Pakai Cadar dari SMA, Remaja Ini Dapat Pandangan Sinis dan Dijauhi
Gresnia Arela Febriani - wolipop
Minggu, 10 Nov 2019 12:02 WIB
Jakarta
-
Semakin banyak wanita bercadar di Indonesia. Bukan hanya wanita dewasa saja, yang remaja pun tak sedikit sudah memakai niqab atau cadar. Siswi SMA di Bekasi ini salah satunya.
Anastasya putri aliysyah atau akrab disapa Tasya, gadis kelas 2 SMA Tulus Bhakti, Bekasi, sehari-harinya memakai cadar. Dia hanya tidak memakai cadar saat berada di sekolah karena tak sesuai aturan yang berlaku di sana.
"Karena di sekolah Tasya tidak diperizinkan untuk berniqab. Waktu pendaftaran dan masuk sekolah pun tidak menggunakan niqab," kata Tasya saat dihubungi oleh Wolipop belum lama ini.
Tasya menceritakan awal ketertarikannya memakai niqab muncul saat duduk di bangku SMP. Ketika itu dia tinggal di Batam dan melihat wanita yang memakai niqab. Rasa keingintahuannya muncul. Dia pun bertanya-tanya kenapa wanita itu memakai pakaian seperti itu dan apakah dia tidak merasa kepanasan.
"Tasya sempet nyari-nyari di internet dan nanya ke guru-guru Tasya di SMP, guru agama, dan akhirnya mulai ada rasa ketertarikan Tasya ingin untuk menggunakan niqab," kenangnya.
Tasya pun akhirnya mencoba memakai cadar. Dia mengaku dalam kesehariannya, belum konsisten memakai cadar karena masih menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
"Awalnya Tasya memakai niqab pas acara Niqab Rangers meet-up. Waktu itu Tasya masih ragu pakai nggak ya tapi rasa keraguan itu tertutup dengan keinginan dan ketertarikan Tasya yang sudah lama," katanya lagi.
Tasya mengaku keputusannya memakai cadar awalnya sempat membuat kedua orangtuanya khawatir. Namun setelah dia beri penjelasan, mereka mendukung selama apa yang dilakukannya positif. Dukungan pun bukan datang dari orangtuanya saja. Teman-teman sekitarnya juga mendukung gaya berbusananya yang berbeda dari kebanyakan orang.
"Kalau respon teman-teman, alhamdulillah baik, malah pada senang melihat Tasya berniqab," jelas remaja yang tergabung dalam komunitas niqab, Niqab Rangers.
Selain itu, kata Tasya, dia juga bergabung dalam komunitas muslimah peduli sosial yang semua anggotanya berniqab. "Jadi kegiatannya seperti menggalang dana dan meet up untuk membahas siapa saja yang mau kita bantu dari hasil galang dana yang sudah dikumpulkan," ujarnya.
Seperti niqabis pada umumnya, anak pertama dari empat bersaudara ini pun merasa kesulitan saat awal memakai niqab terutama saat ingin menyantap makanan. "Kesulitan sih pas awal lagi makan, kalau lagi di tempat ramai. Kalau sekarang sudah nggak merasa kesulitan lagi dan alhamdulillah aku nyaman menggunakan niqab," ucapnya.
Ketika awal memakai niqab, Tasya juga merasa tidak terbiasa dengan perlakuan orang lain padanya. "Beberapa orang kalau bertemu Tasya memakai niqab ada yang sinis ada juga yang secara halus menghindar," katanya.
Namun kini Tasya sudah tidak lagi merasa khawatir dengan pandangan orang lain tersebut. Dia sudah menetapkan hati untuk terus memakai niqab meski di sekolah belum bisa mengenakan cadar karena memang sesuai aturan di sekolah.
"Insya Allah ada pahala tersendiri karena memakai itu niqab itu sunah. Jika yang meyakininya sunnah dan hiraukan kata orang atau perlakuan orang kepada kita karena itu ujian buat kita yang Insya Allah, Allah akan memberikan kebaikan yang lebih untuk kita. Keep Hamasah Wa Istiqomah," pungkasnya.
(dtg/dtg)
Anastasya putri aliysyah atau akrab disapa Tasya, gadis kelas 2 SMA Tulus Bhakti, Bekasi, sehari-harinya memakai cadar. Dia hanya tidak memakai cadar saat berada di sekolah karena tak sesuai aturan yang berlaku di sana.
