Intimate Interview
Cerita Allyssa Hawadi, Co Founder Benang Jarum Sukses Bisnis Saat Pandemi
Senin, 14 Nov 2022 15:12 WIB
Pecinta fashion Tanah Air bisa jadi sudah akrab dengan nama brand brand Benang Jarum. Merek lokal tersebut merupakan sister brand dari Buttonscarves yang berdiri pada tahun 2020. Mulai bisnis di tengah pandemi, Benang Jarum sukses menyedot perhatian pecinta fashion.
Sosok di balik sukses ini adalah Co-Founder Benang Jarum yang juga populer sebagai selebgram Allyssa Hawadi Soeleman. Allyssa mendirikan Benang Jarum bersama pendiri Buttonscarves Linda Anggreaningsih dan dua rekan lainnya.
"Jadi kenapa Benang Jarum dibikin? Karena Buttonscarves kan lifestyle brand ya, Buttonscarves ingin fokus bukan hanya fokus dengan produksi hijab tapi juga aksesori, handuk, piring dan kebutuhan pria juga sudah ada. Linda sebagai founder Buttonscarves ingin koleksi baju itu brand lain," kata Allyssa Hawadi saat berbincang dengan Wolipop di Pondok Indah Mall 3, baru-baru ini.
"Makanya kalau Benang Jarum itu tidak punya sepatu, aksesori, sepatu, belt dan tas. Itu semua kan ada di Buttonscarves. Benang Jarum itu sebagai pelengkap Buttonscarves. Karena BS Lady itu pakai hijab tapi bajunya dari brand lain," tambah Allyssa.
![]() |
Sejak awal dirilis, koleksi Benang Jarum diperuntukkan untuk pasar kelas A dan B. Oleh karena itu busana-busananya dibanderol dengan harga mulai dari Rp 425 ribu hingga jutaan. Ada juga red label yang lebih eksklusif dan mahal karena dibuat dengan tangan dan detail.
"Harga koleksi Benang Jarum sendiri karena kita memang target marketnya A dan B. Supaya kita menjual kualitas sesuai dengan target market kita," kata Allyssa.
Wanita yang dikenal sebagai influencer hijab dan makeup artist ini menjelaskan Benang Jarum lahir tepat saat pandemi COVID-19 mulai merebak di Indonesia yaitu awal 2020. Allyssa dan rekan-rekan bisnisnya saat itu optimistis bisnis fashion bisa tetap berjalan meskipun pandemi melanda.
"Jadi pada saat itu tidak menyangka bahwa Corona tidak akan sebesar sampai sekarang. Udah kita lanjut saja dan tanpa kita berpikir akan selama ini kasusnya," kenang Allyssa.
Pada 10 Maret 2020, Benang Jarum membuka gerai pertama di FX Sudirman, Senayan, tak jauh dengan gerai pertama Buttonscarves. Masa awal Benang Jarum berdiri diakui Allyssa adalah masa-masa tersulitnya.
"Kita itu ingin pertama kali launching secara offline biar orang tahu dan belanjanya di toko. Tapi kan semua rencana berubah. Akhirnya bikin cara bagaimana orang tetap belanja. Kita beralih lewat Live shopping di Instagram. Awalnya cuman 5-10 orang yang nonton," kenang Allyssa.
![]() |
Cara Benang Jarum Meraih Sukses Bisnis Saat Pandemi
Allyssa Hawadi mengatakan Benang Jarum konsisten mengadakan live shopping setiap hari Selasa. Maka dari itu pelanggan selalu menanti sesuatu yang baru pada saat hari Selasa tiba.
"Sebenarnya pada saat COVID-19 semuanya stuck. Salah satu cara Benang Jarum survive itu terus berinovasi dan mengeluarkan koleksi terbaru. Itu juga yang bikin kita bertahan. Selain itu kita menawarkan berbagai koleksi baru setiap minggu," beber Allyssa.
![]() |
"Jadi pelanggan merasa tidak ketinggalan zaman dan selalu menunggu koleksi kita. Kayak FOMO, kita menstimulasikan dengan koleksi yang selalu up to date," bocor Allyssa lagi.
Menggelar live shopping setiap Selasa menjadi kunci sukses Benang Jarum bertahan di masa pandemi. Setiap menggelar live shopping, konsumen setia mereka langsung antusias membeli.
"Para pelanggan menjadi setia dan selalu memburu setiap koleksinya Benang Jarum setiap minggu. Saya terkejut melihat antusias pelanggan dan setiap pelanggan yang menonton langsung membeli. Bukan hanya Viewers pada saat live shopping," pungkas Allyssa Hawadi.
(gaf/gaf)