Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Menghadapi Kekasih yang Selalu Mengancam Putus Saat Ditolak Bermesraan

Anna Surti Ariani - wolipop
Selasa, 30 Agu 2016 10:06 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya sudah berpacaran dengan pacar saya tiga tahun dan rencana akan menikah di tahun depan setelah saya wisuda. Setahun terakhir ini kekasih sering mengajak untuk melakukan hal yang lebih dari bermesraan. Dia beralasan agar dapat bertahan sampai menikah dan tidak tergoda dengan wanita lain. Tapi tidak saya ikuti dan dia selalu mengancam akan putus. Dia marah dan merasa saya tidak percaya dengan dia selama ini dan kecewa.

Dia kemudian mendiamkan saya selama berhari-hari dan akhirnya memutuskan hubungan secara sepihak. Namun biasanya beberapa jam setelah itu dia mengaku menyesal dan meminta kembali berpacaran. Hal ini sudah terjadi beberapa kali. Bagaimana saya menghadapi hal ini sebaiknya?

Anna, 21 Tahun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:

Hai Anna,

Coba pikirkan ulang deh, apakah ia betul pasangan yang baik buat Anda? Ia berulangkali mengajak lebih dari bermesraan, mengancam putus, mendiamkan berhari-hari, memutuskan hubungan secara sepihak, lalu menyesal dan minta kembali, dan ini terjadi beberapa kali. Ini seperti siklus dalam KDP (Kekerasan Dalam Pacaran): ada kekerasan, lalu menyesal dan minta maaf, kemudian hubungan baik kembali, lalu ada kekerasan lagi, dst. Apabila sejak pacaran sudah diwarnai KDP, Anda beresiko mengalami KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) saat menikah kelak.

Menunda hubungan seks sebelum menikah adalah tanda bahwa Anda berdua saling menghargai kesucian tubuh masing-masing. Itu juga tanda bahwa Anda berdua adalah orang yang mampu bersabar dan menahan diri. Hal-hal ini adalah pondasi hubungan yang kuat lho.

Pacaran bukan waktunya untuk eksplorasi seks. Masih banyak yang perlu dieksplorasi, yaitu hal-hal yang lebih penting untuk membuat bahagia pernikahan Anda kelak. Contohnya seberapa nyambung Anda berkomunikasi, apakah Anda berdua bisa menyelesaikan pertengkaran sampai satu sama lain merasa nyaman kembali, apakah kesepakatan yang dibuat dapat dilaksanakan, dll. Kalau hal-hal baik ini jarang terjadi dalam hubungan Anda, sementara tanda-tanda KDP justru bertebaran, segera pikirkan ulang hubungan Anda. (eny/eny)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads