Butik Makin Penuh, Chanel Bikin Toko Pribadi Buat Pelanggan Loyal di Asia
Chanel akan membuka sebuah butik yang khusus didedikasikan bagi para klien loyalnya. Butik tersebut bakal hadir untuk pertama kali di Asia tahun depan.
Business of Fashion mengabarkan, ini merupakan langkah Chanel untuk memberikan pengalaman yang lebih eksklusif bagi pembeli terbesarnya mengingat tingkat pengunjung di butik yang sudah ada semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Butik Chanel di Tokyo, Jepang, pada November 2020. (Foto: Getty Images/Yuichi Yamazaki) |
Jadi, para pelanggan yang diundang secara khusus ini tak perlu lagi mengantre panjang seperti pembeli biasanya. Di butik pribadi ini, mereka akan lebih leluasa membeli produk yang mereka mau tanpa harus berebut dengan orang lain.
Berbelanja di butik memang menjadi satu-satunya akses bagi pembeli yang ingin mendapatkan produk Chanel. Jenama yang didirikan Coco Chanel pada 1910 itu memang tidak pernah menjual produknya dalam platform e-commerce karena ingin lebih mementingkan pengalaman belanja di butik. Tak heran bila Chanel menginvestasikan US$ 758 juta untuk toko fisik.
Strategi Chanel untuk membuka toko pribadi ini menunjukkan bahwa minat pembeli terhadap barang-barang mewah tak surut meski ekonomi bergejolak karena pandemi COVID-19. Tahun lalu, pendapatan Chanel meningkat 50 persen menjadi US$ 15 miliar atau lebih besar 22,9 persen bila dibandingkan dengan 2019.
Keuntungan tersebut juga tak lepas dari kenaikan harga tas Chanel. Selama pandemi, Chanel menaikkan harga tas klasik flap ikonisnya sebanyak tiga kali. Sekarang harga tas tersebut mencapai US$ 10.000 atau sekitar Rp 148 juta untuk ukuran medium.
Koleksi Chanel Cruise 2023. (Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain) |
CFO Chanel Phillipe Blondiaux tetap optimis dengan penjualan dan pertumbuhan pendapatan Chanel terlepas dari dinamika situasi dunia saat ini, mulai dari lockdown di China, ancaman inflasi, dan invasi Rusia ke Ukraina. Saat ini, Chanel memiliki 250 butik yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Butik pribadi Chanel ini akan hadir di Asia dan Eropa pada 2023. Namun, negara-negara di Asia menjadi prioritas Chanel. Keputusan tersebut sekali lagi membuktikan pentingnya pasar Asia bagi bisnis barang mewah.
"Orang Eropa menginginkan kualitas produk dengan saran perawatan yang baik, sementara mereka di Asia lebih tertarik dengan pengalaman saat membeli. Mungkin ini alasan mengapa banyak butik luxury brand di Dubai atau Shanghai, bukan di London atau Milan," demikian laporan lembaga finansial internasional Julius Baer seperti dikutip Fortune.
(dtg/dtg)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'












































Butik Chanel di Tokyo, Jepang, pada November 2020. (Foto: Getty Images/Yuichi Yamazaki)
Koleksi Chanel Cruise 2023. (Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain)