Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Viral Sister Hong Lombok, MUA Deni Apriadi Ungkap Alasan Berpakaian Wanita

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Minggu, 16 Nov 2025 11:02 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman Sister Hong Lombok saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)
Foto: Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)
Lombok -

Sosok pria bernama Deni Apriadi Rahman alias nama Dea Lipa yang dijuluki Sister Hong Lombok, kini muncul di hadapan publik dan memberikan pernyataan mengenai dirinya. Identitas asli MUA terbongkar setelah akun Facebook @Diana_Arkayanti mengunggah fotonya pada Kamis (6/11/2025).

Dalam unggahan itu, tampak sosok berhijab dengan wajah glowing yang disebut sebagai penata rias pengantin. Namun, yang mengejutkan publik adalah fakta bahwa sosok tersebut bukan wanita, melainkan pria.

Dari penelusuran berbagai sumber, penata rias tersebut diketahui nama asli Deni, berasal dari Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah. Ia akrab disapa Dea Lipa. Ia diketahui selalu mengenakan jilbab saat bekerja untuk menutupi identitasnya sebagai pria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wolipop telah mewawancarai Diana, yang mengunggah dan membongkar kisah Deni alias Dea Lipa di media sosial. Diana menjelaskan bahwa unggahan tersebut berawal dari kepeduliannya terhadap isu penyimpangan kodrat.

"Postingan berawal dari orang-orang menyimpang dari qodratnya tapi terus berawal dari sana dan aku komentarin. Dapat dari salah satu netizen kasih info, ada juga seorang banci, laki-laki yang menyerupai perempuan dan mengenakan hijab," kata Diana melalui pesan suara kepada Wolipop, Jumat (14/11/2025).

ADVERTISEMENT

Diana merasa keberatan dengan banyaknya dukungan yang diterima Deni, mengingat penampilannya yang syar'i namun menyembunyikan identitas aslinya.

Meskipun belum pernah bertemu langsung, Diana memutuskan untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana informasi. Diana mengungkapkan beberapa perilaku Deni yang dianggap meresahkan, terutama karena penampilannya yang berhijab membuatnya lolos dari kecurigaan.

Diana tak habis pikir dengan tingkah laku Deni yang mengelabui klien hingga orang terdekatnya. "Kalau dia itu jadi MUA aku kurang tahu dari kapan, ada pelanggannya dia yang sudah dia makeup dari tahun 2023 yang kasih keterangan. Kliennya itu juga tidak tahu kalau ternyata dia itu laki-laki," ungkapnya.


Pengakuan Deni Apriadi

Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali) Foto: Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali).


Deni Apriadi Rahman, seorang penata rias (MUA) yang belakangan menjadi viral, akhirnya buka suara mengenai berbagai tuduhan yang menerpanya. Dalam sebuah konferensi pers, ia memakai kemeja kuning dan memakai topi dan masker.

Ia memberikan klarifikasi terkait isu penistaan agama, tuduhan sebagai bagian dari kaum sodom, hingga cerita pilu masa kecil yang penuh perundungan, dikutip dari detikBali.

Bantah Tudingan Penistaan Agama dan Kaum Sodom

Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali) Foto: Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali).

Deni Apriadi Rahman membantah keras narasi yang beredar luas di masyarakat. Ia merasa dituduh melakukan hal-hal yang tidak pernah ia lakukan dan menuntut agar isu yang tersebar didasarkan pada fakta.

"Banyak narasi yang disebarkan tidak sesuai dengan kenyataan, bahkan menuduh saya melakukan hal-hal yang tidak saya lakukan," kata Deni saat konferensi pers di Mataram, Sabtu (15/11/2025).

Pria berusia 23 tahun ini secara spesifik membantah isu yang menyebutnya sebagai penista agama. Tuduhan bahwa ia berada di saf (barisan) perempuan dan mengenakan mukena saat beribadah di masjid, tegasnya, tidak benar.

"Tidak benar, saya menghormati rumah ibadah, menghormati tata cara ibadah," jelas Deni.

Ia juga membantah keras tudingan yang melabelinya sebagai kaum sodom atau 'Sister Hong Lombok' yang dituduh kerap melakukan hubungan seksual sesama jenis.

"Terkait tuduhan bahwa saya pernah bertunangan, memiliki hubungan dengan laki-laki, atau melakukan hal-hal di luar batas, semuanya tidak benar," ujarnya.

Tak hanya itu, Deni juga membantah isu kesehatan terkait HIV/AIDS yang dilekatkan padanya. "Tuduhan bahwa saya mengidap HIV pun merupakan fitnah. Saya baru menjalani tes HIV di klinik PKBI, dan hasilnya negatif," tegasnya.


Deni Apriadi Mengaku Tertekan

Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali) Foto: Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali).

Tekanan yang datang setelah dirinya viral diakui Deni sangat berat. Ia mengaku sempat dua kali mencoba mengakhiri hidupnya karena tidak kuat menghadapi situasi tersebut.

"Sejak viral, saya mengalami tekanan yang sangat berat. Bahkan beberapa kali saya sempat kehilangan kendali dan mengalami pikiran-pikiran berbahaya terhadap diri sendiri," tuturnya.

Selain itu, ia menerima ribuan pesan berisi hujatan dan ancaman pembunuhan di media sosial pribadinya. "Saya menerima ribuan komentar berisi cacian dan hinaan. Saya bahkan mendapat teror seperti ancaman pembunuhan," ucap Deni.

Kerugian Materi Akibat Pembatalan Kerja

Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali) Foto: Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali).

Konsekuensi dari terungkapnya identitas Deni turut berimbas pada kerugian materiil. Sejumlah klien membatalkan penggunaan jasa rias yang sudah dipesan sebelumnya.

Sebagai seorang MUA, pembatalan ini tidak hanya merugikan Deni, tetapi juga asisten dan rekan kerjanya, seperti henna artist dan fotografer, yang biasa bekerja sama dengannya. "Pembatalan ini menimbulkan kerugian bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi asisten dan rekan kerja saya. Kami semua kehilangan pemasukan," bebernya.

Ekspresi Diri di Balik Busana Wanita

Heboh sosok makeup artist (MUA) yang berparas seperti wanita berhijab ternyata seorang pria. Bahkan banyak pria yang tertipu dengan paras cantik pria yang diketahui bernama Deni tersebut. Unggahan tentang sosok MUA tersebut langsung viral di media sosial.Heboh sosok makeup artist (MUA) yang berparas seperti wanita berhijab ternyata seorang pria. Bahkan banyak pria yang tertipu dengan paras cantik pria yang diketahui bernama Deni tersebut. Unggahan tentang sosok MUA tersebut langsung viral di media sosial. Foto: Dok. Instagram/@dea_lipha

Deni juga mengungkapkan alasan di balik kebiasaannya mengenakan busana wanita. Ia menegaskan, pilihannya tersebut bukan untuk menipu atau melecehkan pihak mana pun, melainkan sebagai bentuk ekspresi pribadi yang lahir dari kekaguman.

"Itu adalah bentuk ekspresi diri saya yang lahir dari kekaguman," jelasnya.

Terkait foto dirinya mengenakan hijab yang sempat tersebar, Deni tidak menampik hal tersebut. Ia mengakui pernah mengenakan busana yang identik dengan perempuan muslim karena baginya, hijab melambangkan kecantikan dan keanggunan.

"Saya menyadari bahwa saya memang pernah menggunakan jilbab. Bagi saya, jilbab itu simbol kecantikan, kelembutan, dan kehormatan," katanya.

Namun, setelah isu ini menjadi viral, Deni memutuskan untuk tidak lagi mengenakan hijab. "Saya saat ini sudah melepas hijab," imbuhnya, seraya berjanji tidak akan menggunakan kostum wanita muslim itu lagi.


Korban Broken Home dan Perundungan


Dalam pengakuannya, Deni menceritakan masa kecilnya yang tumbuh dalam kondisi keluarga tidak utuh (broken home) dan sering menjadi korban perundungan.

Sejak kecil, kedua orang tuanya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, sehingga Deni harus tinggal dan dibesarkan oleh neneknya dari pihak ibu.

Sejak lahir, Deni mengidap gangguan pendengaran yang semakin memburuk setelah ia mengalami kecelakaan pada usia sekitar 10 tahun. Kondisi ini menjadikannya sasaran perundungan selama masa sekolah.

Kondisi mentalnya semakin diperparah ketika sang nenek meninggal dunia saat Deni duduk di bangku kelas 6 SD. Akibat situasi tersebut, Deni merasa tidak memiliki dukungan yang cukup, sehingga ia hanya mampu menamatkan pendidikan hingga Sekolah Dasar.

Setelah tamat sekolah dan kehilangan sang nenek, Deni belajar bertahan hidup secara mandiri. Ia akhirnya menemukan keterampilan sebagai MUA yang dipelajari secara otodidak melalui video di YouTube.

Bagi Deni, pekerjaan sebagai penata rias bukan hanya tempat mencari nafkah, tetapi juga sebagai bentuk mengekspresikan diri yang membantunya memperoleh kembali kepercayaan diri yang hilang. "Melalui pekerjaan inilah saya merasa bisa berdiri di atas kaki saya sendiri, memenuhi kebutuhan hidup, dan perlahan memperoleh rasa percaya diri," pungkas Deni.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads