Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Suami Terjerat Utang & Jadi Cepat Marah, Haruskah Pernikahan Dipertahankan?

Anna Surti Ariani - wolipop
Jumat, 22 Jul 2016 10:20 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya saat ini sedang mengalami masalah rumah tangga. Suami terjerat hutang yang berimbas kepada saya. Suami jarang pulang. Dia sudah tidak bekerja dan tempramental. Saya sudah berusaha support supaya suami bisa bangkit lagi. Tapi dia malah beralih ke hal-hal negatif. Yang saya mau tanyakan, apa saya harus pertahankan rumah tangga saya dengan kondisi yang seperti ini? Saya merasa sudah tidak ada kenyamanan bersama suami karena merasa seperti orang lain. Thanks

Echa, 30 Tahun

Jawab:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hai Mbak Echa,

Masalah keuangan yang Anda alami tentunya bukan hal yang menyenangkan. Apalagi dibarengi dengan ekspresi keputus-asaan suami. Peralihan ke hal-hal negatif seringkali termasuk dalam ekspresi keputus-asaan; karena tidak tahu apa yang bisa dilakukan dan terus mengalami kegagalan, maka merasa lebih baik melakukan hal negatif yang dianggap menyenangkan atau seakan melepaskan stres.

Walaupun kondisi sangat tak menyenangkan, bahkan dirasa tak ada kenyamanan saat ini, perceraian tak selalu jadi solusi. Perlu diketahui dulu apa saja kemungkinan efek perceraian kepada seluruh anggota keluarga, yaitu suami, Anda, anak-anak, bahkan keluarga besar.

Bukan hanya efek jangka pendek dan jangka menengah, namun juga jangka panjang. Kadang sesuatu yang kita pikir menguntungkan sekali dalam jangka pendek, ternyata merugikan dalam jangka panjang; atau sebaliknya. Akan lebih baik Anda berkonsultasi dengan ahli, misalnya psikolog perkawinan atau keluarga. Anda akan dibantu untuk memetakan permasalahan Anda, sehingga langkah apapun yang dipilih akan jadi lebih matang pertimbangannya. (eny/eny)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads