Warna-Warni London di Koleksi Busana Terbaru Studio 133 Biyan
Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 08 Nov 2019 08:38 WIB
Jakarta
-
London, Inggris, pernah menjadi bagian penting dalam hidup desainer Biyan Wanaatmadja. Di kota yang dijuluki 'The Smoke' itu, manis-pahit kehidupan dirasakannya. London lantas memberi warna tersendiri yang Biyan jadikan inspirasi untuk koleksi terbaru lini keduanya, Studio 133 Biyan.
Di London lah, pengetahuan Biyan tentang mode semakin diasah sebagai murid The London College of Fashion pada awal 1980-an. London seperti menjadi tempat pelariannya setelah studinya di Dusseldorf, Jerman, berhenti di tengah jalan.
"Dengan segala keunikan budaya dan karakter orangnya, London telah memberi saya warna yang luar biasa. Di sana juga, saya sempat merasa depresi. Suasananya gloomy karena sering mendung, but that's what makes London very beautiful," ungkap Biyan jelang peragaan di Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Kamis (7/11/2019) malam.
London muncul di benak Biyan ketika sedang menggali inspirasi untuk koleksi Spring-Summer 2020 yang dipresentasikan pertama kali semalam. Membayangkan London lantas mengantarkan imajinasi Biyan ke era Bloomsbury yang terjadi saat pertengahan abad 20.
Bloomsbury merujuk pada kelompok seniman, filsuf dan intelektual asal Inggris seperti Virginia Woolf, E.M. Forster dan Lytton Strachey, yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. "Semua dilempar begitu saja. But you never get too much of it. Rasanya seperti merangkul cinta," tambah Biyan.
Biyan pun terilhami untuk menuangkan segala sesuatu yang terlintas di benaknya saat menjalankan rutinitas. Kali ini, ia tak mau membatasi diri pada motif atau warna tertentu. Semua dijadikan satu dan saling bertabrakan. Menariknya, perbedaan tersebut justru menciptakan harmonisasi tampilan yang unik ketika disajikan di catwalk.
Koleksi kali ini terdiri dari 90-an busana wanita dan pria. Muncul ragam busana motif organis dan geometris dipasangkan dengan bahan katun eyelet, bordir renda, jacquard dan taffeta. Ada pula motif bunga mawar dan little florals yang bersandingan dengan motif garis-garis seperti anyaman.
Biyan juga bermain dengan siluet dari era retro sehingga hampir semua atasan, entah itu blus atau terusan A-line, dihiasi pussy bow yang menciptakan kesan chic. Palazzo pants dan kaftan dengan sentuhan embellishment khas Biyan juga tetap hadir.
Di jajaran busana pria, berbagai macam kemeja oversized dengan permainan bordir atau laser-cut menjadi daya tarik. Tidak ketinggalan outerwear seperti coat dan blazer dengan motif yang bold.
Tampilan busana terasa lebih muda dan funky ketika dipadukan dengan bucket hat yang menjadi highlight di jajaran aksesori untuk koleksi ini. Bucket hat muncul dalam beragam dekorasi, mulai dari detail beading hingga bunga tiga dimensi. Terbayang, bucket hat ini bisa menjadi topi andalan kala menghadiri acara formal atau resepsi pernikahan atau sekadar bersantai di pantai. (dtg/agm)
Di London lah, pengetahuan Biyan tentang mode semakin diasah sebagai murid The London College of Fashion pada awal 1980-an. London seperti menjadi tempat pelariannya setelah studinya di Dusseldorf, Jerman, berhenti di tengah jalan.
"Dengan segala keunikan budaya dan karakter orangnya, London telah memberi saya warna yang luar biasa. Di sana juga, saya sempat merasa depresi. Suasananya gloomy karena sering mendung, but that's what makes London very beautiful," ungkap Biyan jelang peragaan di Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Kamis (7/11/2019) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desainer Biyan Wanaatmadja luncurkan koleksi terbaru, Studio 133 Biyan yang terinspirasi dari London. Foto: Moh. Abduh |
London muncul di benak Biyan ketika sedang menggali inspirasi untuk koleksi Spring-Summer 2020 yang dipresentasikan pertama kali semalam. Membayangkan London lantas mengantarkan imajinasi Biyan ke era Bloomsbury yang terjadi saat pertengahan abad 20.
Bloomsbury merujuk pada kelompok seniman, filsuf dan intelektual asal Inggris seperti Virginia Woolf, E.M. Forster dan Lytton Strachey, yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. "Semua dilempar begitu saja. But you never get too much of it. Rasanya seperti merangkul cinta," tambah Biyan.
Biyan pun terilhami untuk menuangkan segala sesuatu yang terlintas di benaknya saat menjalankan rutinitas. Kali ini, ia tak mau membatasi diri pada motif atau warna tertentu. Semua dijadikan satu dan saling bertabrakan. Menariknya, perbedaan tersebut justru menciptakan harmonisasi tampilan yang unik ketika disajikan di catwalk.
Koleksi kali ini terdiri dari 90-an busana wanita dan pria. Muncul ragam busana motif organis dan geometris dipasangkan dengan bahan katun eyelet, bordir renda, jacquard dan taffeta. Ada pula motif bunga mawar dan little florals yang bersandingan dengan motif garis-garis seperti anyaman.
Desainer Biyan Wanaatmadja luncurkan koleksi terbaru, Studio 133 Biyan yang terinspirasi dari London. Foto: Moh. Abduh |
Biyan juga bermain dengan siluet dari era retro sehingga hampir semua atasan, entah itu blus atau terusan A-line, dihiasi pussy bow yang menciptakan kesan chic. Palazzo pants dan kaftan dengan sentuhan embellishment khas Biyan juga tetap hadir.
Di jajaran busana pria, berbagai macam kemeja oversized dengan permainan bordir atau laser-cut menjadi daya tarik. Tidak ketinggalan outerwear seperti coat dan blazer dengan motif yang bold.
Tampilan busana terasa lebih muda dan funky ketika dipadukan dengan bucket hat yang menjadi highlight di jajaran aksesori untuk koleksi ini. Bucket hat muncul dalam beragam dekorasi, mulai dari detail beading hingga bunga tiga dimensi. Terbayang, bucket hat ini bisa menjadi topi andalan kala menghadiri acara formal atau resepsi pernikahan atau sekadar bersantai di pantai. (dtg/agm)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Most Popular
1
Karyawan Gugat Perusahaan Setelah Dipecat karena Masuk Kantor Terlalu Pagi
2
Skandal Terekspos, Cho Jin Woong Umumkan Pensiun dari Industri Hiburan
3
Aktor Dynamite Kiss Ini Viral Mirip Jin BTS, Gantengnya Bikin Salah Fokus!
4
Ramalan Zodiak 8 Desember: Cancer Singkirkan Ego, Leo Lebih Tulus
5
Bright Vachirawit dan Nene Dikabarkan Putus Setelah 2 Tahun Pacaran
MOST COMMENTED












































Desainer Biyan Wanaatmadja luncurkan koleksi terbaru, Studio 133 Biyan yang terinspirasi dari London. Foto: Moh. Abduh
Desainer Biyan Wanaatmadja luncurkan koleksi terbaru, Studio 133 Biyan yang terinspirasi dari London. Foto: Moh. Abduh