Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Eksplorasi Tenun Baduy Hingga Sambas oleh 6 Desainer di JFFF

Alissa Safiera - wolipop
Rabu, 27 Mei 2015 08:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: M. Abduh/Wolipop
Jakarta -

Tenun tak hanya warisan budaya namun juga identitas bangsa. Eksplorasi kain wastra ini pun semakin digandrungi para desainer lokal dari muda sampai mereka yang senior. Enam nama desainer lokal berbakat ini juga memiliki koleksi bernuansa tenun hasil olahan dengan Cita Tenun Indonesia, CTI di Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF).

Ari Seputra terakhir memamerkan karya tunggal dari label utamanya di tahun 2013 lalu. Setelah kemudian difokuskan pada pengembangan label ready to wear yang lebih muda dan urban, Major Minor. Dahulu mengkreasikan kain Lombok yang penuh warna, kali ini sang desainer menjanjikan look yang lebih modern lewat warna monokromatik.

"Ini mimpi saya untuk membuat karya hitam putih, karena dari dulu minta hitam dan putih, selalu dikasihnya ada warna lain yang terang, biru, kuning, dan kali ini akhirnya diberi kesempatan oleh CTI. Akan dibuat lebih modern karena cita-cita saya ingin membuat ready to wear yang bisa diterima masyarakat luas," ujar Ari sebelum menampilkan karyanya di Jakarta Fashion & Food Festival di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (26/5/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diutarakannya, koleksi terlihat modern. Siluetnya lebih kasual, menggabungkan corak motif tenun dengan garis hitam dan putih. Seolah gabungan gaya kasual dari Major Minor lewat siluet loose dan terkesan ringan, namun lebih dewasa dipadukan bahan tenun yang memberi kesan mewah sebagai atasan atau cape. Sementara kain bergaris dijadikann rok pensil atau celana dan rok flare.

Baca juga: 50 Inspirasi Gaun Pengantin 2015

Desainer lainnya, Priyo Oktaviano pun kembali menawarkan karya di JFFF. Kali ini Priyo menawarkan koleksi ready to wear yang menjadi andalan dalam karyanya. Ia bermain dengan kain Baduy kali ini untuk koleksi berjudul 'Gamematric of Baduy'.

"Banyak menampilkan permainan cutting, volume, structure. Saya buat warna yang kontras," ujar Priyo.

Terlepas dari show couture kontroversi yang ia tawarkan di Jakarta Fashion Week November 2014 lalu, pada akhirnya sang desainer kembali menampilkan koleksi terbaru. Bisa dibilang koleksi kali ini tampil aman. Jaket bermotif kotak-kotak khas Baduy, dipadu dengan warna cerah, namun seluruhnya memakai bawahan hitam sehingga look yang ditawarkan terlihat kasual.

Kemudian ada Chossy Latu yang membawa scene Sex and The City lewat gaya Indonesia dalam koleksi bertema Songket and The City. Koleksi terdiri atas padu padan blouse, rok atau celana dan outerwear. Beberapa aksesori juga menggambarkan sosok Carrie Bradshaw misalnya bunga mawar besar sebagai ornamen jaket atau topi bulu. Sayangnya beberapa look seperti terinspirasi gaya '90-an karena ruffle dan siluetnya yang klasik.

Tak kalah menarik adalah koleksi dari Auguste Soesastro lewat labelnya Kraton. Kembali mengangkat tenun Sambas yang sebelumnya dikreasikan hanya dalam warna hitam, putih dan merah kali ini terlihat lebih mewah tanpa kesan berlebihan dengan warna tambahan, hijau dan biru. Siluet khas Auguste yang minimalis namun tegas dan terstruktur juga kembali ditawarkan.

Gaya yang kasual dan terkesan lebih etnik dibanding koleksi desainer lainnya, milik Stephanus Hamy mengkreasikan kain Bali. Jaket-jaket berpotongan tegas dari tenun Bali dibuat lebih mewah dengan bahan two-tone sebagai padanannya. Seperti karya Hamy terdahulu, koleksi kali ini juga terlihat feminin.

Terakhir adalah paduan komposisi dari Denny Wirawan. Kain tenun Sulawesi Tenggara yang terkesan berat diseimbangkan dengan bahan ringan transparan seperti organza. Entah sebagai outerwear bergaya draperi atau sebagai dress potongan A-line yang dipadu bersama kain tenun untuk celananya.

"Terinspirasi taman laut di Wakatobi. Indahnya spesies yang ada di taman laut untuk diangkat sebagai motif tenun yang baru," ujar Denny.

Oleh Denny, kain tenun pun dibuat lebih muda seperti dijadikan playsuit, celanan panjang dan juga dress asimetris. Untuk foto Selengkapnya, klik disini. koleksi: Priyo OktavianoAri SeputranChossy LatuStephanus HamyAuguste Soesastro dan Denny Wirawan.

(asf/ays)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads