Bantu Tenaga Medis, Sejumlah Desainer Indonesia Kompak Bikin Hazmat
Minimnya ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis Indonesia di tengah pandemi Covid-19 mengetuk pintu hati para desainer Tanah Air untuk berkontribusi. Berbekal pengalaman sebagai perancang, mereka berkontribusi dengan membuat baju APD.
Baju APD, terutama yang berjenis hazmat, menjadi sangat krusial dengan semakin bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia. Per 2 April 2020, tercatat ada 1.790 kasus positif virus corona di Indonesia menurut data Kementerian Kesehatan. Sementara pasien yang sembuh baru mencapai 170 orang.
Wabah Covid-19 tentu berimbas juga ke bisnis fashion mereka, tapi itu tak menghalangi niat baik para desainer untuk ikut membantu dengan bakat dan sumber daya yang dimiliki demi memastikan stok baju APD bagi para tenaga medis sebagai garda terdepan. Inilah para desainer tersebut.
1. Anne Avantie
(Foto: Dok. Anne Avantie) |
Sudah 10 hari terakhir desainer Anne Avantie berhenti membuat kebaya dan gaun-gaun pesanan di rumah produksinya yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Tempat tersebut kini tengah disibukkan dengan pembuatan baju alat pelindung diri (APD). "Ini semua perihal kepedulian. Saya berpikir, di kondisi yang tidak baik seperti ini sekalipun, kita harus tetap bisa berbuat baik," ujar desainer yang akrab disapa Bunda Anne itu kepada Wolipop detikcom, baru-baru ini.
Selama 30 tahun berkarya, Anne Avantie memang memiliki sejumlah yayasan yang bergerak di bidang kesehatan. Namun, belum pernah ia membuat APD, apalagi sampai harus mengesampingkan produksi kebaya yang menjadi sumber utama pemasukannya.
Bisnis serta kesejahteraan karyawannya menjadi pertaruhan. Apalagi tunjangan hari raya sudah perlu disiapkan menjelang Lebaran. Di sini, keimanan dan kemanusiaan seorang Anne seolah diuji. "Bagi saya, saat seperti ini bukan waktu yang tepat untuk berhitung. Buku matematika saya tutup. Saya lakukan bagian saya, sisanya saya serahkan kepada Tuhan yang akan menyempurnakannya," tegas Anne.
Baju APD hanya akan disumbangkan kepada rumah sakit yang telah mengirim surat kepada pihak Anne Avantie. Kebijakan tersebut ditetapkan agar APD tidak jatuh ke tangan pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. "Banyak sekali rumah sakit yang sudah mengirim pengajuan. Ada mungkin 400-an (rumah sakit)," ujar Anne yang enggan merinci jumlah baju APD yang telah diproduksinya sejauh ini.
2. Cotton Ink
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keprihatinan juga dirasakan Ria Sarwono dan Carline Darjanto, duo pendiri label Cotton Ink. Mendapat cerita miris soal keterbatasan APD dari seorang dokter, mereka berdua pun tergerak untuk ikut membantu.
Mereka lantas melakukan penggalangan dana di kitabisa.com untuk dijadikan sebagai modal pembuatan hazmat sekaligus membiaya para penjahit yang bergantung pada upah harian. Diungkap Ria, virus corona berimbas pada menurunnya daya belanja dan mengancam nasib para penjahit.
"Jadi idenya dari Carline untuk sekalian juga memberdayakan penjahit-penjahit ini dengan bikin baju hazmat. Kami berdua tidak mengambil profit. This is it. This is the least we can do untuk bisa support tenaga medis," tutur Ria kepada Wolipop, Kamis (2/2/4/2020).
Targetnya dana Rp 500 juta bisa terkumpul dalam 60 hari. Namun, baru empat hari, penggalangan dana sudah mencapai Rp 350 jutaan. Tim Cotton Ink langsung bergerak untuk membuat 10.000 hazmat secara bertahap.
Hazmat yang dibuat pun sudah sesuai dengan arahan yang diberikan oleh dokter. "Sudah konsultasi dengan dokter. Hazmat yang benar ada material khusus, ada nama bahannya. Tapi kalau untuk sekarang yang penting harus tahan air. Kalau kecipratan darah atau cairan nggak tembus," jelas Ria.
3. Hian Tjen
Desainer Hian Tjen turut melakukan aksi serupa. Lewat Instagram, ia mengumumkan timnya sedang disibukkan dengan pembuatan baju medis dan hazmat. Hian Tjen juga mengajak rekannya sesama desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) untuk ikut ambil bagian.
"Berkolaborasi dengan desainer lain, kami telah membuat 1.000 baju medis dan sekarang kami sedang dalam pembuatan hazmat untuk didonasikan kepada @project_indonesia," ungkap Hian Tjen.
Desainer yang digandeng Hian Tjen di antaranya Stella Rissa, Danny Satriadi, Priyo Oktaviano dan Yogi Pratama. Dikabarkan CNN Indonesia, tak kurang dari 700 APD buatan Hian Tjen dan kawan-kawan telah disalurkan ke Kalimantan, Maluku, hingga Papua Barat. Project Indonesia sendiri merupakan himpunan dokter lulusan Universitas Trisakti.
Belum lama ini, Hian Tjen sempat mempresentasikan koleksinya di Milan Fashion Week, Italia. Beruntung, ia masih sempat pulang ke Indonesia sebelum situasi di Italia kian terpuruk karena wabah Covid-19.
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'












































