Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Minangkabau Festival 2015

Keindahan Sulaman Minang yang Berbeda dari Sulam Lainnya

wolipop
Kamis, 30 Apr 2015 08:55 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Hestianingsih/Wolipop
Jakarta -

Sumatera Barat tidak hanya dikenal dengan makanannya yang kaya bumbu dan rempah, misalnya rendang atau sate padang. Seni kerajinan tangannya pun patut dilirik sebagai salah satu kekayaan budaya kreatif Indonesia.

Salah satu yang cukup diunggulkan dari Tanah Minang ini adalah kerajinan sulam, bordir serta krancangnya. Warna dan corak yang beragam serta pembuatan yang dikerjakan dengan tangan menjadi keunggulan tersendiri dari kerajinan sulam serta bordir dari Sumatera Barat.

"Ciri khas bordir Minang dengan Jawa Barat misalnya, sangat berbeda. Mulai dari cara pengerjaan, motifnya, hasil bordirnya," ujar Ketua Dekranasda Sumatera Barat Nevi Irwan Prayitno saat konferensi pers Minangkabau Festival 2015 di Daima Hotel, Jl. Jendral Sudirman, Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/4/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambahkan pengrajin sekaligus pengusaha kerajinan sulam dan bordir Ardelina Anis Rasyid, pengerjaan dengan tangan menghasilkan karya yang lebih halus dan rapi. Ciri khas lainnya, bordir dan sulam Minang lebih banyak menampilkan motif-motif bunga yang digabungkan dengan gambar hewan maupun dedaunan.

"Di Jawa kebanyakan (dikerjakan dengan) mesin, sedangkan pengerjaan dengan tangan lebih bagus dari mesin. Susunan benangnya juga lebih 'cair' dan rapi," ujar wanita yang akrab disapa Ollyn ini.

Ollyn yang sudah 12 tahun mendirikan butik khusus sulam dan bordir juga mengungkapkan kalau ciri khas kerajinan sulam Minang juga mudah dikenali lewat warnanya. Menurutnya, bordir Minang lebih dominan warna merah, hijau dan pink yang juga mengarah ke warna alam.

"Sekarang banyak warna-warna alam seperti cokelat dan oranye muda," tutur wanita yang juga akan memamerkan koleksi sulamnya di Minangkabau Festival ini.

'Reputasi' sulam dan bordir Minang juga telah dikenal secara nasional maupun internasional. Dituturkan Nevi, pengrajin sulam asal Minang pernah menorehkan prestasi dengan membuat kreasi sulam sepanjang 20 meter.

"Ada Yayasan Sulam Internasional, buat sulam sepanjang 20 meter dan itu menjadi sulam terpanjang di dunia dari Sumatera Barat," ucap Nevi, yang juga menambahkan kalau kreasi sulam yang kini disimpan di kediamannya itu juga pernah mendapat penghargaan MURI.

Kerajinan sulam dan bordir ini pula yang akan diunggulkan dan ditampilkan di Minangkabau Festival 2015. Festival yang baru pertamakali diadakan itu akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 30 April hingga 2 Mei 2015. Acara ini dimeriahkan oleh parade bendi keliling kota Padang, kompetisi desain, talk show dan penampilan dari para desainer fashion ternama.

(hst/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads