Diskriminasi Perempuan, Nike Digugat Mantan Karyawati
Daniel Ngantung - wolipop
Sabtu, 11 Agu 2018 20:11 WIB
Jakarta
-
Skandal diskriminasi gender menimpa raksasa olahraga Nike. Perusahaan yang bermarkas di Oregon, Amerika Serikat, itu digugat oleh mantan karyawati karena dianggap mendiskriminasi perempuan.
Adalah Kelly Cahill dan Sara Johnston, dua mantan karyawati Nike yang melayangkan gugatan tersebut. Mereka menuding Nike menggaji mereka lebih rendah dari rekan kerja mereka yang berjenis kelamin pria untuk pekerjaan yang sama. Kedua perempuan ini juga merasa kehilangan kesempatan untuk naik jabatan karena jenis kelamin mereka.
"Di Nike, angka-angka menunjukkan cerita dari sebuah perusahaan yang merendahkan dan menghina perempuan," demikian tertulis di gugatan tingkat negara tersebut sebagaimana dikabarkan CNN.
Baca juga: Ramadan, Nike Rilis Sneakers dengan Tulisan Bahasa Arab
Gugatan tersebut turut menyertakan pengakuan Kelly yang menyebut seorang eks wakil presiden di Nike kerap memanggil karyawan perempuan dengan sebutan yang merendahkan. Kelly dan rekannya telah mengadukan kelakuan atasannya itu ke divisi sumber daya manusia. Bukan teguran yang didapat, pria tersebut malah dipromosikan.
Pengalaman buruk Sara juga disertakan sebagai bukti. Ia mengaku mengalami pelecehan seksual dari rekan kerjanya di Nike sekaligus kesenjangan upah. Nike disebut Sara menggaji dirinya US$ 2.000 lebih rendah dari rekan kerja pria untuk posisi yang sama.
Dalam tuntutan itu, mereka meminta Nike untuk mengevaluasi ulang kebijakan perusahaan agar berkeadilan bagi setiap pekerja terlepas dari jenis kelaminnya. Nike juga diharapkan dapat segera "menindaklanjuti dampak dari kebijakan lama dan sekarang yang telah merugikan karyawannya".
"Nike melawan segala bentuk diskriminasi dan sejak lama berkomitmen pada keberagaman dan keterbukaan," ujar Juru Bicara Nike Sandra Carreon-John menanggapi gugatan tersebut. Nike pun, lanjut Sandra, selalu berupaya memberikan upah dan keuntungan yang kompetitif bagi karyawannya.
Baca juga: Hijabers Ini Terang-Terangan Kritik Hijab Sport Nike, Ada Apa?
Juli lalu, seperti dikabarkan The Guardian, Nike telah menyesuaikan upah dari 10 persen karyawannya. Angka tersebut setara dengan 7.000 dari 74 ribu pegawai Nike di seluruh dunia.
Sementara itu, isu diskriminasi gender di lingkungan korporasi Nike sebenarnya sudah sampai ke telinga sang bos besar, CEO Mark Parker, sebelum gugatan dilayangkan. Pada Mei lalu, Mark pun telah menyampaikan permohonan maaf atas kegagalan menciptakan lingkungan kerja yang adil bagi semua pegawai.
Tonton juga video: 'Hijab Nike untuk Atlet Perempuan Jadi Kontroversi'
(asf/asf)
Adalah Kelly Cahill dan Sara Johnston, dua mantan karyawati Nike yang melayangkan gugatan tersebut. Mereka menuding Nike menggaji mereka lebih rendah dari rekan kerja mereka yang berjenis kelamin pria untuk pekerjaan yang sama. Kedua perempuan ini juga merasa kehilangan kesempatan untuk naik jabatan karena jenis kelamin mereka.
"Di Nike, angka-angka menunjukkan cerita dari sebuah perusahaan yang merendahkan dan menghina perempuan," demikian tertulis di gugatan tingkat negara tersebut sebagaimana dikabarkan CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gugatan tersebut turut menyertakan pengakuan Kelly yang menyebut seorang eks wakil presiden di Nike kerap memanggil karyawan perempuan dengan sebutan yang merendahkan. Kelly dan rekannya telah mengadukan kelakuan atasannya itu ke divisi sumber daya manusia. Bukan teguran yang didapat, pria tersebut malah dipromosikan.
Pengalaman buruk Sara juga disertakan sebagai bukti. Ia mengaku mengalami pelecehan seksual dari rekan kerjanya di Nike sekaligus kesenjangan upah. Nike disebut Sara menggaji dirinya US$ 2.000 lebih rendah dari rekan kerja pria untuk posisi yang sama.
Dalam tuntutan itu, mereka meminta Nike untuk mengevaluasi ulang kebijakan perusahaan agar berkeadilan bagi setiap pekerja terlepas dari jenis kelaminnya. Nike juga diharapkan dapat segera "menindaklanjuti dampak dari kebijakan lama dan sekarang yang telah merugikan karyawannya".
"Nike melawan segala bentuk diskriminasi dan sejak lama berkomitmen pada keberagaman dan keterbukaan," ujar Juru Bicara Nike Sandra Carreon-John menanggapi gugatan tersebut. Nike pun, lanjut Sandra, selalu berupaya memberikan upah dan keuntungan yang kompetitif bagi karyawannya.
Baca juga: Hijabers Ini Terang-Terangan Kritik Hijab Sport Nike, Ada Apa?
Juli lalu, seperti dikabarkan The Guardian, Nike telah menyesuaikan upah dari 10 persen karyawannya. Angka tersebut setara dengan 7.000 dari 74 ribu pegawai Nike di seluruh dunia.
Sementara itu, isu diskriminasi gender di lingkungan korporasi Nike sebenarnya sudah sampai ke telinga sang bos besar, CEO Mark Parker, sebelum gugatan dilayangkan. Pada Mei lalu, Mark pun telah menyampaikan permohonan maaf atas kegagalan menciptakan lingkungan kerja yang adil bagi semua pegawai.
Tonton juga video: 'Hijab Nike untuk Atlet Perempuan Jadi Kontroversi'
(asf/asf)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Fashion Korea 2025 Paling Viral: Celana Sagging Cortis & Labubu Rose BLACKPINK
Brand Fashion Rick Owens Setop Pakai Bulu Hewan Usai Didemo Berhari-hari
Kate Middleton Dinobatkan sebagai 'Influencer Abadi' oleh British Vogue
Begini Cara Menyimpan Perhiasan Emas dan Berlian Agar Kinclongnya Awet
Emas Batangan Vs Perhiasan Emas, Mana yang Lebih Cuan Jadi Investasi?
Most Popular
1
Momen Langka! Gwyneth Paltrow Tampil Bersama Apple & Moses di Karpet Merah
2
Foto Kejutan Ultah ke-27 Natasha Wilona, Masih Pakai Piyama & Tanpa Makeup
3
Foto: Sydney Sweeney Seksi ala Marilyn Monroe di Karpet Merah The Housemaid
4
Fashion Korea 2025 Paling Viral: Celana Sagging Cortis & Labubu Rose BLACKPINK
5
Viral Sound Ayu Ting Ting Ya Allah Lindungi Bilqis, Ini Kisah di Baliknya
MOST COMMENTED











































