Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Solusi Menghadapi Suami yang Ketahuan Selingkuh

Anna Surti Ariani - wolipop
Senin, 25 Jan 2016 07:42 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: thinkstock
Jakarta - Saya seorang ibu dari dua anak dan bersuami yg usianya 3 tahun lebih tua dari saya. Saya pernah menhadapi hal yang sangat menyakitkan yaitu suami saya berselingkuh bahkan sampai berhubungan seks dengan selingkuhannya. Saya sudah mencoba introspeksi diri dan selama ini sudah berusaha jadi ibu ,istri dan menantu yang baik. Saya pun bekerja untuk menambah penghasilan. Perselingkuhan suami membuat saya hancur. Sejak saat itu saya jadi susah percaya lagi sama dia. Saya terus terbayang apa yg sudah dia lakukan terhadap saya. Sempat saya ingin mengakhiri tapi dia nggak mau. Pertanyaan saya bagaimana caranya jika saya ingin memperbaiki pernikahan kami? Atau memang saya akhir saja pernikahan ini? Terimakasih atas sarannya.

(Ayu, 29 Tahun)

Jawab:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hai Mbak Ayu,

Luka akibat perselingkuhan suami memang salah satu yang sulit sembuh namun bukan berarti tak bisa dipulihkan. Justru karena Anda memiliki dua anak bersamanya, Anda harus tangguh untuk menghadapi semua masalah ini. Masalahnya bukan pernikahan berakhir atau tidak namun mampukah Anda memulihkan diri dari luka itu, apa pun bentuk pernikahan Anda.

Siapa bilang perceraian adalah kunci mengakhiri luka? Di ruang konseling psikolog sering sekali ditemui mereka yang sudah lama bercerai namun masih menyimpan trauma perselingkuhan mantan pasangannya dan akhirnya menjadi orangtua yang tidak efektif untuk buah hatinya.

Untuk memperbaiki, tentu saja perlu dimulai dari kembali bicara dari hati ke hati. Semua luka yang ada perlu diulas kembali dengan hati lebih dingin dan pikiran lebih terbuka. Anda berdua sama-sama perlu memperbaiki diri. Apa yang baik untuk kita, belum tentu baik menurut pasangan kita. Oleh karena itu penting sekali untuk menyepakati hal apa saja yang perlu diperbaiki, dan diperbaiki seperti apa.

Semakin dalam dan besar lukanya, semakin lama penyembuhannya, dan semakin penting untuk dipulihkan. Yang Anda butuhkan bukanlah 'pengobatan instan'. Sebaliknya berikan waktu untuk diri Anda dan perkawinan ini agar dapat sembuh sepenuhnya.

Selalu yakin bahwa masalah dalam perkawinan tak hadir begitu saja namun berada dalam izin-Nya untuk membuat hidup kita jauh lebih baik. Jika terasa amat sangat sulit untuk bicara dengan tenang dan damai, cari bantuan dari pihak lain yang Anda anggap lebih netral dan dapat dipercaya. Anda bisa minta bantuan kepada pemuka agama, tetua di lingkungan, konselor perkawinan atau psikolog. Selalu sertakan Dia lewat doa untuk apapun proses yang berjalan. Semoga sarannya membantu ya. (aln/ays)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads