Ini Pabrik Perhiasan Berlian di Ciracas, Produknya Dipakai Artis Hollywood
Saat menghadiri Screen Actors Guild (SAG) Awards 2019, aktris Hollywood Emily Blunt menebar pesonanya dalam balutan gaun pink dengan sepasang anting berlian menjuntai nan berkilauan. Tak banyak yang tahu bahwa perhiasan tersebut buatan orang Indonesia.
Bintang film 'A Quiet Place' itu memakai perhiasan yang dibuat di pabrik PT. Central Mega Kencana (CMK) di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Pabrik ini pula yang menjadi pusat produksi seluruh perhiasan dari semua merek yang berada di bawah naungan PT. CMK, seperti Frank & co., Mondial dan The Palace.
Menghadiri SAG Awards 2019, aktris Emily Blunt memakai perhiasan Forevermark yang dibuat di Ciracas, Jakarta Timur. (Foto: Rodin Eckenroth/Getty Images) |
Dengan jumlah permintaan yang begitu besar, perhiasan berlian yang dihasilkan di pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi tersebut bisa mencapai ribuan item. Namun menurut Merchandise Director PT. CMK Tanya Alissia, bukan kuantitas yang menjadi orientasi melainkan kualitas dari setiap perhiasan berlian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain di sumber daya manusia, kami juga berinvestasi pada teknologi untuk menjaga kualitas produk kami," kata Tanya saat ditemui di pabrik PT. CMK, Senin (18/4/2022).
Salah satu teknologi teranyar yang dipakai adalah mesin artificial intelligence (AI) buatan Sarine untuk mengecek profil berlian. Tanya menjelaskan, perusahaan internasional yang khusus mengembangkan teknologi manufaktur berlian dan batu permata tersebut menangani hampir 90 persen peredaran berlian di seluruh dunia. "Mereka sudah cek jutaan berlian dan memasukkannya ke alogaritma untuk AI. Jadi akurasinya cukup tinggi," papar Tanya.
Tim desain perhiasan berlian PT. CMK. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Adapun pasokan berlian didatangkan dari sejumlah negara yang kebanyakan berada di Afrika, seperti Botswana dan Namibia. Sumber berlian dipastikan tidak berkonflik dan menerapkan praktik kerja yang beretika.
"Memang diamond-sourcing kami 100 persen dari luar negeri. Kalau mau pakai dari Indonesia, katakan Banjar misalnya, unsur nitrogennya sangat tinggi sehingga warna berlian cenderung menguning. Tidak sesuai standar kami. Di samping itu, infrastruktur pemolesan berliannya juga kurang baik," ungkap Tanya.
Di pabrik PT CMK yang menaungi 1.500 karyawan ini, pembuatan perhiasan bermula dari proses desain dengan menggunakan software CAD (computer-aided design) untuk menghasilkan prototipe master yang terbuat dari resin.
Merchandise Director PT. CMK Tanya Alissia saat memantau proses pembuatan perhiasan berlian di pabrik PT. CMK (Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Bentuk resin yang sama persis dengan model perhiasan yang akan dibuat, misal dalam bentuk cincin, kalung dan anting. Selanjutnya, dibuat rubber master atau cetakan karet yang menjadi awal mula perhiasan sebelum diproduksi dalam jumlah besar.
"Cetakan tersebut kita bentuk jadi pohon lilin yang terdiri dari beberapa model perhiasan. Dari situ, kita lakukan proses casting dengan lapisan emas, jadilah pohon emas. Dibuat jadi satu agar lebih efisien," kata Nuryono dari divisi Casting & Plating Manager.
Tim PT. CMK mengamati cetakan pohon lilin dan pohon emas. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Model perhiasan yang menyatu dalam pohon emas tersebut lalu 'dipotek' satu-satu menjadi potongan individu. Bagian-bagian tersebut harus melalui quality control sebelum akhirnya perajin memakhotainya dengan berlian.
Sebagai tahap akhir, ada pemolesan perhiasan berlian yang terdiri dari polishing, pengutekan, dan plating untuk memaksimalkan perhiasan. Di sini, tim harus memastikan perhiasan berlian tak bercacat sama sekali. Jika sudah memenuhi standar, perhiasan siap dikirim ke toko.
Berawal Dari Toko Kecil di Pasar Senen
PT. CMK sebenarnya bukan pemain baru di ranah perhiasan Indonesia. "Perusahaan ini berawal dari sebuah toko kecil milik sepasang suami-istri di Pasar Senen pada 1972," kata Chief Operating Officer PT. CMK Petronella Soan.
Bisnis keluarga tersebut, lanjut Nella, dilanjutkan oleh anak-anak mereka. Salah satunya adalah Stefanus Lo, pengusaha sekaligus pendiri PT CMK. "Di Indonesia belum ada chain store khusus perhiasan, jadi mereka lihat sebagai peluang bisnis. Kalau di Amerika, sudah ada Tiffany & co.," ungkap Nella.
PT. CMK lalu meluncurkan merek Frank & co. yang toko pertamanya hadir di Pondok Indah Mall 1 pada 20 April 1996. Sejak itu, bisnisnya terus berkembang dan bahkan berekspansi hingga ke mancanegara. Sepuluh tahun berdiri, PT CMK mengakuisisi merek perhiasan Mondial yang berbasis di Singapura dan membuka butik Frank & co. walau tak bertahan lama.
Meski perekonomian sempat melesu karena resesi dan pandemi COVID-19, PT. CMK tetap bertahan.
"Pandemi justru memberi kesempatan bagi kami untuk berbenah. Salah satu hal yang kami lakukan adalah menyatukan merek Miss Mondial dengan Mondial," kata dia.
Perbedaan perhiasan yang belum dipoles (bawah) dan perhiasan yang telah melalui proses pemolesan. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Terlepas dari pandemi, toko-toko baru dibuka. Sampai saat ini ada puluhan toko merek-merek PT. CMK yang sudah tersebar di 20 provinsi. "Adalah mimpi besar kami membuka 105 toko pada akhir 2022 ini," ujar Nella.
Ia mengatakan, pencapaian ini mustahil tanpa dedikasi para karyawan PT. CMK, terutama tim produksi di pabrik. "Kita harus bangga karena perhiasan di sini buatan orang Indonesia dan mampu bersaing di pasar internasional. Banyak perajin juga kami datangkan dari daerah-daerah di Indonesia. Banyak desainer perhiasan asal Indonesia yang kuliah di luar negeri ingin kerja di sini," katanya.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Negara Ini Dikenal Punya Wanita Tercantik Tapi Kekurangan Pria untuk Dinikahi
Potret Mikey Madison, Aktris Paling Banyak Di-Google 2025, Perankan Stripper
Sinopsis To Catch a Killer di Bioskop Trans TV Hari Ini
Ramalan Zodiak Cinta 6 Desember: Cinta Gemini Goyah, Leo Jangan Terprovokasi












































Menghadiri SAG Awards 2019, aktris Emily Blunt memakai perhiasan Forevermark yang dibuat di Ciracas, Jakarta Timur. (Foto: Rodin Eckenroth/Getty Images)
Tim desain perhiasan berlian PT. CMK. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Merchandise Director PT. CMK Tanya Alissia saat memantau proses pembuatan perhiasan berlian di pabrik PT. CMK (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Tim PT. CMK mengamati cetakan pohon lilin dan pohon emas. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Perbedaan perhiasan yang belum dipoles (bawah) dan perhiasan yang telah melalui proses pemolesan. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)