Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Miliarder Menolak Tua Perawatan Sperma untuk Menghilangkan Mikroplastik

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 26 Okt 2025 10:33 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Bryan Johnson
Bryan Johnson Foto: dok. Instagram
Jakarta -

Biohacker sekaligus miliarder eksentrik Bryan Johnson kembali jadi sorotan. Kali ini sosok yang terobsesi menolak tua itu melakukan perawatan ekstrem lain, yakni pembersihan sperma untuk menghilangkan mikroplastik.

Pria 48 tahun itu mengaku berhasil menghilangkan 85% partikel mikroskopis dari spermanya. Dalam unggahan di platform X, Johnson membeberkan hasil uji laboratorium yang ia lakukan pada tubuhnya sendiri. Ia menyebut kadar mikroplastik dalam spermanya menurun signifikan, dari 165 partikel per mililiter pada November 2024 menjadi hanya 20 partikel per mililiter pada Juli 2025.


"Sejauh yang kami ketahui, ini adalah laporan pertama yang menunjukkan adanya korelasi antara kadar mikroplastik dalam darah dan sperma pada individu yang sama, menandakan proses detoksifikasi mikroplastik yang berhasil," ujar Johnson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan serupa juga ia temukan pada kadar mikroplastik di darahnya dalam periode yang sama. Klaimnya tersebut tentu saja jadi kontroversi karena belum diverifikasi secara ilmiah.

Bryan JohnsonBryan Johnson Foto: Blueprint

Perawatan sperma yang dilakukan Johnson cukup ekstrem. Ia masuk ke sauna kering bersuhu 92 derajat celcius, sambil menempelkan kantong es di area selangkangan. Menurutnya, tujuannya agar tubuh bisa mengeluarkan racun lewat keringat tanpa merusak kesehatan testis dan sperma akibat paparan panas tinggi.

ADVERTISEMENT

Namun, para ahli justru memperingatkan bahwa paparan suhu ekstrem bisa berdampak negatif pada kualitas dan jumlah sperma. Belum ada bukti ilmiah yang mendukung metode sauna dan es tersebut efektif untuk mengeluarkan mikroplastik dari tubuh.

Sebagai bagian dari gaya hidup anti-tua dan bebas toksin, Johnson juga mengubah kebiasaannya. Ia tidak memanaskan makanan dalam wadah plastik, tidak memakai talenan plastik, dan hanya minum air hasil penyaringan reverse osmosis.

Riset menunjukkan bahwa mikroplastik berpotensi mengganggu fungsi hormon dan memicu stres oksidatif, yang dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi.
Masalahnya, mikroplastik sulit dihindari. Partikel ini bisa masuk ke tubuh melalui udara yang kita hirup, makanan yang dikonsumsi, hingga air minum sehari-hari.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads