Potret Anggota Militer Berhijab di AS, Tak Menyerah Meski Disebut Teroris
Silmia Putri - wolipop
Senin, 25 Mar 2019 15:15 WIB
tautan telah disalin
Anda menyukai artikel ini
Artikel disimpan
Jakarta - Untuk pertama kalinya Amerika Serikat menerima anggota militer berhijab. Ia adalah Maysaa Ouza. Simak potretnya berikut ini.
Pemerintahan Donald Trump disebut-sebut anti-Islam. Donald Trump sendiri pernah berkata bahwa Islam membencinya. Namun, berbeda dari anggapan tersebut, seorang wanita berhijab justru terpilih menjadi anggota militer AS. Foto: Instagram/ Maysaa Ouza
Wanita terpilih itu bernama Maysaa Ouza. Ia merupakan keturunan Lebanon yang tinggal di Amerika Serikat bersama keluarganya. Ia diterima di Air Force Judge Advocate General Corps meski memakai hijab.Β Foto: Instagram/ Maysaa Ouza
Seperti anggota militer yang lain, ia memakai seragam army khas tentara. Tak banyak yang berbeda dari penampilannya selain rambutnya yang ia tutupi dengan kerudung.
Β Foto: Instagram/ Maysaa Ouza
Seragam anggota militer yang tertutup menurutnya sejalan dengan prinsip hijab. "Islam dan Air Force memiliki lebih banyak kesamaan dari yang orang-orang pikir. Disiplin, modesty, keadilan, keberanian. Jadi baik hijab dan seragam Air Force juga mempresentasikan hal yang sama,'ungkap Ouza dikutip dari video NBC Left Field. Foto: Instagram/ Maysaa Ouza
Tak sedikit komentar negatif yang datang di media sosial. Ouza banyak disebut tidak pantas berada di dunia militer AS. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai teroris. Foto: Instagram/ Maysaa Ouza
Namun banyak pula komentar positif yang berdatangan, khususnya di Instagram-nya @maysaa.ouza. "Jangan hiraukan orang-orang yang berkomentar buruk tentangmu," tulis salah satu pengguna Instagram di kolom komentar. Foto: Instagram/ Maysaa Ouza
Pada 24 Maret lalu, tepat setahun Maysaa Ouza bergabung di Air Force Judge Advocate General Corps. Melalui Instagram, ia menyebut itu adalah keputusan yang paling optimal dan ia tidak akan menyerah. Foto: Instagram/ Maysaa Ouza