Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Dian Pelangi Menangis Dapat Standing Applause di London

Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 08 Mar 2016 11:18 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Instagram
Jakarta - Desainer muda Dian Pelangi terus meningkatkan eksistensinya di kancah internasional. Di awal 2016, ia kembali mengharumkan nama bangsa dengan pamer karya di ajang pekan mode dunia. Bersama dengan Hijup, desainer 25 tahun itu menampilkan koleksi terbarunya hasil kolaborasi dengan dua lulusan London College of Fashion (LCF) yakni Odette Steele (Zambia) dan Nelly Rose (Inggris) yang dinamakan 'Coidentity' pada akhir Februari lalu.

Dian tampil di London Fashion Week Autumn/Winter 2016: Fashion Scout Ones to Watch. Wanita berdarah Palembang itu memamerkan 14 koleksi yang mengandung unsur tie-dye serta motif batik khas Indonesia. Meski demikian, potongan busananya berusaha disesuaikan dengan selera masyarakat Inggris agar bisa diterima dengan baik.

Saat ditemui usai pulang dari Inggris di kawasan Kyai Maja, Kebayoran Baru, wanita lulusan sekolah mode ESMOD Jakarta itu mengaku awalnya ragu untuk menampilkan busana muslim di ajang pagelaran busana internasional tersebut. Ia takut karyanya tidak diapresiasi oleh masyarakat Inggris terutama karena hijab yang dipamerkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dian khawatir adanya Islamophobia dan sikap diskriminasi yang masih terjadi di Inggris. Wanita yang eksis menjadi desainer sejak 2010 itu mengatakan sudah menyiapkan mental akan kemungkinan terburuk seperti diabaikan hingga disoraki setelah fashion show. Namun kenyataannya berbalik, Dian mendapatkan tepukan yang meriah dari para penonton. Hal tersebut sontak membuat Dian terharu dan meneteskan air mata.

"Aku nggak sangka semua orang pada berdiri dan kasih standing applause. Ya Allah ini serius? Karena memang aku nggak nyangka sambutannya akan seperti itu, namanya dunia fashion yang umum tidak gampang menerima sesuatu. Pasti kalau misalnya mereka nggak suka ya nggak suka banget. Aku sudah siap akan kemungkinan terburuk begitu aku keluar panggung yang tepuk tangan seadanya yasudah atau ada yang nyorakin ya aku harus kuat. Tapi begitu mereka berdiri tepuk tangan sampai nyodorin tangannya itu aku langsung menitikkan air mata," cerita Dian saat berbincang di Blue Jasmine, Maja House, Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).

Baca Juga: 50 Inspirasi Busana untuk Kondangan

Dian pun mengatakan kalau teman-teman sesama desainer Indonesia yang turut ikut pameran busana di Inggris bersamanya seperti Zaskia Sungkar, Jenahara, Vivi Zubedi, serta Restu Anggraini, juga ikut terharu melihatnya. Ia merasa senang karena ini bisa menjadi prestasi yang baik untuk membawa nama Indonesia.

Di akhir perbincangan, Dian menuturkan bangga busana muslim bisa semakin 'mendapatkan tempat' di masyarakat dunia. Ia berharap ke depannya busana muslim bisa terus diterima dan diapresiasi oleh masyarakat luas.

"Harapanku nggak muluk-muluk asalkan busana muslim diterima saja sama orang banyak sudah senang. Nggak usah dibeli dulu deh karena untuk itu butuh waktu, yang penting diapresiasi, diterima, dikagumi, perkembangannya diikutin, sudah bagus. Tapi untuk jangka panjang aku harap kita ini di Indonesia yang dari awal sudah mengembangkan dan mem-booming-kan busana muslim bisa terus terlibat dalam perkembangan fashion dunia," tambahnya.

(ays/ays)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads