Rapper Berhijab yang Viral Ini Berencana Luncurkan Album Seperti Beyonce
Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 25 Apr 2017 17:22 WIB
Jakarta
-
Masih ingat dengan Mona Haydar? Hijabers yang awal bulan ini menjadi viral karena mengeluarkan lagu untuk melawan Islamophobia. Dengan menyanyi rap, hijabers berdarah Suriah itu melantunkan lagu yang memiliki lirik sindiran.
Lagu berjudul 'Hijabi' itu sebenarnya dirilis untuk merayakan Muslim Women's Day pada 27 Maret lalu. Lagu ini kemudian menjadi viral karena memiliki lirik berupa sindiran untuk para haters Islam khususnya Islamophobia yang tidak suka melihat wanita berhijab. Seperti lirik yang mengatakan "So even if you hate it - I still wrap my hijab!" (Meski kamu benci itu - aku masih tetap memakai hijab!). Lirik ditulis bukan hanya oleh Mona tapi juga didampingi oleh musisi Tunde Olaniran serta komunitas muslim.
Tidak hanya lirik, para model dalam video klip lagu tersebut juga semuanya mengenakan jilbab. Bahkan Mona yang sedang hamil delapan bulan dengan perut besarnya tetap hadir dalam video klip menggunakan jilbab simpel. Ia ingin memperlihatkan kalau wanita berhijab bisa melakukan berbagai hal positif tidak seperti stereotipe yang beredar di masyarakat.
'Hijabi' merupakan lagu rap pertamanya. Setelah viral dengan disaksikan lebih dari 1 juta penayangan di Facebook, Mona terpacu ingin mengeluarkan lagu lain serupa. Bahkan ia ingin merilis album tahun ini dengan lagu-lagu yang berfokus pada cinta dan inklusivitas seperti album terakhir Beyonce 'Lemonade'.
Album Lemonade milik Beyonce memang berbeda dari lainnya karena selain dibuat dalam bentuk visual juga mempunyai lirik yang sensitif. Album tersebut pun menuai beragam respon dari masyarakat. Tak khawatir akan hal itu, Mona tetap ingin meluncurkan album berisi lagu-lagu yang bisa 'menyentuh' para pendengarnya.
Hadir dengan perut hamil yang sudah memasuki usia delapan bulan, Mona mengatakan bahwa orang-orang masih menilai seseorang hanya dari penampilan mereka saja. Itu juga yang membuat dirinya terpacu untuk kembali mengingatkan bahwa jangan menilai orang hanya dari luarnya saja.
"Fakta bahwa wanita hamil hadir dalam video musik masih kontroversi. Seringkali orang lebih banyak berkomentar bagaimana saya menggosok perut di video itu daripada bertanya tentangan kehamilan itu sendiri. Begitu pula dengan hijab, masih dianggap tradisi penindasan," ujar Mona seperti dilansir dari NPR.
Dengan hadirnya lagu-lagu seperti 'Hijabi' diharapkan Mona bisa membantu menyadarkan masyarakat kalau wanita berhijab itu sama seperti wanita pada umumnya. Hijab bukan kejahatan maupun simbol penindasan. Seperti diketahui, wanita muslim yang berjilbab seringkali menjadi target Islamophobia. Bahkan jumlah kasus serangan fisik terhadap umat Islam meningkat.
Dilaporkan FBI, terdapat 257 insiden kejahatan karena kebencian pada 2015, meningkat 67% dari tahun sebelumnya. Belum lagi setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45. Untuk itu, Mona ingin membantu melawan Islamophobia lewat lagu.
Bukan hanya Islamophobia, baginya sebagai wanita muslim cukup sulit untuk berkarier di bidang musik. Pasalnya beberapa orang berpendapat kalau musik 'haram' untuk umat muslim. Namun Mona memiliki pandangan lain akan hal tersebut.
"Sesuatu yang bisa mempromosikan cinta dan aksi positif menurut saya diperbolehkan. Tidak hanya diperbolehkan tapi justru diperlukan terutama di tempat kita tinggal sekarang di mana banyak orang masih memandang sebelah mata dengan kita," jelasnya.
Mona pun menyebut musiknya adalah musik perlawanan untuk merayakan keragaman dan meminta muslimah agar tidak menyesali siapa diri mereka. Mona mengajak semua wanita untuk berani unjuk diri agar tidak menjadi kaum tertindas.
