Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Rani Hatta Tawarkan Keragaman Lewat 'Zebra Cross' di Tokyo Fashion Week

Alissa Safiera - wolipop
Selasa, 07 Mar 2017 19:26 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Intan Kemala Sari/Wolipop
Jakarta - Rani Hatta akan mengekspansi kariernya sebagai desainer lokal hingga ke Tanah Jepang pada pertengahan Maret nanti. Kehadiran Rani mengikuti jejak desainer Indonesia lain yang sebelumnya pernah pamer karya di perhelatan mode Tokyo, di antaranya adalah ByVelvet dan juga desainer modest wear Norma Hauri di Tokyo Fashion Week tahun lalu.

Desainer lulusan sekolah mode LPTB Susan Budihardjo ini ikut sebagai anggota Indonesia Fashion Forward (IFF), program inkubasi yang digagas oleh JFW dan British Council untuk meningkatkan kapasitas desainer lokal. Program besutan JFW itu bermitra dengan Japan Fashion Week Organization, yang telah disaksikan pula oleh penikmat mode lokal lewat kolaborasi fashion show antara Suzuki Takayuki dengan Bateeq di hari keenam JFW tahun lalu.

Kerap menyajikan karya yang mendapat pengaruh dari Negeri Matahari Terbit itu, Rani pun ditunjuk IFF untuk memamerkan koleksi teranyarnya di Jepang, karena dinilai memiliki potensi besar di sana. Di Amazon Tokyo Fashion Week nanti, ia akan menyuguhkan koleksi bertajuk 'Zebra Cross'. Inspirasinya datang dari lalu lalang berbagai jenis orang di persimpangan zebra cross.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku melihat zebra cross itu persimpangan, di situ beraneka ragam suku bangsa ada, etnis, berbaur saat menyeberang di sana. Mereka punya tujuan masing-masing, ada yang mau ke kantor ada yang terburu-buru," kata desainer yang dikenal dengan garis minimalisnya itu saat berbincang di Fashion Link, Senayan City, Selasa (7/3/2017).

Inspirasi itu lalu diterjemahkan ke dalam pilihan busana modest unisex untuk 20 set busana, yang terdiri dari sweater, dress, rok, coat, vest, kemeja, dan celana. Diungkap Rani, seluruhnya datang dengan garis desain oversized sesuai dengan DNA label Rani Hatta yang sporty dan maskulin. Untuk pasar Tokyo pula, Rani menawarkan 4 set busana menswear, 10 sampai 12 busana lengkap dengan hijabnya dan 6 lainnya dipresentasikan tanpa hijab.

Palet monokromatik tetap jadi pilihan ibu satu anak itu. Sentuhan budaya lokal akan disuntikkan ke dalam rangkaian koleksi bergaris modern itu, yakni dengan menempatkan kain lurik.

Dipilihlah kain lurik asal Yogyakarta yang juga dikenal dengan sebutan lurik khas Jogokaryo dengan lima garisnya yang ikonik. Namun akan ada modifikasi desain lurik dari Rani demi membuat kesan yang baru dari motif tradisional itu.

"Koleksi musim gugur jadi akan banyak layering. Ada semacam belt yang aku buat sendiri bermotif zebra cross sebagai detailnya," ungkap Rani.

Rani akan berbagi panggung di pekan mode Tokyo nanti, bersama dengan label lokal Bateeq. Selain Rani, jebolan IFF yang akan mengharumkan nama bangsa di dunia mode internasional adalah Novita Yunus yang akan pamer karya di India Fashion Week, I.K.Y.K dan Peggy Hartanto di Virgin Australia Melbourne Fashion Festival, serta Ria Miranda dan SOE Jakarta yang akan tampilkan koleksi di Seoul Fashion Week.

(dtg/dtg)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads