Elon Musk Buat Baju Astronaut NASA SpaceX, Gandeng Desainer Kostum Avengers
Berkolaborasi dengan SpaceX milik Elon Musk, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk pertama kalinya dalam sejarah akan menerbangkan astronautnya ke antariksa dengan roket buatan negara sendiri. Crew Dragon, begitu nama misi tersebut, harusnya meluncur pada Rabu (27/5/2020) dari Kennedy Space Center di Florida, AS. Akan tetapi, ditunda karena cuaca buruk. Percobaan kedua akan berlangsung Sabtu ini.
Terlepas dari itu, sorotan juga tertuju pada kostum khusus yang dipakai oleh dua astronautnya, Bob Behnken dan Doug Hurley. Untuk baju astronaut misi bersejarah tersebut, Elon Musk menggandeng salah satu nama besar di dunia perkostuman Hollywood. Dialah Jose Fernandez, kostum desainer untuk film-film besar Hollywood seperti "Batman v Superman", "Wonder Woman", "The Fantastic Four", "The Avengers" dan "X-Men II".
Foto: AP/Bill Ingalls |
"SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, menawari saya untuk membuat pakaian astronaut. Waktu itu, saya tidak tahu apa SpaceX, dan saya pikir itu sebuah film," kata Jose kepada majalah Bleep pada 2016, seperti dikutip New York Times.
Jose lantas menjadi satu dari enam kandidat yang akan dipilih untuk misi tersebut. Sebuah helm yang diciptakan Jose hanya dalam dua minggu berhasil meyakinkan Elon dan Nasa untuk merekrutnya.
Bersama Elon, ia membuat desain pakaian astronaut selama enam bulan yang kemudian disesuaikan dengan standar ekspedisi antariksa. Menariknya, elemen tuksedo menjadi sumber inspirasi.
( Foto: SpaceX via AP) |
Jose masih ingat betul, Elon kerap mengibaratkan baju astronaut sebagai tuksedo. "Siapa saja terlihat bagus dengan sebuah tuksedo, mau apapun ukuran dan bentuk tubuh mereka," kata Jose menirukan perkataan Elon Musk. Tujuannya, lanjut Jose, membuat astronaut tampak lebih menarik, seperti memakai tuksedo.
Dari kolaborasi tersebut, lahirlah baju astronaut yang dinamakan The Starman suits. Berbeda dari baju sebelumnya yang bulky, baju Starman hadir dalam desain yang lebih sleek dengan warna putihnya. Sementara itu, potongan minimalis meninggalkan kesan futuristis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: SpaceX via AP |
Namun, fungsi tetap sama, melindungi astronaut dari kondisi tekanan udara yang rendah (depressurisation). Baju ini juga didesain agar astronaut mendapat asupan oksigen yang cukup sekaligus mengatur temperatur. Namun, baju ini hanya bisa dipakai di dalam kabin ketika kapsul sudah mengudara nanti.
Sementara itu, helm dibuat dengan teknologi cetak tiga dimensi. Adapun, sarung tangan bersahabat untuk layar sentuh.
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Rekening Bos Miss Universe Dibekukan, Diduga Terkait Kartel Narkoba
Sosok Influencer 'Human Barbie' yang 27 Kali Oplas, Kematiannya Mencurigakan
Ramalan Zodiak 7 Desember: Libra Lebih Peka, Sagitarius Hati-hati Terjebak
TikTok Viral Verificator
Pernikahan Viral Serba 9, Mahar Emas 99 Gram Hingga Uang Jujuran Rp 99,9 Juta














































