Setelah dinanti-nantikan, Chanel akhirnya mengumumkan direktur artistik yang baru. Posisi yang disebut-sebut sebagai 'the hottest job in fashion' itu jatuh ke tangan desainer Matthieu Blazy.
Nama Blazy sebetulnya sudah santer terdengar sebagai kandidat terkuat untuk menggantikan Virginie Viard, tangan kanan mendiang desainer Chanel Karl Lagerfeld. Ia hengkang dari rumah mode bersejarah Prancis itu pada Juni lalu setelah lima tahun menjabat.
Di tengah spekulasi siapa yang akan meneruskan tongkat estafet dari Viard, muncul pula nama-nama lain seperti Marc Jacobs dan Hedi Slimane yang secara mengejutkan berhenti sebagai direktur kreatif Celine pada Oktober lalu.
Sebelum resmi direkrut, Blazy menempati posisi direktur kreatif Bottega Veneta. Di bawah arahannya selama hampir tiga tahun, jenama Italia yang berusia hampir 66 tahun dan terkenal dengan produk berbahan kulit itu sukses bertransformasi dengan kreasinya yang lebih kontemporer.
Sesuatu yang tampaknya diinginkan oleh Chanel. "Kepribadiannya yang berani, pendekatannya yang inovatif dan kuat terhadap penciptaan, serta dedikasinya terhadap keahlian dan bahan-bahan yang indah, akan membawa Chanel ke arah baru yang menarik," ujar Presiden Chanel Fashion dan Chanel SAS Bruno Paviovsky dalam keterangan resminya yang diterima Wolipop, Jumat (13/12/2024).
Chanel masih mantap berada di urutan kedua luxury brand terbesar di dunia setelah Hermes. Untuk 2023, Chanel yang didirikan oleh Gabrielle 'Coco' Chanel pada 1910 melaporkan pemasukan sebesar US$ 20 miliar.
Maka tak berlebihan bila, banyak media fashion internasional menyebut menjadi desainer Chanel adalah pekerjaan yang sangat berprestise.
Di sisi lain, banyak tantangan yang menanti Blazy. Salah satunya, kondisi perekonomian yang memengaruhi daya beli konsumen, terutama di China, pasar terbesar Chanel. Baru bulan lalu, Chanel menggelar peragaan koleksi tahunan Métiers d'Art di Hangzhou, China, untuk 'menjemput bola'.
Kekreativitasan dan pengalaman Blazy tentu diharapkan dapat meningkatkan kembali selera dan rasa percaya para klien dan calon klien terhadap Chanel.
Namun, mereka harus menunggu gebrakan Blazy setidaknya hingga Oktober 2025 mendatang ketika koleksi busana siap perdananya hadir di Paris Fashion Week Spring-Summer 2026. Bergelar 'Artistic Director of Fashion Activities', Blazy bertanggung jawab untuk mendesain 10 koleksi setiap tahun, termasuk haute couture dan aksesori.
"Saya senang dan merasa terhormat bisa bergabung dengan House of Chanel yang luar biasa. Saya berharap dapat bertemu dengan semua tim dan menulis babak baru ini bersama-sama," katanya.
Lahir di Paris pada 1984, Blazy mendalami ilmu mode secara akademis di La Cambre, Brussels. Ia memulai kariernya sebagai desainer busana pria untuk Raf Simons. Dari 2016 hingga 2019, Blazy bergabung dengan Calvin Klein sebagai bagian dari tim kreatif Raf Simons di New York. Sebelumnya, ia bekerja di studio Céline di bawah arahan Phoebe Philo, serta di Maison Margiela, di mana ia bertanggung jawab atas lini couture, Artisanal.
Simak Video "Video: Comeback-nya Bella Hadid di Paris Fashion Week 2025"
(dtg/dtg)