Guru Dipecat karena Pakai Hijab Saat Mengajar, Jadi Kontroversi
Sosok Fatemeh Anvari tiba-tiba menjadi perbincangan publik. Fatemeh merupakan seorang guru berhijab di Provinsi Quebec, Kanada. Ia diberitahu bahwa hijab yang ia kenakan bertentangan dengan aturan yang menjadi kontroversi.
Peraturan di Kanada menetapkan pegawai negeri tidak boleh mengenakan simbol agama ketika bekerja. Undang-undangan melarang seluruh pegawai negeri termasuk polisi, pengacara, hakim, sopir bus, dokter, pekerja sosial dan guru, mengenakan simbol agama seperti sorban, salib, dan hijab.
Ketika mengajar di kelas, Fatemeh sebagai seorang muslimah mengenakan hijab. Penampilannya itu langsung membuatnya dicopot dari pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukungan untuk Fatemeh Anvari. Foto: Dok. Twitter @LowDownNews. |
Islamofobia yang masih terjadi di Kanada, membuat Fatemeh harus mengalami pencopotan tersebut. Undang-undang tersebut pun langsung menuai kecaman dari para kritikus karena dinilai tidak adil.
Dilansir dari Guardian, Fatemeh adalah seorang guru kelas tiga di sekolah dasar Chelsea di Quebec. Ia diberitahu pada awal bulan ini bahwa dia tidak akan lagi diizinkan untuk melanjutkan peran sebagai guru karena hijab di kepalanya bertabrakan dengan Bill 21, sebuah undang-undang yang disahkan pada 2019.
Undang-undang tersebut memiliki dampak besar pada wanita Muslim dan di sekolah-sekolah di provinsi tersebut, dimana 74,5% guru adalah wanita.
"Ini bukan tentang pakaian saya. Ini adalah masalah yang lebih besar... Saya tidak ingin ini menjadi hal pribadi karena itu tidak akan ada gunanya bagi siapa pun," kata Fatemeh kepada CTV News. "Saya ingin ini menjadi sesuatu di mana kita semua berpikir tentang bagaimana keputusan besar mempengaruhi kehidupan lain," tambahnya.
Pemecatan Fatemeh telah memicu protes di sekolahnya, siswa dan staf memasang pita hijau dan poster untuk mendukungnya. Keputusan untuk memecat Fatemeh dari kelas ditentang dan mereka meminta untuk menugaskannya kembali ke sekolah.
Pada hari Senin (13/12/2021), Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan tidak ada yang harus kehilangan pekerjaan mereka karena agama. Tetapi menolak untuk campur tangan atas kasus Fatemah. Dia tidak ingin menciptakan pertarungan antara Quebec dan pemerintah federal.
Justin Trudeau menjelaskan penting untuk memastikan bahwa warga Quebec sendiri yang sangat tidak setuju, bahwa seseorang dapat kehilangan pekerjaan mereka karena agama.
Pemimpin partai Demokrat baru Jagmeet Singh mengatakan kemampuan Fatemeh sebagai guru tidak pernah diragukan. "Tetapi karena penampilannya dan cara mereka berpakaian, dia tidak lagi bisa mengajar anak-anak ini. Itulah semua yang salah dengan undang-undang ini," ujarnya.
Fatemeh Anvari menegaskan jika hijab menjadi bagian dari identitasnya sebagai seorang Muslim.
"Ya, saya seorang Muslim, tetapi bagi saya, hijab memiliki arti lain bukan hanya identitas saya dan bagaimana saya memilih untuk mewakili diri saya sebagai orang yang kuat di dunia. Dan hijab adalah simbol agama di penghujung hari, jadi itu sebabnya ia memiliki konflik dengan hukum," tutup Fatemeh.
(gaf/eny)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Kaleidoskop 2025
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
Bank Mega Syariah Resmi Luncurkan Program Loyalitas MPC Points
Juara Emeron Hijab Hunt Nakeisha Rilis Single Nanti, Ini Kisah di Baliknya
126 Brand Lokal Diskon Baju dan Hijab Hingga 90% di Bazar GlamLocal, PIM 3
Ivan Gunawan Gelar Garis Poetih 2026, 12 Desainer Rilis Koleksi Lebaran
Potret Istri Keempat Raja Thailand Cetak Sejarah di SEA Games, Raih Emas
Nyamar Jadi Cowok, Seol In Ah Incar Im Siwan di Drakor My Guilty Human
Kaleidoskop 2025
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
Ketika Kain Perca Bertemu Budaya Dayak di Bali Fashion Trend 2025












































Dukungan untuk Fatemeh Anvari. Foto: Dok. Twitter @LowDownNews.