Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Cara Menghadapi Krisis Keluarga karena Perselingkuhan Orangtua

Anna Surti Ariani - wolipop
Selasa, 28 Jun 2016 08:25 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Saya satu-satunya anak perempuan. Dan saya sudah menikah. Awalnya kelurga saya baik-baik saja. Saya sangat membanggakan ayah saya, yang baik, setia dan penyayang. Namun saya salah ternyata ayah selingkuh. Saya kecewa dan marah. Saya tidak menyangka ayah saya bisa seperti itu.

Sekarang sudah hampir dua bulan, saya tidak bertegur sapa dengan ayah. Apakah tindakan saya ini salah? Apa memang saya harus menerima saja, sementara saya melihat ibu saya menangis setiap malam. Saya sampai tidak bisa tidur memikirkan masalah ini.

Saya merasa kasihan kepada ibu saya. Tapi di sisi lain, ayah saya yang tetap ayah. Sebagai anak apa yang harus saya lakukan? Mohon sarannya. Terimakasih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Gista, 27 Tahun)

Jawab:

Hai Gista,
Saya ikut prihatin dengan kondisi Anda. Sungguh menyakitkan hati jika ada orang yang kita banggakan namun ternyata berkhianat. Oleh karena itu tindakan Anda untuk tak bertegur sapa dapat dipahami, namun sayangnya tak dapat dibenarkan.

Seperti yang Anda katakan, ayah tetaplah ayah, dan Anda adalah anaknya. Sebagai seorang yang telah dewasa, Anda tentu tahu bahwa tak ada seorangpun yang sempurna. Sebagai seseorang yang telah menikah, Anda tentu juga tahu bahwa semua masalah dalam pernikahan adalah kontribusi dari seluruh pihak dalam pernikahan tersebut. Untuk memperbaikinya dibutuhkan juga kerjasama semua pihak yang terkait, juga dukungan dari sebanyak mungkin orang di sekitarnya.

Pada saat ini wajar sekali Anda dan ibu Anda (mungkin juga semua anggota keluarga) berkecamuk emosinya. Namun semakin lama membiarkan amukan emosi, semakin sulit Anda untuk kembali. Proses menerima dan memaafkan adalah sebuah proses yang sangat panjang sehingga perlu segera dimasuki.

Untuk menelaah dan menuntaskan masalah ini Anda dapat berkonsultasi kepada pemuka agama dan psikolog klinis dewasa. Ya, Anda, bukan hanya ibu dan ayah Anda. Anda juga terkena dampaknya kan, marah dan kecewa sampai tak bertegur sapa dengan ayah. Ibu yang menangis setiap malam juga membuat kesedihan memuncak. Sangat mungkin ada dampaknya juga pada keluarga kecil Anda. Walaupun bukan kepastian, Anda juga berpotensi memiliki masalah perkawinan karena jadi sulit percaya pada seseorang yang baik, setia, dan penyayang. Jika potensi masalah ini tak diolah maka rentan jadi penghambat kebahagiaan rumah tangga di kemudian hari.

Bersamaan dengan itu, Anda juga dapat mendorong ibu dan ayah untuk berkonsultasi dengan psikolog perkawinan. Anda dan adik-adik dapat bergantian menemani mereka menjalani semua proses ini. Cari juga dukungan dari keluarga besar agar dapat menguatkan ibu dan ayah Anda. Selama seluruh proses berlangsung (yang bisa makan waktu bulanan bahkan tahunan), selalulah mendekat kepada-Nya. Serahkan semua kepada-Nya, dan Anda sekeluarga akan lebih kuat menjalani ini semua. (eny/eny)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads