Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tas 'Ramah Copet' Warnai Pekan Mode Dunia, Diprediksi Jadi Tren Fashion 2026

Daniel Ngantung - wolipop
Senin, 20 Okt 2025 13:16 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Tren Tas Ramah Copet untuk Tren Fashion 2026
Tas rancangan Jonathan Anderson untuk koleksi perempuan perdananya sebagai desainer Dior. (Foto: Armando Grillo/Dior)
Paris -

Dunia mode tampaknya sedang mencerminkan kekacauan zaman. Dalam gelombang ketidakpastian sosial dan politik global, para desainer papan atas di Milan dan Paris memilih cara unik untuk menerjemahkan keresahan itu lewat tas tangan yang hanya bertali satu-miring, terbuka, dan tampak rentan, seolah mengajak risiko datang menghampiri.

Di Paris Fashion Week Spring-Summer 2026, tas tersebut cukup mendominasi. Peragaan Chanel yang menampilkan koleksi perdana Matthieu Blazy, tas flap bag klasik tampil dalam versi terbuka lebar, nyaris seperti baru saja dijatuhkan dari bahu pemiliknya.

Tren Tas Ramah Copet untuk Tren Fashion 2026Dalam debutnya di Chanel, desainer Matthieu Blazy menawarkan versi baru dari flap bag klasik nan ikonis dari rumah mode tersebut untuk tren fashion 2026. (Foto: Dok. Chanel)

Sementara di Dior, debut Jonathan Anderson di lini busana wanita menampilkan tas berhias pita yang menggantung miring di satu sisi, memberi kesan tak seimbang namun tetap anggun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Milan Fashion Week, Fendi menghadirkan Peekaboo dengan sisi terbuka yang memperlihatkan interior berhiaskan payet, sedangkan Loewe, di bawah arahan kreatif baru Jack McCollough dan Lazaro Hernandez, memperkenalkan Amazona 180-tas kulit bertali tunggal yang sengaja dibiarkan setengah terbuka, dibawa dengan cara sembarangan, dan miring 45 derajat ke kanan.

Meski tampil memikat di runway, desain tas satu tali yang sengaja dibiarkan terbuka bisa jadi sasaran empuk si panjang tangan. "Melihat tas Peekaboo terbuka di runway Fendi, rasanya saya ingin menutupnya sendiri," ujar seorang pengamat mode yang tinggal di New York City, AS, seperti dikutip Marie Claire. "Di kota ini, meninggalkan tas terbuka di tempat umum adalah undangan terbuka bagi copet."

ADVERTISEMENT
Tren Tas Ramah Copet untuk Tren Fashion 2026Fendi menghadirkan Peekaboo dengan sisi terbuka yang memperlihatkan interior berhiaskan payet. (Foto: Dok. Fendi)

Namun, di balik kesan ceroboh itu, tersimpan pesan simbolik. Anderson, yang dikenal dengan gaya subversif dan eksperimentalnya, tampak sengaja menentang estetika klasik Dior yang biasanya rapi dan elegan. Sementara di Tod's, versi yang lebih "aman" hadir lewat flap besar yang menutupi bukaan tas-tanda bahwa meski mode bereksperimen, fungsi tetap tak sepenuhnya diabaikan.

Tren ini menyoroti sesuatu yang lebih dalam dari sekadar aksesori. Dunia sedang terasa miring dan tidak stabil-dan para desainer seolah menyalurkan perasaan itu lewat tas yang "tidak sempurna." Tas bertali tunggal ini menjadi simbol kerentanan, kejujuran, dan mungkin juga bentuk penerimaan terhadap ketidaksempurnaan.

Tren Tas Ramah Copet untuk Tren Fashion 2026Tas Tod's. (Foto: Getty Images)


"Kadang, saya juga merasa seperti tas itu," tulis penulis fashion Emma Childs dalam laporannya. Ia melanjutkan, "Sedikit miring, terbuka, tapi tetap berusaha bertahan di tengah badai."

Mungkin, di era yang serba tidak pasti ini, tas yang tampak rawan kehilangan barang justru menjadi cermin paling jujur dari kehidupan modern.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads