Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Gaung Mode Bertanggung Jawab di Koleksi Sejauh Mata Memandang dan Adrian Gan

Daniel Ngantung - wolipop
Senin, 02 Jun 2025 15:33 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pameran Sejauh Mata Memandang dan Adrian Gan
Desainer Chitra Subyakto, Adrian Gan, dan Deputy Chief Marketing Officer Plaza Indonesia Zamri Mamat saat pembukaan pameran 'Dari Bumi, Untuk Bumi'. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Jakarta - Tepat setahun lalu, kolaborasi unik terjalin antara dua nama besar mode Tanah Air. Dari catwalk, koleksi spesial dari Sejauh Mata Memandang dan Adrian Gan itu kini tersedia untuk dibeli.

Chitra Subyakto, pendiri sekaligus direktur kreatif Sejauh , dan Adrian Gan meluncurkan koleksi tersebut berbarengan dengan pembukaan pameran 'Dari Bumi, Untuk Bumi' di The Space, Level 2, Plaza Indonesia, Jakarta, pada Rabu (28/5/2025). Pameran tersebut melanjutkan instalasi koleksi kolaborasi Sejauh, Eko Nugroho, dan Felix Tjahjadi yang sukses mendapat antusiasme pengunjung selama tiga bulan terakhir.

Dengan tema 'Merawat yang Ada, Menumbuhkan yang Baru', pameran 'Dari Bumi, Untuk Bumi' yang berlangsung hingga 31 Juli 2025 ini sekali lagi mempertegas komitmen Sejauh untuk mengajak publik untuk lebih bertanggung jawab atas pilihan busana yang dipakai.

Pameran Sejauh Mata Memandang dan Adrian GanChitra Subyakto menjelaskan kepada pengunjung tentang instalasi pameran 'Dari Bumi, Untuk Bumi' persembahan Sejauh Mata Memandang di Plaza Indonesia. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

"Istilah responsible fashion sepertinya lebih pas bagi Sejauh, ketimbang sustainable fashion karena industri ini sebenarnya tidak bisa sepenuhnya ramah lingkungan. Sekecil apapun pergerakannya, pasti akan meninggalkan jejak karbon, tapi kita bisa meminimalkan dampaknya," ujar Chitra di sela pameran.

Pengunjung seakan diajak menyelami proses di balik sehelai kain dan setiap pakaian SMM. Pameran ini memaparkan secara transparan berbagai jenis kain yang digunakan Sejauh, mulai dari serat alami seperti katun dan linen, hingga inovasi kain daur ulang. Bahkan, sisa kain dari proses produksi seperti kain perca pun tak luput dimanfaatkan kembali menjadi bagian dari desain baru.

Melalui visualisasi proses produksi, pengunjung dapat melihat bagaimana motif-motif yang menjadi ciri khas Sejauh diterapkan melalui berbagai metode, dari batik tulis, batik cap, sablon tangan, hingga cetak digital. Pewarnaannya pun dilakukan dengan mengedepankan pilihan yang lebih bersahabat dengan lingkungan, seperti pewarna nabati dan pewarna sintetis bersertifikasi OEKO-TEX yang aman bagi manusia dan bumi.

Pameran Sejauh Mata Memandang dan Adrian Gan(Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang)

Terdapat pula instalasi yang menuturkan informasi perjalanan panjang serat alami yang digunakan untuk membuat kain Sejauh. Dijabarkan cara kapas putih, kapas coklat, serat ramie, dan serat daun nanas, ditanam dan dipanen, lalu diolah menjadi serat, dipintal menjadi benang, ditenun menjadi kain, hingga dirancang hingga menjadi pakaian.

Tumbuh dari kesadaran lingkungan, nilai sosial, dan penghormatan terhadap bumi, proses ini melibatkan kolaborasi erat dengan mitra Studio Sejauh seperti petani, artisan, dan pelaku usaha lokal di berbagai daerah di Indonesia.

Sebagian ruang pameran didedikasikan pula untuk berbagai inisiatif sirkular Sejauh, mulai dari
layanan Kembali Baik buah kolaborasi dengan Mulih. Pengunjung dapat memperbaiki pakaiannya sehingga ikut membantu upaya memperpanjang usia pakaian. Tersedia juga koleksi Daur (Upcycled), yang memanfaatkan sisa kain produksi menjadi karya baru yang estetis dan fungsional.

Koleksi 'Antaratantrya'

Tentu yang menjadi primadona adalah 'Antaratantrya', demikian Chitra dan Adrian memberi tajuk koleksi mereka. Kreasi tersebut sudah naik pentas terlebih dulu di Plaza Indonesia Fashion Week 2024 pada Juni tahun lalu.

"Karena antusiasnya sangat positif waktu itu, akhirnya kami memutuskan untuk menjualnya di pameran ini," ungkap Chitra.

'Antaratantrya' sendiri berasal dari gabungan dua kata Sanskerta, yakni Anantara (tanpa batas) dan Svatantrya (kebebasan), sehingga dapat dimaknai sebagai sebuah wadah kebebasan berekspresi dalam ruang yang inklusif dan bertanggung jawab terhadap bumi.

Pameran Sejauh Mata Memandang dan Adrian GanKoleksi 'Antaratantrya' buah kolaborasi Sejauh Mata Memandang dan Adrian Gan. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Tajuk tersebut lantas terasa sangat personal bagi Adrian Gan. Dikenal dengan karyanya yang bernapas couture (adibusana), Adrian akhirnya memberanikan diri untuk menggarap busana siap pakai lewat kolaborasinya bersama Sejauh. "Koleksi ini juga menjadi yang pertama buat saya mengeksplor busana pria," ungkap Adrian.

Koleksi yang terdiri dari berbagai pilihan atasan, luaran, dan bawahan ini juga memadukan berbagai material hasil inovasi Sejauh Mata Memandang bersama para mitranya di Studio Sejauh, seperti tenun jacquard bermotif 'Muara' dari 100 persen benang daur ulang, kain perca sisa produksi, berbagai jenis denim hasil tenun tangan, termasuk denim benang pintal tangan dan denim indigo alami, serta tenun jacquard bermotif 'Ayam' dan sulam kerancang.

Pameran Sejauh Mata Memandang dan Adrian GanPKoleksi 'Antaratantrya' buah kolaborasi Sejauh Mata Memandang dan Adrian Gan. (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang)

Denim dilengkapi fitur selvedge, yakni bagian ujung kain denim, biasanya hadir dengan benang merah, yang dibuat rapi sehingga tepi kain tidak terurai dan bersih. Denim selvedge memerlukan waktu tenun yang lebih lama sehingga memberi nilai yang lebih berprestise. "Jahitan merah tersebut sengaja saya aplikasikan di bagian luar sebagai aksen sehingga terlihat lebih menarik," tambah Adrian. (dtg/dtg)



Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads