Gucci harus ikut menelan pil pahit dari dampak situasi ekonomi dan politik global yang tak menentu. Penjualan rumah mode Italia itu terus merosot sehingga semakin menambah beban desainer dan CEO baru untuk mengembalikan kejayaannya.
Gucci menyumbang pemasukan terbesar bagi induk perusahaannya, Kering. Namun, kinerja 'permata' Kering itu terus memprihatinkan dengan penurunan penjualan sebesar 25 persen pada kuartal kedua 2025 menjadi 1,46 miliar euro.
Performa tersebut lantas berdampak pada penjualan Kering. Total pendapatan perusahaan yang juga menaungi rumah mode seperti Balenciaga dan Alexander McQueen itu sebesar 3,7 miliar euro, lebih rendah dari proyeksi analis LSEG sebesar 3,96 miliar euro.
CEO Kering François-Henri Pinault mengakui hasil tersebut mengecewakan. Namun, ia menegaskan bahwa berbagai upaya restrukturisasi selama dua tahun terakhir telah membangun fondasi yang kuat untuk tahap perkembangan berikutnya.
"Dalam situasi ekonomi dan geopolitik yang masih penuh ketidakpastian, Kering tetap konsisten menjalankan strateginya demi mencapai pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan," ujar Pinault dalam keterangan resminya seperti dikutip CNBC International.
Penurunan penjualan terjadi di seluruh pasar utama sektor luxury, termasuk Jepang dan kawasan Asia Pasifik, dengan pasar utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat disebut berada dalam tekanan. "Kering menghadapi kenyataan pahit karena dua pasar mewah utamanya sedang melemah," kata analis Third Bridge, Yanmei Tang.
Di tengah kinerja yang terus menurun, perhatian kini tertuju pada kepemimpinan baru. Luca de Meo, yang sebelumnya dikenal sukses membenahi industri otomotif, ditunjuk sebagai CEO baru Kering dan akan mulai efektif pada 15 September. Meski membawa harapan baru, de Meo menghadapi tantangan berat, termasuk potensi tarif impor baru sebesar 15 persen ke AS serta ketidakpastian daya beli konsumen di Tiongkok.
Kering mengaku telah menyesuaikan harga produknya pada kuartal kedua dan membuka kemungkinan penyesuaian harga lanjutan pada musim gugur mendatang. "Kami akan melakukannya dengan bijak dan tetap memperhatikan sentimen konsumen," ujar Direktur Keuangan Kering, Armelle Poulou.
Di sisi lain, para analis menilai tantangan terbesar Kering bukan sekadar tarif, melainkan menumbuhkan kembali daya tarik merek, khususnya Gucci. Penunjukan Demna sebagai direktur artistik Gucci diharapkan membawa pembaruan segar. Demna yang sebelumnya sukses 'mengkomersialkan' Balenciaga menggantikan Sabato De Sarno yang mendadak meninggalkan Gucci pada awal Februari lalu.
Wakil CEO Kering, Francesca Bellettini, mengatakan bahwa "gambaran awal dari visi Demna" akan mulai terlihat pada September mendatang, dengan koleksi penuh dirilis pada awal 2026. "Masalah utama Kering saat ini bukan tarif, tapi menumbuhkan kembali hasrat konsumen terhadap produknya. Merek seperti Hermès bisa menaikkan harga tanpa kehilangan pembeli, tetapi Gucci dan Saint Laurent belum memiliki kekuatan merek sebesar itu saat ini," kata Tang.
Simak Video "Video: Gucci-Loewe Didenda Uni Eropa, Totalnya Rp 3 Triliun!"
(dtg/dtg)