Aksi Solidaritas Warga New Zealand Pakai Kerudung Tuai Kontroversi
Silmia Putri - wolipop
Jumat, 29 Mar 2019 15:03 WIB
Jakarta
-
Pada Jumat (22/03/2019) pekan lalu, warga perempuan New Zealand melakukan aksi solidaritas terhadap warga muslim korban penembakan di dua masjid di Christchurch. Di hari itu, mereka berbondong-bondong memakai kerudung.
Sebelumnya, Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern juga terlihat memakai kerudung saat menemui komunitas muslim. Ia memakai kerudung sebagai penghormatan sekaligus bela sungkawa terhadap keluarga korban.
Aksi warga New Zealand pun viral di media sosial. Mulai dari polisi hingga pembawa acara di televisi mengenakan pashmina di kepalanya. Berbagai repons pun diterima.
Banyak netizen yang tersentuh dengan aksi tersebut. Namun, beberapa pihak menyayangkan aksi memakai kerudung itu karena dianggap tidak mewakili 'women empowerment'.
Hal ini diungkap oleh Masih Alinejad seorang aktivis dan jurnalis asal Iran. Dikutip dari Reuteres, Mashi berpendapat bahwa banyak wanita di Iran yang sedang berjuang untuk lepas dari pemaksaan berhijab.
"Saya sangat mengagumi pemimpin di New Zealand saat menunjukkan bela sungkawa komunitas muslim, tapi saya juga merasa bahwa dia memakai salah satu simbol penindasan untuk wanita muslim sebagai solidaritas, itu juga mematahkan hati saya," ungkap Masih dilansir dari Reuters.
Hal ini dibantah oleh seorang anggota organisasi feminis Perempuan Maahrdhika dari Indonesia, Mutiara Ika Pratiwi. Ia menyebut apa yang dilakukan Jacinda adalah hal yang positif.
"Memberikan simpati kepada keluarga korban adalah bagian dari sebuah feminisme, dan kerudung adalah simbol dari komunitas yang kala itu menjadi korban," ungkap Mutiara dilansir dari Reuters.
Meski kerudung atau hijab menjadi isu yang sensitif, Mutiara menganggap situasinya berbeda. Ia pun mengagumi keberhasilan Jacinda karena berhasil membuat warga New Zealand bersimpati.
"Meskipun ada banyak yang mengkritiknya, mayoritas orang respek terhadap pergerakannya. Hal yang paling penting adalah Jacinda berhasil menggerakan warga New Zealand untuk bersimpati terhadap korban," tutup Mutiara.
Simak Juga 'Aksi Solidaritas Wanita New Zealand Pakai Hijab untuk Hormati Muslim':
(sil/sil)
Sebelumnya, Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern juga terlihat memakai kerudung saat menemui komunitas muslim. Ia memakai kerudung sebagai penghormatan sekaligus bela sungkawa terhadap keluarga korban.
Aksi warga New Zealand pun viral di media sosial. Mulai dari polisi hingga pembawa acara di televisi mengenakan pashmina di kepalanya. Berbagai repons pun diterima.
Aksi solidaritas di New Zealand. Foto: Reuters |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini diungkap oleh Masih Alinejad seorang aktivis dan jurnalis asal Iran. Dikutip dari Reuteres, Mashi berpendapat bahwa banyak wanita di Iran yang sedang berjuang untuk lepas dari pemaksaan berhijab.
"Saya sangat mengagumi pemimpin di New Zealand saat menunjukkan bela sungkawa komunitas muslim, tapi saya juga merasa bahwa dia memakai salah satu simbol penindasan untuk wanita muslim sebagai solidaritas, itu juga mematahkan hati saya," ungkap Masih dilansir dari Reuters.
Hal ini dibantah oleh seorang anggota organisasi feminis Perempuan Maahrdhika dari Indonesia, Mutiara Ika Pratiwi. Ia menyebut apa yang dilakukan Jacinda adalah hal yang positif.
Jacinda Ardern. Foto: Reuters |
"Memberikan simpati kepada keluarga korban adalah bagian dari sebuah feminisme, dan kerudung adalah simbol dari komunitas yang kala itu menjadi korban," ungkap Mutiara dilansir dari Reuters.
Meski kerudung atau hijab menjadi isu yang sensitif, Mutiara menganggap situasinya berbeda. Ia pun mengagumi keberhasilan Jacinda karena berhasil membuat warga New Zealand bersimpati.
"Meskipun ada banyak yang mengkritiknya, mayoritas orang respek terhadap pergerakannya. Hal yang paling penting adalah Jacinda berhasil menggerakan warga New Zealand untuk bersimpati terhadap korban," tutup Mutiara.
Simak Juga 'Aksi Solidaritas Wanita New Zealand Pakai Hijab untuk Hormati Muslim':
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Modest Fashion & Art Trade Show, 9 Negara Satukan Estetika Modest di Turki
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia Brand Modest Damakara & Khaanan Indonesia Tembus Eropa & Amerika
Desainer Vivi Zubedi Kirimkan 300 Busananya untuk Korban Bencana Sumatera
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
Jakarta Modest Summit 2025
Trik Ria Ricis Raup Cuan Maksimal dari Affiliate,12 Jam Konsisten Live
Most Popular
1
Foto Blue Ivy yang Beranjak Dewasa Makin Mirip Beyonce
2
Foto: Miss Universe Thailand Pimpin Tim RI di SEA Games, Anggun Bersongket
3
Reuni Reply 1988 Penuh Haru, Go Kyung Pyo Mewek Lihat Si Adik Jinjoo Jadi ABG
4
Viral Verificator
Viral Pernikahan 'Satset' ala Gen Z, Cuma Akad di Masjid Tanpa Resepsi
5
10 Artis Drama China Pendek Terpopuler di 2025, Pesonanya Bikin Jatuh Cinta
MOST COMMENTED












































Aksi solidaritas di New Zealand. Foto: Reuters
Jacinda Ardern. Foto: Reuters