Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ini Zainab, Hijabers yang Masuk Daftar 100 Wanita Paling Inspiratif di Dunia

Arina Yulistara - wolipop
Jumat, 29 Sep 2017 12:13 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Ist.
Jakarta - Banyak wanita yang menginspirasi lewat perjalanan hidupnya. Seperti Zainab Fadhal, hijabers asal Irak yang berani mengambil langkah jauh demi mendapatkan pendidikan lebih baik. Kisah Zainab Fadhal mencuat setelah BBC mengeluarkan daftar 100 wanita paling berpengaruh dan inspiratif di 2017.

BBC mengeluarkan 'BBC 100 Women 2017' pada Rabu (27/9/2017) melalui situs resminya. Dari 100 wanita, Zainab Fadhal menjadi salah satu wanita yang masuk daftar tersebut. Wanita berusia 16 tahun ini berani pindah ke Inggris dari Irak walaupun tak bisa bicara bahasa Inggris demi memperoleh pendidikan lebih baik.

"Kami takut tinggal di rumah selamanya dan kami pikir akan berbeda saat tinggal di Inggris karena pendidikan di sana jauh lebih baik daripada Irak. Di Irak, tak banyak orang mendapatkan pedidikan. Salah satu sepupuku di Irak juga tidak bisa membaca dan menulis," cerita Zainab Fadhal seperti diwawancara oleh Stokesentinel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zainab Fadhal pindah ke Inggris ketika berusia 13 tahun. Tak hanya mendapatkan pendidikan lebih baik tapi juga berusaha mewujudkan mimpinya untuk berkarier sebagai psikolog juga dokter. Zainab dan keluarganya memilih tinggal di Staffordshire, Inggris.

Setelah itu, Zainab Fadhal belajar dengan tekun hingga bisa mendapat nilai tinggi. Diketahui nilai ujiannya mendapat A dan berprestasi di sekolah. Ia belajar di Thistley Hough Academy, Penkhull, Inggris. Zainab yakin dengan giat belajar bisa menggapai mimpi nantinya.

"Aku selalu berusaha bekerja keras. Aku tidak berpikir untuk menyerah begitu saja. Tujuanku adalah menjadi orang terbaik sesuai kemampuanku," kata Zainab Fadhal.

Zainab Fadhal pun bercerita kalau kedua orangtua bekerja sebagai dokter hewan di Irak. Saat pindah ke Inggris, sang ibunda juga memanfaatkannya untuk mengambil gelar PhD di jurusan teknik sel jaringan tubuh di Keele University.

Menurut Zainab langkah ibunya sudah benar karena berhubungan dengan ilmu kedokteran hewan. Saat masih di Irak, sang ibunda pun sering menangani kejadian patah tulang pada binatang. Berbeda dengan Zainab Fadhal yang lebih tertarik dengan obat-obatan dan psikologi.

"Aku ingin masuk ke dunia obat-obatan karena itu akan membuka banyak peluang. Aku juga ingin mengambil karier sebagai psikiater," pungkas Zainab.


(ays/ays)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads