Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ragam Desain Batik Motif Jenon Tersaji Apik di Banyuwangi Batik Festival

Ayu Dahlia - wolipop
Minggu, 20 Okt 2024 11:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pemkab Banyuwangi
Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi
Jakarta -

Fashion Show Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2024 sukses mencuri perhatian para penggemar batik lokal Banyuwangi. Dalam gelaran ini puluhan desain busana Batik motif lawasan Jenon ditampilkan dengan beragam desain yang menawan.

Banyuwangi Batik Festival yang berlangsung pada Sabtu (19/10/2024) di Hutan Djawatan, Kecamatan Cluring tersebut menyajikan 60 busana batik motif Jenon yang memiliki bentuk ketupat. Puluhan busana tersebut merupakan hasil kreasi dari 20 desainer dan pengrajin batik daerah.

"Banyuwangi Batik Festival merupakan komitmen daerah untuk terus mendorong ekosistem batik lokal serta mendorong ekonomi kreatif daerah agar terus berkembang," kata Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah dalam keterangan tertulis, Minggu (20/10/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kesempatan ini Sugirah mengapresiasi para pengrajin batik yang terus konsisten mengembangkan batik lokal. Selain mendongkrak ekonomi kreatif, para pengrajin batik tersebut juga ikut melestarikan batik sebagai warisan budaya yang berharga.

Sugirah menuturkan bahwa ekosistem batik harus diperkuat bersama-sama supaya bisa terus dilestarikan dan memiliki nilai saing di pasar nasional maupun global.

ADVERTISEMENT

"Batik bukan sekadar kain biasa, namun warisan budaya yang menjadi jati diri Banyuwangi. Untuk itu bersama sama kita akan terus memperkuat ekosistem batik, mulai dari produksi hingga pemasaran agar terus eksis dan bisa bersaing di pasar nasional dan global," ujar Sugirah.

Di gelaran ini, puluhan desain busana batik Jenon yang ditampilkan dipadukan dengan kekayaan unsur warna yang terinspirasi dari kesenian asli Banyuwangi, yakni Jaranan Buto. Unsur-unsur warna yang ada dalam Jaranan Buto meliputi warna merah, hitam, putih, hijau, dan kuning, dituangkan dalam busana batik dengan desain bernuansa segar hingga elegan dalam konsep ready-to-wear.

Hutan Djawatan yang dijadikan latar tempat acara ini membuat setiap busana yang ditampilkan menjadi lebih eksotis. Selain pameran busana, BBF 2024 juga dimeriahkan dengan penampilan Fashion in the Forest oleh para lurah dan kepala desa se-Banyuwangi yang memamerkan busana batik rancangan masing-masing.

Ketua Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Banyuwangi Sekar Jagad Blambangan Dedy Wahyu Hernanda mengatakan perpaduan motif Jenon dan Jaranan Buto memiliki filosofi tersendiri. Bentuk ketupat dari Motif Jenon bermakna kesadaran manusia untuk senantiasa memohon ampun atas semua lepat / kekhilafan.

"Sementara Jaranan Buto mewakili berbagai sifat buruk yang membuat kekhilafan terjadi. Kekayaan filosofi itu dituangkan dalam desain busana yang memantik kreativitas dari para desainer," terang Dedy.

Lebih lanjut, Dedy menjelaskan saat ini Banyuwangi memiliki 44 motif batik yang terus dikembangkan oleh para pengrajinnya. Selain Jenon, ada beberapa motif batik lain, seperti Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Blarak Sempal, Gedekan, Sembruk Cacing, dan Kopi Pecah yang telah diangkat sebagai tema BBF tahun-tahun sebelumnya.

"Seiring dengan pasar yang lebih luas, pengrajin batik saat ini mulai mengeksplorasi motif-motif baru dari kearifan lokal daerah. Misalnya, motif yang terinspirasi dari Ijen Geopark, Hutan Alas Purwo, dan lain-lain. Kami sedang menginventarisir untuk diterbitkan HKI nya," ujar Dedy

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian Kabupaten Banyuwangi Abdul Latif menyebut selain acara puncak Fashion Show Banyuwangi Batik Festival, sebelumnya berbagai kegiatan untuk mendorong kecintaan generasi muda pada batik turut digelar. Seperti lomba desain motif batik untuk umum dan pelajar, lomba mencanting batik untuk pelajar, hingga fashion show batik pelajar.

"Kami juga menyediakan stand-stand untuk memfasilitasi puluhan IKM Batik memasarkan produknya selama kegiatan berlangsung pada 18-19 Oktober di Hutan Djawatan," pungkas Abdul Latief.

(akn/ega)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads