Hijabis of New York, Komunitas untuk Ubah Stereotipe Wanita Berhijab di AS
Arina Yulistara - wolipop
Kamis, 07 Jan 2016 14:30 WIB
Jakarta
-
Hingga kini penggunaan hijab di beberapa negara masih menjadi kontroversi. Beragam anggapan miring dilayangkan kepada wanita berhijab. Beberapa dari mereka menanggap jilbab adalah simbol penindasan atau paksaan. Bahkan tak sedikit di antaranya yang menyebut wanita berhijab bagian dari teroris.
Untuk mengubah stereotipe negatif tersebut, para hijabers dunia mulai melakukan berbagai aksi demi menunjukkan bahwa hijab bukanlah tanda penindasan atau kejahatan. Wanita berhijab sama seperti wanita pada umumnya yang hidup normal dan bisa berprestasi.
Salah satu aksi yang telah dilakukan adalah membentuk komunitas berhijab. Komunitas tersebut dinamakan 'Hijabis of New York'. Komunitas ini didirikan oleh Rana Abdelhamid, seorang inovator muslim berusia 22 tahun yang berdomisili di New York, Amerika.
Rana mengaku awal membentuk komunitas hanya untuk berbagi cerita satu sama lain dengan sesama wanita berhijab di Amerika, khususnya yang tinggal di New York. Kemudian ia pun membuat Facebook untuk komunitasnya agar bisa berbagi cerita dengan hijabers lainnya.
Di Facebook tersebut, semua anggota komunitas bisa berbagi cerita menarik mengenai pengalaman mereka berhijab. Dengan cara ini, Rana ingin menunjukkan kepada seluruh dunia tentang warna-warni kehidupan wanita berhijab.
"Tujuanku adalah menggunakan fotografi dan media sosial untuk menunjukkan kepada seluruh dunia akan semangat dan keragaman kehidupan wanita berhijab. Ada begitu banyak stereotipe tentang jilbab baik dari dalam komunitas muslim maupun masyarakat non-muslim. Orang menganggap bahwa wanita berjilbab benar-benar konservatif dan tidak bisa berkarier, tapi dengan beragam cerita mereka yang disebar melalui Facebook semoga bisa mengubah pandangan itu," papar Rana kepada Elle.
Rana menjelaskan, anggota komunitas 'Hijabis of New York' tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa saja tapi juga beragam profesi. Ada hijabers yang berperan sebagai aktivis, politikus, hingga pengusaha. Komunitas ini diharapkan bisa mengubah pandangan miring tentang jilbab dan mengurangi kasus diskriminasi terhadap wanita berhijab di seluruh dunia.
"Ada begitu banyak kasus kekerasam pelecehan, penyerangan terhadap wanita muslim. Aku harap halaman Facebook ini bisa membuat orang lain lebih berpikiran terbuka dan mengurangi kasus penyerangan kepada wanita berjilbab," tambah wanita lulusan Vermont's Middlebury College itu.
Halaman Facebook komunitas hijabers New York ini diisi dengan berbagai cerita dari setiap wanita berhijab yang tergabung di dalamnya. Selain cerita, mereka juga menyertakan foto masing-masing untuk memperlihatkan gaya mereka sehari-hari.
(ays/ays)
Untuk mengubah stereotipe negatif tersebut, para hijabers dunia mulai melakukan berbagai aksi demi menunjukkan bahwa hijab bukanlah tanda penindasan atau kejahatan. Wanita berhijab sama seperti wanita pada umumnya yang hidup normal dan bisa berprestasi.
Salah satu aksi yang telah dilakukan adalah membentuk komunitas berhijab. Komunitas tersebut dinamakan 'Hijabis of New York'. Komunitas ini didirikan oleh Rana Abdelhamid, seorang inovator muslim berusia 22 tahun yang berdomisili di New York, Amerika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Facebook tersebut, semua anggota komunitas bisa berbagi cerita menarik mengenai pengalaman mereka berhijab. Dengan cara ini, Rana ingin menunjukkan kepada seluruh dunia tentang warna-warni kehidupan wanita berhijab.
"Tujuanku adalah menggunakan fotografi dan media sosial untuk menunjukkan kepada seluruh dunia akan semangat dan keragaman kehidupan wanita berhijab. Ada begitu banyak stereotipe tentang jilbab baik dari dalam komunitas muslim maupun masyarakat non-muslim. Orang menganggap bahwa wanita berjilbab benar-benar konservatif dan tidak bisa berkarier, tapi dengan beragam cerita mereka yang disebar melalui Facebook semoga bisa mengubah pandangan itu," papar Rana kepada Elle.
Rana menjelaskan, anggota komunitas 'Hijabis of New York' tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa saja tapi juga beragam profesi. Ada hijabers yang berperan sebagai aktivis, politikus, hingga pengusaha. Komunitas ini diharapkan bisa mengubah pandangan miring tentang jilbab dan mengurangi kasus diskriminasi terhadap wanita berhijab di seluruh dunia.
"Ada begitu banyak kasus kekerasam pelecehan, penyerangan terhadap wanita muslim. Aku harap halaman Facebook ini bisa membuat orang lain lebih berpikiran terbuka dan mengurangi kasus penyerangan kepada wanita berjilbab," tambah wanita lulusan Vermont's Middlebury College itu.
Halaman Facebook komunitas hijabers New York ini diisi dengan berbagai cerita dari setiap wanita berhijab yang tergabung di dalamnya. Selain cerita, mereka juga menyertakan foto masing-masing untuk memperlihatkan gaya mereka sehari-hari.
(ays/ays)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Locapop: Bazar Outfit Gen Z di AEON Mall Tanjung Barat, Diskon Sampai 70%
50 Kata-kata Islami Menyentuh Hati tentang Kehidupan, Bikin Semangat Lagi
Curhat Zaskia Mecca Datangi Korban Banjir Aceh, Hati Tak Karuan, Dada Sesak
Ria Miranda Kolaborasi dengan Shop at Velvet Rilis Koleksi Modest Wear
100 Brand Modest Lokal Akan Hadir di Muslimah Creative Day 2025
Most Popular
1
Ramalan Zodiak 7 Desember: Libra Lebih Peka, Sagitarius Hati-hati Terjebak
2
Jakarta X Beauty 2025
Yuk Daur Ulang Kemasan Kosmetik dan Skincare Bekas di Jakarta X Beauty 2025
3
Konsultasi Tarot
Suka Sama Suka Tapi Belum Juga 'Ditembak', Kapan Kami Resmi Pacaran?
4
TikTok Viral Verificator
Pernikahan Viral Serba 9, Mahar Emas 99 Gram Hingga Uang Jujuran Rp 99,9 Juta
5
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
MOST COMMENTED











































