Hijabers Curi Perhatian Pakai Kostum 'Merak' di Audisi Sunsilk Hijab Hunt

Jakarta - Ayu Khoirunita adalah salah seorang hijaber Palembang yang mengikuti audisi Sunsilk Hijab Hunt 2016 di Grand Atyasa Convention Center, Jl. Kapten A. Anwar Arsyad No. 22, Palembang, Sabtu (23/4/2016) pagi. Belum menunjukkan bakat apapun, ia sudah mencuri perhatian karena busananya yang unik.

Wanita kelahiran Palembang, 22 tahun lalu itu, datang dalam balutan kostum serba merah ala kostum karnaval yang bagian roknya dapat dimegarkan hingga ke kepalanya. Penampilannya semakin meriah berkat penghias kepala yang penuh dengan bulu-bulu warna-warni.

Ayu sehari-harinya berprofesi sebagai bidan. Anak ketiga dari empat bersaudara ini bahkan memiliki klinik kebidanan sendiri di Banyuasin, Palembang.

Tapi di Sunsilk Hijab Hunt 2016, ia datang bukan untuk menunjukkan keahlian di bidang kebidanan. Pemegang gelar D4 dari Sekolah Tinggi Kesehatan Yayasan Mitra Adiguna, Jurisan Bidan Pendidik, ini justru ingin memamerkan kebolehannya menari.

"Aku menari tarian Merak yang dikombinasikan dengan Salsa," ujar Ayu sebelum memamerkan bakatnya di hadapan juri.

Wanita yang sudah belajar menari sejak duduk di bangku sekolah dasar itu mengatakan, tarian Merak memang bukan tarian asli Sumatera Selatan. Ia memilih tarian itu supaya tidak sama dengan peserta lain yang diyakininya akan menampilkan tarian asal daerahnya.

"Makanya aku juga campur dengan Salsa supaya terlihat unik dan modern," kata Ayu yang membuat sendiri koreografi tarian tersebut. Persiapannya sendiri memakan waktu empat minggu.

Sama seperti peserta lainnya, wanita yang bercita-cita ingin menjadi dosen itu mengaku gugup tapi optimis dapat memberi yang terbaik di hadapan juri. "Semoga aku bisa mewakili Palembang di babak final nanti," kata wanita yang juga ingin membuka sanggar menari itu. (asf/asf)