"Karena di sekolah Tasya tidak diperizinkan untuk berniqab. Waktu pendaftaran dan masuk sekolah pun tidak menggunakan niqab," kata Tasya saat dihubungi oleh Wolipop belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Tasya menceritakan awal ketertarikannya memakai niqab muncul saat duduk di bangku SMP. Ketika itu dia tinggal di Batam dan melihat wanita yang memakai niqab. Rasa keingintahuannya muncul. Dia pun bertanya-tanya kenapa wanita itu memakai pakaian seperti itu dan apakah dia tidak merasa kepanasan.
"Tasya sempet nyari-nyari di internet dan nanya ke guru-guru Tasya di SMP, guru agama, dan akhirnya mulai ada rasa ketertarikan Tasya ingin untuk menggunakan niqab," kenangnya.
Tasya pun akhirnya mencoba memakai cadar. Dia mengaku dalam kesehariannya, belum konsisten memakai cadar karena masih menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
"Awalnya Tasya memakai niqab pas acara Niqab Rangers meet-up. Waktu itu Tasya masih ragu pakai nggak ya tapi rasa keraguan itu tertutup dengan keinginan dan ketertarikan Tasya yang sudah lama," katanya lagi.
|
"Kalau respon teman-teman, alhamdulillah baik, malah pada senang melihat Tasya berniqab," jelas remaja yang tergabung dalam komunitas niqab, Niqab Rangers.
Selain itu, kata Tasya, dia juga bergabung dalam komunitas muslimah peduli sosial yang semua anggotanya berniqab. "Jadi kegiatannya seperti menggalang dana dan meet up untuk membahas siapa saja yang mau kita bantu dari hasil galang dana yang sudah dikumpulkan," ujarnya.
Seperti niqabis pada umumnya, anak pertama dari empat bersaudara ini pun merasa kesulitan saat awal memakai niqab terutama saat ingin menyantap makanan. "Kesulitan sih pas awal lagi makan, kalau lagi di tempat ramai. Kalau sekarang sudah nggak merasa kesulitan lagi dan alhamdulillah aku nyaman menggunakan niqab," ucapnya.
Ketika awal memakai niqab, Tasya juga merasa tidak terbiasa dengan perlakuan orang lain padanya. "Beberapa orang kalau bertemu Tasya memakai niqab ada yang sinis ada juga yang secara halus menghindar," katanya.
Namun kini Tasya sudah tidak lagi merasa khawatir dengan pandangan orang lain tersebut. Dia sudah menetapkan hati untuk terus memakai niqab meski di sekolah belum bisa mengenakan cadar karena memang sesuai aturan di sekolah.
"Insya Allah ada pahala tersendiri karena memakai itu niqab itu sunah. Jika yang meyakininya sunnah dan hiraukan kata orang atau perlakuan orang kepada kita karena itu ujian buat kita yang Insya Allah, Allah akan memberikan kebaikan yang lebih untuk kita. Keep Hamasah Wa Istiqomah," pungkasnya.
Foto Muslimah Peduli Sosial. Foto: Dok. Pribadi Anastasya putri aliysyah |
(dtg/dtg)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Locapop: Bazar Outfit Gen Z di AEON Mall Tanjung Barat, Diskon Sampai 70%
50 Kata-kata Islami Menyentuh Hati tentang Kehidupan, Bikin Semangat Lagi
Curhat Zaskia Mecca Datangi Korban Banjir Aceh, Hati Tak Karuan, Dada Sesak
Ria Miranda Kolaborasi dengan Shop at Velvet Rilis Koleksi Modest Wear
100 Brand Modest Lokal Akan Hadir di Muslimah Creative Day 2025
Most Popular
1
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
2
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
3
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
4
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
5
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
MOST COMMENTED












































Foto Muslimah Peduli Sosial. Foto: instagram @muslimah_pedulisosial.
Foto Muslimah Peduli Sosial. Foto: instagram @muslimah_pedulisosial
Foto Muslimah Peduli Sosial. Foto: Dok. Pribadi Anastasya putri aliysyah