(ays/ays)
Lagu berjudul 'Hijabi' itu sebenarnya dirilis untuk merayakan Muslim Women's Day pada 27 Maret lalu. Lagu ini kemudian menjadi viral karena memiliki lirik berupa sindiran untuk para haters Islam khususnya Islamophobia yang tidak suka melihat wanita berhijab. Seperti lirik yang mengatakan "So even if you hate it - I still wrap my hijab!" (Meski kamu benci itu - aku masih tetap memakai hijab!). Lirik ditulis bukan hanya oleh Mona tapi juga didampingi oleh musisi Tunde Olaniran serta komunitas muslim.
Foto: Facebook |
Tidak hanya lirik, para model dalam video klip lagu tersebut juga semuanya mengenakan jilbab. Bahkan Mona yang sedang hamil delapan bulan dengan perut besarnya tetap hadir dalam video klip menggunakan jilbab simpel. Ia ingin memperlihatkan kalau wanita berhijab bisa melakukan berbagai hal positif tidak seperti stereotipe yang beredar di masyarakat.
'Hijabi' merupakan lagu rap pertamanya. Setelah viral dengan disaksikan lebih dari 1 juta penayangan di Facebook, Mona terpacu ingin mengeluarkan lagu lain serupa. Bahkan ia ingin merilis album tahun ini dengan lagu-lagu yang berfokus pada cinta dan inklusivitas seperti album terakhir Beyonce 'Lemonade'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Facebook |
Hadir dengan perut hamil yang sudah memasuki usia delapan bulan, Mona mengatakan bahwa orang-orang masih menilai seseorang hanya dari penampilan mereka saja. Itu juga yang membuat dirinya terpacu untuk kembali mengingatkan bahwa jangan menilai orang hanya dari luarnya saja.
"Fakta bahwa wanita hamil hadir dalam video musik masih kontroversi. Seringkali orang lebih banyak berkomentar bagaimana saya menggosok perut di video itu daripada bertanya tentangan kehamilan itu sendiri. Begitu pula dengan hijab, masih dianggap tradisi penindasan," ujar Mona seperti dilansir dari NPR.
Dengan hadirnya lagu-lagu seperti 'Hijabi' diharapkan Mona bisa membantu menyadarkan masyarakat kalau wanita berhijab itu sama seperti wanita pada umumnya. Hijab bukan kejahatan maupun simbol penindasan. Seperti diketahui, wanita muslim yang berjilbab seringkali menjadi target Islamophobia. Bahkan jumlah kasus serangan fisik terhadap umat Islam meningkat.
Dilaporkan FBI, terdapat 257 insiden kejahatan karena kebencian pada 2015, meningkat 67% dari tahun sebelumnya. Belum lagi setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45. Untuk itu, Mona ingin membantu melawan Islamophobia lewat lagu.
Bukan hanya Islamophobia, baginya sebagai wanita muslim cukup sulit untuk berkarier di bidang musik. Pasalnya beberapa orang berpendapat kalau musik 'haram' untuk umat muslim. Namun Mona memiliki pandangan lain akan hal tersebut.
"Sesuatu yang bisa mempromosikan cinta dan aksi positif menurut saya diperbolehkan. Tidak hanya diperbolehkan tapi justru diperlukan terutama di tempat kita tinggal sekarang di mana banyak orang masih memandang sebelah mata dengan kita," jelasnya.
Mona pun menyebut musiknya adalah musik perlawanan untuk merayakan keragaman dan meminta muslimah agar tidak menyesali siapa diri mereka. Mona mengajak semua wanita untuk berani unjuk diri agar tidak menjadi kaum tertindas.
(ays/ays)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Modest Fashion & Art Trade Show, 9 Negara Satukan Estetika Modest di Turki
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia Brand Modest Damakara & Khaanan Indonesia Tembus Eropa & Amerika
Desainer Vivi Zubedi Kirimkan 300 Busananya untuk Korban Bencana Sumatera
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
Jakarta Modest Summit 2025
Trik Ria Ricis Raup Cuan Maksimal dari Affiliate,12 Jam Konsisten Live
Most Popular
1
Viral Aksi Nekat Selingkuhan Panjat Dinding Apartemen Demi Hindari Istri Sah
2
Dulu Dinikahi 2 Pangeran, Sosialita Ini Kini Menikah dengan Miliarder Porsche
3
Most Pop: Trik Pegawai Curangi Absensi Pakai Foto Wajah, Padahal Bolos Kerja
4
Syifa Hadju Tampil Bold di Pemotretan, Gabungkan Gaya Maskulin dan Feminin
5
Tipe Orang Saat Olahraga Berdasarkan Zodiaknya: Mana yang Kamu Banget?
MOST COMMENTED












































Foto: Facebook
Foto: Facebook