Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Suami Sibuk dengan Ponselnya Setiap Akan Bercinta, Bagaimana Menghadapinya?

Anna Surti Ariani - wolipop
Kamis, 23 Jun 2016 18:36 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: thinkstock
Jakarta - Saya baru menikah empat bulan ini. Suatu kali ketika saya dan suami akan berhubungan intim, suami sibuk dengan handphone-nya ketika foreplay. Saya perhatikan dia serius sekali. Dia malah fokus dengan ponselnya daripada dengan saya. Saya marah langsung ingin mengambil handphonenya. Tiba-tiba dia menyembunyikannya dengan cepat sampai saya susah mengambilnya. Saya tanya kenapa dia sibuk dengan hp-nya. Akhirnya dia mengaku kalau dia sedang berusaha agar bisa bergairah dengan cara tersebut (saya tidak tahu dia sedang melihat apa di ponselnya karena dia tidak mau mengaku).

Yang saya takutkan dia melihat foto wanita lain untuk membuatnya bergairah. Karena waktu saya masih pacaran dengannya saya pernah memergoki dia suka melihat foto wanita cantik di Facebook untuk berfantasi. Hampir dia mau merusakkan ponselnya agar saya tidak melihat apa yang dia lihat tapi saya cegah karena daripada nanti ujung-ujungnya beli HP baru lagi, keluar uang banyak.

Memang di media sosialnya dia punya banyak teman wanita yang cantik-cantik sehingga memudahkan dia untuk mengakses foto teman-temannya. Bahkan dia pernah menambahkan teman wanita yang dia tidak kenal di aplikasi chatting hanya karena wanita itu goodlooking dan kadang suka berpenampilan seksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kadang saya ingin dia untuk tidak berteman dengan para wanita itu dan bahkan menurut saya lebih baik dia tidak punya media sosial. Tapi saya kadang berpikir apakah tidakan saya itu benar? Membatasi pergaulan suami saya seolah-olah saya itu posesif. Mohon bantuan pendapatnya agar saya tidak salah langkah. Terimakasih.

Rina, 25 Tahun

Jawab:

Hai mbak Rina,

Mohon maaf kalau yang saya sampaikan berikut kurang berkenan. Kalau seseorang yang baru empat bulan menikah sudah membutuhkan rangsangan dari gambar / video / tulisan dibandingkan foreplay langsung dengan pasangannya, maka kita perlu waspada akan kemungkinan kecanduan seks / pornografi. Belum tentu sih. Tapi coba cermati keseharian suami, apakah ia menunjukkan banyak gejala ini: ada usaha berlebihan untuk melihat bahkan mencari gambar / video / artikel porno, usahanya mencari pornografi mengganggu kesehariannya (misalnya pada waktu bekerja ia justru mengunduh gambar), ketika ia berusaha menyetop justru ia terlihat stress berlebihan, adanya disfungsi seksual seperti impotensi sehingga gagal melakukan hubungan seks tanpa rangsangan gambar atau ejakulasi dini sehingga hubungan seks berjalan terlalu cepat. Semakin banyak gejala di atas yang ada padanya, maka ia semakin membutuhkan bantuan mengatasi kecanduannya.

Kalau ia benar kecanduan (Sekali lagi, kalau benar. Akan lebih tepat kalau dikonfirmasi lagi oleh ahli), maka bisa dibilang masalahnya bukan di diri Anda. Bukan karena Anda kurang cantik atau kurang seksi, bukan karena pakaian Anda. Jadi kurang tepat kalau Anda melepas hijab hanya demi terlihat menarik. Jika ia kecanduan, masalahnya juga bukan di pergaulannya, walaupun pergaulan bisa menambah masalah. Jadi belum tentu membatasi pergaulannya akan membuat masalah ini selesai. Masalahnya ada di dirinya yang kesulitan menahan diri. Oleh karena itu, bantuan profesional dibutuhkan agar ia bisa mengurangi kecanduannya, bahkan bisa mengganti dengan kebiasaan positif lain.

Walaupun masalah tak terkait diri Anda, namun Anda mungkin akan mengalami perasaan ditolak, dikhianati, dipermalukan, ditinggalkan, atau emosi-emosi negatif lain. Anda jadi lebih beresiko mengalami depresi, dan ini bisa berpengaruh buruk pada diri Anda dan hubungan Anda berdua. Oleh karena itu Anda perlu mempertimbangkan untuk menemui psikolog klinis dewasa untuk berkonsultasi tentang diri Anda sendiri. (eny/eny)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads