Disebut Batman hingga Penculik Anak, Ini yang Dilakukan Para Wanita Bercadar
Gresnia Arela Febriani - wolipop
Minggu, 10 Nov 2019 19:02 WIB
Jakarta
-
Penggunaan cadar di Tanah Air masih menjadi polemik, ada yang pro dan kontra. Penggunaan cadar yang sering disalahgunakan untuk kegiatan yang negatif seperti aksi terorisme membawa dampak pada imej cadar.
Dalam kehidupan sehari-hari, para wanita bercadar kerap harus menghadapi stigma negatif dari masyarakat. Seperti yang dialami fotografer bercadar Azthry Ibrahim. Dia pernah dilempar batu oleh anak kecil hingga dituding sebagai penculik anak.
"Aku pernah di-bully, diteriakin setan, maling, suka ditakut-takutin ibu-ibu kalo anaknya lagi nangis. si ibu itu ngomong gini,"kalau nangis nanti diculik lho sama yang itu," sambil nunjuk aku, parah banget," kenang Azthry seraya tertawa.
Pengalaman serupa juga dialami pendiri komunitas wanita bercadar Niqab Squad, Indadari. Wanita yang akrab disapa Inda itu juga pernah diteriaki dengan perkataan kurang sopan oleh anak-anak kecil.
"Saya pernah saat pakai cadar diteriakin 'woy setan', anak kecil yang bilang. Dan kalau boncengan naik motor dibilang 'batman!!!!' karena saya kan hitam-hitamm" ujar Inda juga sambil tertawa.
Diana Nurliana salah satu pendiri lkomunitas Niqab Squad mengatakan stigma negatif soal cadar memang cenderung melekat di masyarakat. Oleh karena itulah dia dan rekan-rekannya bertekad bisa memudarkan stigma itu pelan-pelan.
"Ini menjadi PR besar buat aku dan teman-teman niqabis lainnya untuk terus berjuang menggeser stigma itu menjadi positif dengan langkah seperti yang dicontohkan Rasulullah yaitu dengan menunjukan akhlak yang baik, menebarkan salam pada yang dikenal maupun yang tidak dikenal, menunjukkan prestasi," jelas Diana saat berbincang dengan Wolipop di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, belum lama ini. Diana ditemui Wolipop bersama para niqabis lainnya yaitu Indadari dan Azthry Ibrahim.
Indadari menambahkan cadar menjadi sorotan masyarakat dengan dua sisi. Sisi pertama, ada masyarakat yang jadi ingin mengetahui tentang cadar. Dan sisi kedua, banyak orang yang tidak suka dengan cadar dan menjatuhkannya.
"Akan tetapi karena kita dilatih untuk khusnudzon sama Allah SWT, Insya Allah kita memandang hal ini kebaikan untuk kita. Lewat kasus ini pemikiran orang akan semakin terbuka dan baca-baca lagi tentang cadar dan Insya Allah baik," ucapnya.
Menurut Indadari pemakaian niqab perlu disosialisasi kepada masyarakat agar lebih mengenal apa itu cadar. Hal itu karena pengetahuan mengenai cadar masih minim diketahui masyarakat pada umumnya.
"Ada apa di balik cadar? Mengapa orang menggunakannya? Dan untuk yang sudah bercadar sendiri penting untuk bersosialisasi dengan masyarakat dengan melakukan hal-hal di masyarakat," ujarnya lagi.
Pada akhirnya Inda berharap kehadiran dirinya dan teman-temannya di komunitas Niqab Squad bisa membantu menghapus stigma negatif tentang cadar. Dia merasa maklum kalau saat ini masyarakat belum banyak tahu soal cadar karena masih sedikit muslimah yang memakainya.
"Mudah-mudahan bisa mengubah stigma yang sudah terlanjur beredar di masyarakat bahwa cadar itu teroris, seram dan momok yang menakutkan," pungkas wanita asal Bandar Lampung itu.
(dtg/dtg)
Dalam kehidupan sehari-hari, para wanita bercadar kerap harus menghadapi stigma negatif dari masyarakat. Seperti yang dialami fotografer bercadar Azthry Ibrahim. Dia pernah dilempar batu oleh anak kecil hingga dituding sebagai penculik anak.
"Aku pernah di-bully, diteriakin setan, maling, suka ditakut-takutin ibu-ibu kalo anaknya lagi nangis. si ibu itu ngomong gini,"kalau nangis nanti diculik lho sama yang itu," sambil nunjuk aku, parah banget," kenang Azthry seraya tertawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilustrasi wanita bercadar (Foto: Reuters) |
Pengalaman serupa juga dialami pendiri komunitas wanita bercadar Niqab Squad, Indadari. Wanita yang akrab disapa Inda itu juga pernah diteriaki dengan perkataan kurang sopan oleh anak-anak kecil.
"Saya pernah saat pakai cadar diteriakin 'woy setan', anak kecil yang bilang. Dan kalau boncengan naik motor dibilang 'batman!!!!' karena saya kan hitam-hitamm" ujar Inda juga sambil tertawa.
Diana Nurliana salah satu pendiri lkomunitas Niqab Squad mengatakan stigma negatif soal cadar memang cenderung melekat di masyarakat. Oleh karena itulah dia dan rekan-rekannya bertekad bisa memudarkan stigma itu pelan-pelan.
"Ini menjadi PR besar buat aku dan teman-teman niqabis lainnya untuk terus berjuang menggeser stigma itu menjadi positif dengan langkah seperti yang dicontohkan Rasulullah yaitu dengan menunjukan akhlak yang baik, menebarkan salam pada yang dikenal maupun yang tidak dikenal, menunjukkan prestasi," jelas Diana saat berbincang dengan Wolipop di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, belum lama ini. Diana ditemui Wolipop bersama para niqabis lainnya yaitu Indadari dan Azthry Ibrahim.
Indadari menambahkan cadar menjadi sorotan masyarakat dengan dua sisi. Sisi pertama, ada masyarakat yang jadi ingin mengetahui tentang cadar. Dan sisi kedua, banyak orang yang tidak suka dengan cadar dan menjatuhkannya.
Foto: iStock |
"Akan tetapi karena kita dilatih untuk khusnudzon sama Allah SWT, Insya Allah kita memandang hal ini kebaikan untuk kita. Lewat kasus ini pemikiran orang akan semakin terbuka dan baca-baca lagi tentang cadar dan Insya Allah baik," ucapnya.
Menurut Indadari pemakaian niqab perlu disosialisasi kepada masyarakat agar lebih mengenal apa itu cadar. Hal itu karena pengetahuan mengenai cadar masih minim diketahui masyarakat pada umumnya.
"Ada apa di balik cadar? Mengapa orang menggunakannya? Dan untuk yang sudah bercadar sendiri penting untuk bersosialisasi dengan masyarakat dengan melakukan hal-hal di masyarakat," ujarnya lagi.
Pada akhirnya Inda berharap kehadiran dirinya dan teman-temannya di komunitas Niqab Squad bisa membantu menghapus stigma negatif tentang cadar. Dia merasa maklum kalau saat ini masyarakat belum banyak tahu soal cadar karena masih sedikit muslimah yang memakainya.
"Mudah-mudahan bisa mengubah stigma yang sudah terlanjur beredar di masyarakat bahwa cadar itu teroris, seram dan momok yang menakutkan," pungkas wanita asal Bandar Lampung itu.
(dtg/dtg)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Ivan Gunawan Gelar Garis Poetih 2026, 12 Desainer Rilis Koleksi Lebaran
Modest Fashion & Art Trade Show, 9 Negara Satukan Estetika Modest di Turki
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia Brand Modest Damakara & Khaanan Indonesia Tembus Eropa & Amerika
Desainer Vivi Zubedi Kirimkan 300 Busananya untuk Korban Bencana Sumatera
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
Most Popular
1
Didominasi Superhero! Ini 10 Aktor Paling Tampan di 2025
2
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
3
Ramalan Zodiak 17 Desember: Leo Kendalikan Pengeluaran, Virgo Banyak Tawaran
4
Transformasi Influencer yang Meninggal Tragis, Dada 38J hingga Tato Bola Mata
5
Foto: Adu Gaya Para Bintang di Karpet Merah Emily in Paris Season 5
MOST COMMENTED












































Ilustrasi wanita bercadar (Foto: Reuters)
Foto: iStock