Elon Musk Buat Baju Astronaut NASA SpaceX, Gandeng Desainer Kostum Avengers
Kamis, 28 Mei 2020 12:48 WIB
Berkolaborasi dengan SpaceX milik Elon Musk, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk pertama kalinya dalam sejarah akan menerbangkan astronautnya ke antariksa dengan roket buatan negara sendiri. Crew Dragon, begitu nama misi tersebut, harusnya meluncur pada Rabu (27/5/2020) dari Kennedy Space Center di Florida, AS. Akan tetapi, ditunda karena cuaca buruk. Percobaan kedua akan berlangsung Sabtu ini.
Terlepas dari itu, sorotan juga tertuju pada kostum khusus yang dipakai oleh dua astronautnya, Bob Behnken dan Doug Hurley. Untuk baju astronaut misi bersejarah tersebut, Elon Musk menggandeng salah satu nama besar di dunia perkostuman Hollywood. Dialah Jose Fernandez, kostum desainer untuk film-film besar Hollywood seperti "Batman v Superman", "Wonder Woman", "The Fantastic Four", "The Avengers" dan "X-Men II".
![]() |
"SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, menawari saya untuk membuat pakaian astronaut. Waktu itu, saya tidak tahu apa SpaceX, dan saya pikir itu sebuah film," kata Jose kepada majalah Bleep pada 2016, seperti dikutip New York Times.
Jose lantas menjadi satu dari enam kandidat yang akan dipilih untuk misi tersebut. Sebuah helm yang diciptakan Jose hanya dalam dua minggu berhasil meyakinkan Elon dan Nasa untuk merekrutnya.
Bersama Elon, ia membuat desain pakaian astronaut selama enam bulan yang kemudian disesuaikan dengan standar ekspedisi antariksa. Menariknya, elemen tuksedo menjadi sumber inspirasi.
![]() |
Jose masih ingat betul, Elon kerap mengibaratkan baju astronaut sebagai tuksedo. "Siapa saja terlihat bagus dengan sebuah tuksedo, mau apapun ukuran dan bentuk tubuh mereka," kata Jose menirukan perkataan Elon Musk. Tujuannya, lanjut Jose, membuat astronaut tampak lebih menarik, seperti memakai tuksedo.
Dari kolaborasi tersebut, lahirlah baju astronaut yang dinamakan The Starman suits. Berbeda dari baju sebelumnya yang bulky, baju Starman hadir dalam desain yang lebih sleek dengan warna putihnya. Sementara itu, potongan minimalis meninggalkan kesan futuristis.
![]() |
Namun, fungsi tetap sama, melindungi astronaut dari kondisi tekanan udara yang rendah (depressurisation). Baju ini juga didesain agar astronaut mendapat asupan oksigen yang cukup sekaligus mengatur temperatur. Namun, baju ini hanya bisa dipakai di dalam kabin ketika kapsul sudah mengudara nanti.
Sementara itu, helm dibuat dengan teknologi cetak tiga dimensi. Adapun, sarung tangan bersahabat untuk layar sentuh.
Simak Video "Demam 'Avengers: Infinity War', Kini Dijual Baju Koko Thanos"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)