Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Bagaimana Menghadapi Suami yang Sangat Posesif?

Anna Surti Ariani, - wolipop
Jumat, 30 Sep 2016 11:31 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: thinkstock
Jakarta - Saya menikah sudah satu tahun lebih dan belum memiliki anak. Ibu setelah menikah suami saya menjadi sangat posesif, bahkan ia membayangkan saya tidur dengan pria lain. Dia sering bertanya apakah saya menikah dengan dia sungguh karena mencintainya atau hal lainnya. Dia juga bertanya apalah saya masih berhubungan dengan mantan pacar saya, padahal tidak sama sekali.

Puncaknya kami bertengkar ketika saya menjawab telepon ibu saya tapi entah mengapa tidak ada di call log handphone saya, suami saya jadi makin curiga. Sebaiknya apa yang harus saya lakukan ya? Apakah ini karena masa pacaran kami tergolong singkat hanya lima bulan saja? Saya berpacaran dengan dia setelah enam bulan putus dengan pacar saya. Terimakasih

Icha, 25 Tahun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:

Hai Mbak Icha,

Biasanya kalau berpacaran dalam hitungan bulan, kita tak terlalu mengenal sisi asli pasangan. Apalagi kalau yang kita kenal baik hanya pasangan, sementara keluarga atau kenalan lain hanya kita kenal sisi luarnya saja. Jadi mungkin saja sesungguhnya ia memang posesif sejak dulu.

Pada kebanyakan kasus pasangan posesif, sumber masalahnya bukan dari mereka yang dicurigai, dalam hal ini Anda; namun dari si pasangan tersebut yang sulit percaya pada orang lain. Seringkali akar masalahnya timbul di masa kecil, ketika ia mengalami masalah kepercayaan dengan orangtuanya. Oleh karena itu, Anda dapat mencoba mencari tahu pengalaman masa lalunya. Ini dapat memberi Anda pemahaman tentang kesulitannya untuk percaya pada orang lain termasuk pasangannya.

Tak selalu mudah untuk dituduh oleh pasangan sendiri. Namun kalau Anda justru menghadapinya dengan kekesalan dan justru memanas-manasinya, ini malah dapat membuat pertengkaran besar antara Anda berdua. Jadi sebaliknya Anda perlu lebih mengenalnya, dan mencari tahu cara mencuri hatinya.

Coba cari tahu dari orang-orang yang mengenalnya dekat, apa bahasa cintanya, yaitu apa sih yang membuat ia senang, dan bagaimana cara ia membuat orang lain senang. Contohnya, jika ia senang diberi perhatian, maka usahakan beri perhatian. Sebaliknya jika ia lebih suka ditemani, maka hadiah dari Anda mungkin kurang dianggap sebagai pernyataan cinta. Walaupun ia sedang mengesalkan, cobalah untuk memenuhi kebutuhan cintanya dengan bahasa cintanya.

Bolehkah Anda mengobrol dengan lelaki lain? Kalau memang ada keperluannya, tentu saja boleh. Ia mungkin cemburu dan menuduh macam-macam. Santai saja. Sampaikan bahwa lelaki lain tersebut tak semenarik dirinya, dan bahwa Anda tetap mengaguminya sebagai pasangan Anda.

Semakin lama sebuah perkawinan berjalan, apabila ini semua dilakukan, biasanya hubungan menjadi semakin baik. Namun apabila masih terus sulit untuk membuatnya lebih percaya kepada Anda, maka ada baiknya Anda mengajaknya berkonsultasi dengan psikolog klinis dewasa. Biasanya butuh waktu yang cukup lama untuk penanganannya, maka siapkan diri Anda. (eny/eny)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads