Intimate Interview
Cerita Mantan Bidan Sukses Bisnis Baju Plisket, Berawal dari Jastip
Vinvin Alvionica merupakan salah satu pengusaha yang melejit melalui brand busana pleats yang dibangunnya bernama Alunicorn. Dulu dia merupakan seorang bidan di rumah sakit swasta di Bandung dan kini laris manis sukses menjual hijab hingga busana muslim berbahan pleats. Seperti apa ceritanya?
Vinvin awalnya berkarier sebagai bidan setelah lulus dari pendidikan kebidanan di Universias Padjajaran, Bandung. Dia sempat bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Bandung pada 2015.
"80% di rumah sakit itu karyawannya perempuan. Jadi, yang namanya perempuan itu fashion kan nomor satu, kalau aku pakai kerudung atau outfit itu banyak yang suka. Nah, itu awalnya aku open jastip. Apa yang aku pakai mereka selalu mau atau minta titip beli. Mulai dari situlah aku mulai kepikiran usaha sekitar tahun 2015, itu baru jasti-jastip doang. Bangun brand tahun 2017," kata Vinvin saat ditemui Wolipop belum lama ini di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto Vinvin Alvionica, pemilik brand busana muslim dan hijab asal Bandung, Alunicorn saat ditemui oleh Wolipop di Kota Kasablanca. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop. |
Wanita kelahiran Majalengka 5 Oktober 1993 itu mulai mengumpulkan modal dari hasil keuntungan jastip untuk membuka usaha. Awalnya dia memutuskan untuk menjual hijab.
"Karena kalau di ruma sakit itu kan gonta ganti kerudung terus kan cuma bajunya seragam. Ada juga yang meminta untuk menjual baju juga. Dari hijab mulai ke outfit, pas mereka suka karena melihat aku beda dari yang lain kayak plisket handmade, jadi dibuat bukan pakai mesin. Itu yang membedakan produk Alunicorn dari brand yang lain," ungkapnya.
Mendirikan band Alunicorn, Vinvin menjelaskan nama brandnya diambil dari nama belakangnya yaitu Alvionica. Sedangkan Unicorn merupakan salah satu karakter yang menjadi favoritnya.
Koleksi busana muslim dari Alunicorn. Foto: Dok. @alunicorn. |
Dari awal terbentuknya brand Alunicorn hingga saat ini sudah produksi sendiri, Vinvin mengaku tidak pernah membeli jadi atau merebranding barang orang lain. Dia membeli kain mentah, potong, jahit dan memberikan label sendiri sejak 2017.
"Awalnya aku yang jual sendiri di rumah sakit dan langsung ke orang yang memesan. Setelah lama aku rekrut satu orang cs, dua orang packging dan sampai sekarang ada 25 orang di Bandung. Kalau offline store lagi online, sementara kalau event running terus hingga akhir tahun," tuturnya.
Vinvin mengungkapkan brand Alunicorn semakin dikenal. KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.
Anak bungsu dari empat orang bersaudara ini menuturkan brand yang didirikannya mulai naik daun pada 2020. Saat itu mereka menjual busana dari bahan plisket.
"Bahan plisket itu kan umumnya buat kerudung. Nah, 2018-an kan hits banget hijab pashmina plisket dan hijab instan plisket. Aku nggak mau ngikutin itu karena banyak banget kan saingannya. Jadi aku memilih untuk bagaimana ya produk plisket ini kita pakai tapi nggak sama kayak yang lain," kenang Vinvin.
Kemudian dia mencari ide lain untuk membuat items fashion dari bahan plisket agar jadi pembeda. Dia mempunyai mesin sendiri untuk mengolah plisket menjadi baju.
"Itu yang menjadi uniknya biasanya kan pada hijab diaplikasikannya. Mulai dari situlah naiknya," tambah Vinvin.
Kemudian pada 2018 Vinvin memutuskan untuk menikah. Setelah menikah dia memutuskan resign menjadi bidan karena ingin fokus pada keluarga dan bisnisnya.
"Jadi nggak mungkin ya weekend balik, akunya kerja dinas malam. Untungnya aku kan punya usaha. Dari tahun 2018 itu aku fokus, tahun 2020 aku growth," ucapnya.
Vinvin juga menjelaskan strategi marketing dari Alunicorn agar semakin dikenal adalah dengan memperluas branding dan bekerjasama dengan influencer. "Branding itu adalah nomor satu. Jangan mementingkan sales aja, jadi penjualan terus sedangkan brandingnya nggak, jadi kita harus seimbang antara branding dan sales. Melibatkan influencer juga tak kalah penting, agar brand semakin berkembang dan dikenal lebih luas," sebut Vinvin.
Penjualan Alunicorn Bertambah Saat Pandemi
Vinvin Alvionica, pemilik brand busana muslim dan hijab asal Bandung, Alunicorn. Foto: Dok. pribadi Vinvin. |
Menurut Vinvin pada saat pandemi, penjualan Alunicorn justru semakin meroket. Alunicorn tumbuh dan lahir dari belanja online.
"Begitu pandemi, acara offline banyak dibatasi, otomatis menggiring pelanggan untuk belanja online. Kita kan sudah punya online duluan, jadi pembeli menyerbu kita. Ada kenaikan 2-3 kali lipat," kenangnya.
Saking membludaknya pesanan, Vinvin hingga menambah karyawan untuk mengatur pesanan yang masuk. Penjualannya melalui Live Streaming di berbagai platform media sosial.
Koleksi busana muslim dari Alunicorn. Foto: Dok. @alunicorn. |
Alunicorn sudah menjual puluhan ribu plisket baju. Ciri khas Alunicorn selain plisket adalah Vinvin mengklaim produk yang dihasilkan anti kusut, tidak perli disetrika, menyerap keringat dan nyaman digunakan.
DNA warnanya pastel dan bold. Cuttingan desain Alunicorn mengedepankan siluet agar terlihat tinggi dan langsing. Sebab, Vinvin selalu berkaca kebutuhannya sehari-hari dalam berpakaian.
"Aku membuat kupnat di bagian belakangnya. Dimana membentuk shape di pinggang dan ahan yang jatuh yang membuat badan kita tidak mengembang tetap sopan dan menutup aurat," tuturnya.
Vinvin Alvionica, pemilik brand busana muslim dan hijab asal Bandung, Alunicorn. Foto: Dok. pribadi Vinvin. |
Rencana dalam jangka panjang, Alunicorn ingin membuka gerai di beberapa kota yang memiliki pelanggan royal. Vinvin juga ingin memperkenalkan produk plisket handmade yang membutuhkan waktu yang lama.
"Kita kepengen jualan plisket handmade ini mudah-mudahan bisa tampil show di luar negeri amin," harapnya.
Hambatan membangun brand Alunicorn diproduksi dan marketing. Biasanya jika marketingnya bagus, produksinya lambat, masalah penjahit, suplier dari bahannya, permintaannya sedang tinggi sedangkan penjahitnya kekurangan.
"Selain itu produknya banyak, marketingnya kurang menjual dengan baik, itu yang kadang naik turun," curhatnya.
Bagi kamu yang ingin bertahan lama dalam dunia bisnis, Vinvin memberikan bocorannya. "Kita harus bisa develope produk, mengembangkan produk kita jangan sampai monoton dan sama dengan produk lain. Tetap bisa mengikuti tren, kalau trennya magenta kita langsung buat," sebut Vinvin.
Di akhir wawancara, Vinvin juga memberikan tips bagi kamu yang tadinya bekerja di sebuah perusahaan dan ingin beralih membuka usaha.
"Tipsnya yang pertama mulai dulu baru mikirin caranya. Jualan dulu aku yang jalani, baru kalau setelah berkembang, aku rekrut karyawan, buat sistem, SOP dan manajemen dan gak usah mikirin yang lain. Kadang orang kan berpikir dulu kan gak jalan-jalan," pungkasnya.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kisah Wanita Dulu Kelaparan, Kini Pemilik 36 Agensi Model di Indonesia
Intimate Interview
Kisah Wanita Sarjana Peternakan Sukses Bangun Brand Busana dan Hijab Anak
Miss Universe Indonesia 2025
Profil Mahasiswi Kedokteran UI, Finalis Berhijab di Miss Universe Indonesia
Intimate Interview
Hijabers Ini Raup Omzet Ratusan Juta dari Bisnis Daster, Awalnya Jual Pulsa
Hijab Hunt
Kisah Inspiratif Nabila, Alumni Hijab Hunt Kini Jadi Desainer Modest Fashion
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya
















































