Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Brand Hijab dan Modest Nawasana Rilis Koleksi Denim Hingga Floral

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Kamis, 11 Jan 2024 13:15 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi Nawasana di half patiunus
Koleksi terbaru Nawasana bernuansa denim hingga floral. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.
Jakarta -

Awal tahun 2024, jenama lokal hijab dan modest fashion Nawasana menggelar peragaan busana tunggal perdana. Seperti apa koleksinya?

Nawasana merupakan brand lokal yang digawangi Octaviana sebagai Chief Executive Officer/Creative Director. Sebelum membocorkan koleksi terbaru Nawasana, Octaviana berbagi kisah soal awal mulai brandnya eksis di dunia fashion.

Octaviana mengatakan awalnya Nawasan ada di Metro Department Store sejak tahun 2016. Perkembangan teknologi semakin canggih, membuat Nawasana melebarkan pangsa pasar melalui online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berprosesnya waktu, dunia online semakin pesat dan kita harus mengikuti perkembangan tersebut. Presentase penjualan itu lebih banyak online. Karena pasar online dan offline itu berbeda. Walaupun mungkin pertimbangan selain eksistensi untuk peluang pasarnya ada di pasar online," ungkap Octaviana saat konferensi pers fashion show Garden Reveire Raya 2024 Collection, Rabu (10/1/2024) di The Half Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta.

ADVERTISEMENT
Brand hijab dan modest fahsion redy-to-wear, Nawasana baru saja menggelar peragaan busana tunggal perdana.Brand hijab dan modest fahsion redy-to-wear, Nawasana baru saja menggelar peragaan busana tunggal perdana. Foto: Gresnia/Wolipop.

Octaviana yang dulunya bekerja di dunia perbankan ini memutuskan tahun 2024 waktunya memulai gebrakan terbaru. Brand yang sudah berdiri sejak 2014 ini pertama kali dikenal dengan ciri khas hijab segi empat yang dicetak digital dan bernuansa wastra. Lalu berkembang ke produk women ready-to-wear dan koleksi family set. Setelah 10 tahun berkarya, Octaviana merilis koleksi bertema Garden Reverie.

"Awalnya kita itu terinspirasi dari keindahan taman-taman yang ada di berbagai negara yang masing-masing mempunyai kecantikan tersendiri di setiap musimnya. Dari keindahan tersebut, kita mencoba menuangkan ide-ide melalui desain dan karyanya untuk dijadikan tema kali ini yang artinya taman impian atau Garden Reverie," kata Octaviana.

Koleksi Nawasana di half patiunusFoto Octaviana, Chief Executive Officer/Creative Director Nawasana. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.

Koleksi Garden Reverie terdiri dari 62 look yang dipamerkan dalam tiga sequence fashion show. Diasty Hardhikaputri sebagai Brand Manager Nawasana menuturkan setiap setiap koleksi busana memiliki cerita tersendiri.

"Yang menarik banyak karena masing-masing punya cerita. Untuk acara fashion show ini yang pertama itu Maliha banyak explore dari bahan denim. Bagaimana explore denim yang karakternya kuat kita padukan dengan bahan yang lembut seperti organza. Memberikan koleksi yang balance dan lebih feminin," jelasnya.

Alasan menggunakan denim, Octaviana mengaku mengikuti tren denim mulai naik ke permukaan. "Balik lagi apakah kita mengikuti tren? Ternyata bahan denim akan naik di 2024 tetapi tetap mengikuti gaya Nawasana. Kita sudah punya ide untuk denim. Aku coba jalan di beberapa mall dan banyak koleksi denim tapi bukan full denim. Saya juga melihat desainer di luar negeri mengeluarkan koleksi denim. Koleksi denim yang kami lakukan inline dengan tren mode berikutnya," tambahnya.

Koleksi Nawasana di half patiunusKoleksi Nawasana di The Half Patiunus. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.

Pada sequence The Signature, Nawasana mengeksplorasi bahan, motif dan segi produksinya. Koleksi signature Nawasana di-recycle dengan gaya yang berbeda dan tampilan lebih mewah serta glamour.

Kemudian sequence yang ketiga adalah koleksi utama khusus menyambut Lebaran 2024, Garden Reverie. Koleksinya sebagian besar satu set, ada untuk wanita, pria hingga anak-anak yang menggali tema bernuansa floral.

"Saya tambahkan kami sedang mengexplore dari koleksi sebelumnya, yaitu bahan tile embro, organza embro dan di sini kita ada tambahan yang polosnya kita embos sendiri. Ada bahan monogramnya Nawasana," terang Octaviana.

Koleksi Nawasana di half patiunusKoleksi Nawasana. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.

Ocataviana menjelaskan pada peragaan busana tunggal perdananya dia ingin menuangkan ide dan kebebasan berekspresi dalam bentuk karya. Dia tidak terlalu mempertimbangkan selera pasar.

"Lebih kepada kebebasan ekspresi dan bebas bereksperimen. Dengan ada model tumpuk, gelombang dan bervolume. Kemudian dipadu padankan motif tenun dan floral. Ditambah dengan detail payet dan bordir. Muncul akan lebih cantik dan berekspresi," ungkapnya.

Selain itu, dari segi bahan Octaviana menjabarkan Nawasana bukan menggunakan bahan yang sudah tersedia di pasar. Ia membuat sendiri bahan dari awal sehingga koleksinya tidak sama dengan yang ada di pasaran.

"Kita tidak membeli bahan yang ada. Motif dan fabricnya kita develope sendiri sejak beberapa bulan yang lalu. Ada bordiran yang mempunyai monogram logo kami," lanjut wanita berhijab itu.

"Untuk motif memang pada awalnya punya mimpi untuk motif heritage awalnya. Sudah produksi beberapa memang bagus dan sambutan pasarnya. Namun, kita tidak bisa menggaet semua pangsa pasar. Kita padu padankn motif heritage dengan floral sehingga lebih cantik ternyata. Sampai saat ini koleksi kita masih ada heritagenya," sambungnya lagi.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads