Seringkali kesibukan pekerjaan bukan jadi alasan, namun jadi pelarian.

Maksudnya daripada suami kesal di rumah, lalu ia mencoba untuk lebih sibuk di pekerjaan, sekalian bisa memberikan performa lebih baik untuk perusahaan dan mendapat penghasilan tambahan untuk anak. Ada sih suami yang pelariannya kepada WIL, tapi masih banyak kok yang tidak seperti itu. Apabila hubungan perkawinan membaik, biasanya hubungan seksual juga kembali membaik.

Saat ini coba pisahkan tempat tidur anak. Kalau anak masih disusui, ia bisa tidur di kasur terpisah di kamar yang sama. Kalau sudah tak menyusu pada Anda, maka coba pisahkan kamarnya secara bertahap. Atau sesekali ajaklah suami untuk tidur di ruangan lain sementara anak di kamar Anda. Saat suami pulang dari kantor, sambutlah dengan senyum manis, selelah apapun Anda. Sesekali tampil rapi dan berdandanlah untuk suami, kecuali kalau dari dulu sejak pacaran Anda memang tak pernah berdandan dan dia tetap tertarik. Lakukan hal-hal yang dulu sering Anda lakukan kepadanya dan saat ini sudah sangat jarang diperbuat. Contohnya jika dulu sering menyiapkan pakaiannya dan sekarang tak sempat, coba lakukan lagi. Tak perlu terlalu berhitung bahwa Anda lelah meladeni anak dan suami, Anda ingin memperbaiki hubungan kan?

Melakukan ini semua memang tak bisa instan. Jadi bersabarlah. Jika dirasa perlu, ajak suami untuk berkonsultasi dengan psikolog perkawinan / psikolog keluarga. Lebih baik memperbaiki sejak masalahnya belum terlalu besar.

(eny/eny)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads