Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Saran dari Psikolog Ketika Sering Ditolak Pria

Anna Surti Ariani - wolipop
Senin, 18 Apr 2016 09:58 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Saya pernah suka dengan seorang teman pria. Ketika itu kami terlibat dalam program kuliah kerja nyata selama satu bulan. Saya bilang padanya jika saya ada rasa tapi sayangnya bertepuk sebelah tangan. Meski sudah ditolak secara baik-baik dan kami tetap berteman, saya berpikir masih menyimpan rasa untuknya dan berniat ingin mendekatinya lagi.

Selama kegiatan memang saya cukup perhatian padanya sampai teman-teman yang lain bilang jika sikap saya kentara sekali menunjukkan rasa suka bahkan setelah saya ditolak walaupun tidak sebesar sebelumnya. Apakah salah dengan pemikiran saya ini? Jujur saya sempat sedih mengingat setiap kali dekat dengan pria yang saya suka selalu gagal dan ditolak hingga saya sempat berpikir saya ini nggak laku atau nggak ada yang suka sama saya. Bisa mendekati pria yang saya suka sejauh itu seperti yang saya bilang adalah pertama buat saya. Terima kasih

(Annisa, 23 Tahun)
Β 
Jawab:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hai Annisa,

Mendekati lelaki memang susah-susah gampang (atau gampang-gampang susah, terserah mana yang lebih dirasa nyaman, hehehe). Ada laki-laki yang memang lebih suka 'dikejar', misalnya diberi perhatian yang cukup kentara lalu perempuan yang duluan menyatakan cinta. Namun banyak juga laki-laki dalam budaya kita yang lebih suka 'mengejar', dan justru merasa kurang nyaman kalau dikejar. Bagi mereka yang sukanya mengejar,maka wanita yang agresif terasa mengganggu. Beberapa orang laki-laki bahkan merasa tak maskulin lagi ketika wanita yang duluan menyatakan cinta.

Kalau sampai teman-teman mengatakan rasa suka Anda kentara dan Anda sudah beberapa kali ditolak pria yang Anda sukai maka sikap Anda mungkin dinilai sebagai 'mengejar'. Padahal cukup banyak lho pria Indonesia yang lebih suka dikejar artinya resiko Anda ditolak jadi semakin besar nih.

Coba deh tanya kepada teman-teman Anda, sikap Anda yang seperti apa yang kentara sekali menunjukkan rasa suka? Apakah dari tatapan mata, apakah dari pertanyaan kepada si lelaki, atau perilaku lain apa yang tampak berlebihan? Selain itu, coba cek diri Anda di depan kaca. Bayangkan bahwa kaca itu adalah si lelaki. Perhatikan gerak-gerik Anda, cara Anda menatap, cara Anda bicara, dan lain sebagainya. Anda mungkin jadi punya gambaran lebih jelas.

Setelahnya, tentu terserah Anda. Apakah Anda akan tetap melakukan hal yang sama namun dengan 'target lelaki' yang beda jenisnya. Atau Anda mungkin lebih suka mengubah sikap?Β  (eny/ays)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads