Mengunyah makanan dengan seksama diyakini bisa membantu menurunkan berat badan. Makan dengan perlahan bahkan bisa memicu pembakaran kalori hingga sekitar 10 kalori untuk makanan dengan 300 kalori.
Pakar menyarankan untuk mengunyah makanan minimal 40 kali sebelum menelannya. Mengunyah secara perlahan akan membantu penyerapan nutrisi lebih baik ke dalam tubuh.
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Obesity, proses menghaluskan makanan di dalam mulut akan membantu cairan asam di lambung untuk mengubahnya jadi ukuran mikro. Hal ini membantu penyerapan nutrisi dan cairan lebih baik.
Selain itu, gerakan mengunyah juga meningkatkan peredaran darah ke perut dan usus. Dijelaskan pakar diet Vanshika Bhardwaj dari Rumah Sakit Marengo Asia di Gurugram, India, mengunyah makanan 40-50 kali juga membantu mengontrol rasa lapar dan membuat seseorang cenderung mengonsumsi lebih sedikit makanan.
"Penting untuk mengunyah makanan secara perlahan dan benar. Makan cepat bisa menyebabkan masalah pencernaan dan gangguan di lambung," tutur pakar diet lainnya, Shruti K Bhardwaj, seperti dilansir Times of India.
Menurut temuan dari sejumlah penelitian, dengan memperbanyak kunyahan, hormon pencernaan yang berkaitan dengan rasa lapar dan kenyang jadi lebih baik, mendorong nafsu makan lebih terkontrol. Di samping itu, teknik ini juga membuat seseorang lebih fokus pada makanan, sehingga mencegah makan berlebihan.
"Mengunyah akan meningkatkan produksi saliva, yang mengandung hormon pertumbuhan Epithelial yang menutrisi lambung. Ketika makan terlalu cepat, partikel makanan yang tidak tercerna bisa memicu peningkatan fermentasi di perut dan bakteri berkembang biak tak terkontrol," jelas Shruti.
Namun jumlah kunyahan tidak harus selalu sesuai pakem 40 kali, tapi tergantung dari tekstur makanan. Untuk makanan padat, diperlukan sedikitnya 30 kali kunyahan, sementara makanan yang lebih lembut, mengunyah 6-10 kali sudah cukup.
Simak Video "Video: Cerita Badriyah Afiff Turunkan Berat Badan hingga 20 Kg"
(hst/hst)