Seperti Pangeran William, Makin Banyak Millennial Mengalami Kebotakan Dini
Hestianingsih - wolipop
Selasa, 02 Mei 2017 19:27 WIB
Jakarta
-
Mengalami kebotakan dini tentu bisa memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Kini ketakutan itu menjangkiti kaum millennial. Para dermatologist melihat makin banyaknya anak muda yang takut rambutnya menjadi botak. Padahal, usia mereka rata-rata baru 18 tahun.
Seorang dermatologist asal San Francisco, Andrea Hui mengatakan jumlah pasien millennial (orang-orang yang lahir di awal 1980 - awal 2000)yang datang kepadanya makin meningkat saja. Umumnya mereka meminta berbagai resep obat maupun suplemen yang bisa membantu menyuburkan rambut.
Beberapa pasien juga menanyakan tentang prosedur penumbuhan rambut seperti PRP (platelet rich plasma). Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan plasma dari tubuh sendiri ke kulit kepala, dengan harapan bisa merangsang kembali pertumbuhan rambut.
Fenomena serupa juga terjadi di New York City. Angelo David yang seorang hair stylist pun melihat adanya peningkatan signifikan terhadap jumlah anak muda yang mengalami kebotakan. Hal itu terjadi pada kliennya sendiri yang usianya masih sangat muda.
"Hair extension kini tidak lagi untuk memanjangkan rambut yang pendek tapi tipis ke tebal. Orang sekarang ingin rambut yang tebal dan bervolume," kata Angelo, seperti dikutip dari Moneyish.
Salah satu klien yang baru ditangani Angelo adalah seorang mahasiswi berusia 20 tahun. Baru menginjak kepala dua, sang klien sudah mengalami kerontokan rambut parah sehingga membuatnya malu. Untuk menutupi kebotakannya, Angelo mengatakan klien tersebut sampai rela merogoh kocek hingga USD 4000 atau sekitar Rp 53 juta. Biaya itu digunakan untuk membuat wig yang dipesan secara khusus.
Kenapa kebotakan dini banyak menimpa millennial sekarang ini? Salah satu alasan terbesarnya adalah stres tingkat tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan American Psychological Association, kaum millennial lebih rentan mengalami stres ketimbang generasi lainnya.
Stres akut bisa memicu kondisi yang disebut telogen effluvium. Hal ini terjadi ketika hormon stres mendorong folikel rambut untuk 'beristirahat' hingga akhirnya 'mati' dan berjatuhan dalam jumlah banyak. Stres juga berpotensi memicu alopecia areata, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut dan membuatnya rontok helai demi helai.
Ada pula kerontokan rambut yang berhubungan dengan stres, disebut trichotillomania. Ini merupakan gangguan di mana orang yang mengalami stres punya keinginan tak tertahankan untuk mencabuti rambutnya.
Jumlah pasien rambut rontok memang saat ini masih jauh lebih banyak dialami orang tua atau paruh baya ketimbang anak muda. Namun secara berangsur-angsur statistiknya terus meningkat dan makin banyak millennial yang mencari bantuan untuk mengatasi kerontokan rambutnya. (hst/hst)
Seorang dermatologist asal San Francisco, Andrea Hui mengatakan jumlah pasien millennial (orang-orang yang lahir di awal 1980 - awal 2000)yang datang kepadanya makin meningkat saja. Umumnya mereka meminta berbagai resep obat maupun suplemen yang bisa membantu menyuburkan rambut.
Beberapa pasien juga menanyakan tentang prosedur penumbuhan rambut seperti PRP (platelet rich plasma). Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan plasma dari tubuh sendiri ke kulit kepala, dengan harapan bisa merangsang kembali pertumbuhan rambut.
Foto: iStock |
Fenomena serupa juga terjadi di New York City. Angelo David yang seorang hair stylist pun melihat adanya peningkatan signifikan terhadap jumlah anak muda yang mengalami kebotakan. Hal itu terjadi pada kliennya sendiri yang usianya masih sangat muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu klien yang baru ditangani Angelo adalah seorang mahasiswi berusia 20 tahun. Baru menginjak kepala dua, sang klien sudah mengalami kerontokan rambut parah sehingga membuatnya malu. Untuk menutupi kebotakannya, Angelo mengatakan klien tersebut sampai rela merogoh kocek hingga USD 4000 atau sekitar Rp 53 juta. Biaya itu digunakan untuk membuat wig yang dipesan secara khusus.
Foto: ilustrasi/thinkstock |
Kenapa kebotakan dini banyak menimpa millennial sekarang ini? Salah satu alasan terbesarnya adalah stres tingkat tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan American Psychological Association, kaum millennial lebih rentan mengalami stres ketimbang generasi lainnya.
Stres akut bisa memicu kondisi yang disebut telogen effluvium. Hal ini terjadi ketika hormon stres mendorong folikel rambut untuk 'beristirahat' hingga akhirnya 'mati' dan berjatuhan dalam jumlah banyak. Stres juga berpotensi memicu alopecia areata, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut dan membuatnya rontok helai demi helai.
Ada pula kerontokan rambut yang berhubungan dengan stres, disebut trichotillomania. Ini merupakan gangguan di mana orang yang mengalami stres punya keinginan tak tertahankan untuk mencabuti rambutnya.
Jumlah pasien rambut rontok memang saat ini masih jauh lebih banyak dialami orang tua atau paruh baya ketimbang anak muda. Namun secara berangsur-angsur statistiknya terus meningkat dan makin banyak millennial yang mencari bantuan untuk mengatasi kerontokan rambutnya. (hst/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri
Tipe Orang Saat Olahraga Berdasarkan Zodiaknya: Mana yang Kamu Banget?
Bukan karena Pewarnaan, 80% Rambut Wanita Indonesia Rusak karena Ini
Fakta! Kentut Wanita Lebih Bau Dibanding Pria, Ada Penjelasan Ilimiahnya
Most Popular
1
9 Potret Thalia 'Rosalinda' Tak Menua Bak Vampir, Ini Rahasia Awet Mudanya
2
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
3
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
4
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
5
Gaya Sederhana Prilly Latuconsina Hadiri Pernikahan Fans, Anting Rp 35 Ribu
MOST COMMENTED












































Foto: iStock
Foto: ilustrasi/thinkstock