Cerita Hijabers Hadapi Isu Teroris dan Islamophobia di Amerika
Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 23 Agu 2016 18:41 WIB
Jakarta
-
Negara di bagian barat belakangan ini sedang dikhawatirkan dengan isu teroris karena penyerangan yang terjadi di beberapa tempat. Bahkan belum lama ini, masyarakat muslim di Amerika menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal.
Isu teror tersebut meresahkan wanita muslim di Amerika. Jinan Shbat sebagai salah satu warga Amerika menuturkan kalau kini banyak kekhawatiran yang dirasakan keluarga muslim. Bahkan keluarganya selalu memintanya berhati-hati saat berpergian ke luar rumah.
"Dengan Islamophobia yang tinggi dan serangan terhadap muslim meningkat, aku diberitahu untuk berhati-hati. Namun aku tidak terlalu memikirkan peringatan mereka. Mengapa? Karena aku tidak ingin menjadi wanita penakut. Aku tidak ingin 'mereka' menang," ujar Jinan seperti dilansir dari Haute Hijab.
Ya, Jinan mengaku tidak memusingkan soal kericuhan yang terjadi karena aksi teror dari sejumlah oknum tak bertanggung jawab. Meski orangtua terkadang memintanya untuk melepas jilbabnya tapi Jinan mencoba meyakinkan mereka.
Selama 20 tahun ia mengenakan jilbab, Jinan selalu merasa nyaman dengan identitasnya sebagai muslimah. Ia pun mengatakan lebih percaya diri menggunakan jilbab daripada melepasnya.
"Aku memang berbeda, begitu juga orang lain. Untuk menghilangkan ketakutan dalam diriku dan keluargaku aku menjadi lebih aktif dengan misi menjadi muslimah yang menginspirasi di Amerika," papar Jinan.
Jinan mengatakan selama ini ia melihat masyarakat Islam sering menjadi target Islamophobia. Bahkan sebagian dari mereka mencoba mempengaruhi wanita muslim untuk melepas jilbabnya dengan cara lembut. Sebagai contoh, ia mendengar dari temannya beberapa orang menyarankan wanita berjilbab tidak harus menggunakan scarf melilit kepala dan leher. Cukup pakai topi atau hoodie saja agar tidak menjadi sasaran.
Meningkatnya kasus penyerangan karena kebencian diakui Jinan membuat orangtuanya khawatir. Namun dengan keyakinan kuat, ia bersama adiknya menegaskan tidak akan melepas jilbab hanya karena takut Islamophobia.
Jinan juga berpesan kepada semua muslimah di dunia agar jangan takut dengan Islamophobia. "Jangan tenggelam dalam ketakutan. Kuatlah dan bersikap rendah hati. Jangan biarkan kondisi ini mengalahkan identitas Anda. Amerika adalah negara yang penuh keragaman di mana kebebasan beragama adalah hak masing-masing warganya. Jadi gunakan suara Anda untuk melawan kebencian," saran Jinan kemudian.
(aln/eny)
Isu teror tersebut meresahkan wanita muslim di Amerika. Jinan Shbat sebagai salah satu warga Amerika menuturkan kalau kini banyak kekhawatiran yang dirasakan keluarga muslim. Bahkan keluarganya selalu memintanya berhati-hati saat berpergian ke luar rumah.
"Dengan Islamophobia yang tinggi dan serangan terhadap muslim meningkat, aku diberitahu untuk berhati-hati. Namun aku tidak terlalu memikirkan peringatan mereka. Mengapa? Karena aku tidak ingin menjadi wanita penakut. Aku tidak ingin 'mereka' menang," ujar Jinan seperti dilansir dari Haute Hijab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 20 tahun ia mengenakan jilbab, Jinan selalu merasa nyaman dengan identitasnya sebagai muslimah. Ia pun mengatakan lebih percaya diri menggunakan jilbab daripada melepasnya.
"Aku memang berbeda, begitu juga orang lain. Untuk menghilangkan ketakutan dalam diriku dan keluargaku aku menjadi lebih aktif dengan misi menjadi muslimah yang menginspirasi di Amerika," papar Jinan.
Jinan mengatakan selama ini ia melihat masyarakat Islam sering menjadi target Islamophobia. Bahkan sebagian dari mereka mencoba mempengaruhi wanita muslim untuk melepas jilbabnya dengan cara lembut. Sebagai contoh, ia mendengar dari temannya beberapa orang menyarankan wanita berjilbab tidak harus menggunakan scarf melilit kepala dan leher. Cukup pakai topi atau hoodie saja agar tidak menjadi sasaran.
Meningkatnya kasus penyerangan karena kebencian diakui Jinan membuat orangtuanya khawatir. Namun dengan keyakinan kuat, ia bersama adiknya menegaskan tidak akan melepas jilbab hanya karena takut Islamophobia.
Jinan juga berpesan kepada semua muslimah di dunia agar jangan takut dengan Islamophobia. "Jangan tenggelam dalam ketakutan. Kuatlah dan bersikap rendah hati. Jangan biarkan kondisi ini mengalahkan identitas Anda. Amerika adalah negara yang penuh keragaman di mana kebebasan beragama adalah hak masing-masing warganya. Jadi gunakan suara Anda untuk melawan kebencian," saran Jinan kemudian.
(aln/eny)
Home & Living
Bikin Natal Lebih Ceria, Lampu Hias Ini Cocok Jadi Dekorasi Natalmu!
Home & Living
Rekomendasi 3 Hampers Natal Eksklusif yang Siap Bikin Momen Kamu Makin Spesial!
Home & Living
Rekomendasi 3 Dekorasi Natal Simple tapi Bikin Rumah Auto Hangat!
Health & Beauty
Skincare Set Ini Layak Jadi Hadiah Natal untuk Orang Terdekatmu
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Juara Emeron Hijab Hunt Nakeisha Rilis Single Nanti, Ini Kisah di Baliknya
126 Brand Lokal Diskon Baju dan Hijab Hingga 90% di Bazar GlamLocal, PIM 3
Ivan Gunawan Gelar Garis Poetih 2026, 12 Desainer Rilis Koleksi Lebaran
Modest Fashion & Art Trade Show, 9 Negara Satukan Estetika Modest di Turki
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia Brand Modest Damakara & Khaanan Indonesia Tembus Eropa & Amerika
Most Popular
1
7 Gaya Han So Hee Tampil Standout Bergaun Dior di Presscon Project Y
2
Cucu Charlie Chaplin Jadi Varang, Villain Avatar: Fire and Ash, Ini Sosoknya
3
Berawal dari Filter Medsos, Wanita Ini Oplas Wajah dan Berakhir Menyesal
4
5 Tips agar Cucian Nggak Bau Apek Meski Cuaca Kurang Bersahabat
5
Kim Woo Bin dan Shin Min Ah Menikah 20 Desember, Lee Kwang Soo Jadi MC
MOST COMMENTED











































