Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Miliarder Menolak Tua Sarankan Buang Makanan demi Disiplin Diet, Tuai Kecaman

Kiki Oktaviani - wolipop
Rabu, 18 Jun 2025 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Bryan Johnson
Foto: dok. Instagram @bryanjohnson_
Jakarta -

Bryan Johnson, miliarder sekaligus biohacker asal California,AS kembali menuai kontroversi. Kali ini, bukan karena rutinitas anti-penuaannya yang ekstrem, tetapi karena cuitannya yang memicu kontroversi.

Dalam unggahan di platform X, pria 47 tahun itu menyarankan para pengikutnya untuk membuang makanan jika tidak lapar. "Buang ke tempat sampah. Kamu tidak lapar," tulis Johnson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuitan tersebut langsung menuai gelombang kecaman dan sindiran dari warganet. Banyak yang menganggap pernyataan Johnson tidak sensitif, terutama di tengah situasi ekonomi yang sulit dan masih tingginya angka kelaparan di berbagai belahan dunia. Komentarnya juga dianggap menyerempet pada promosi gangguan makan, seperti anoreksia.

"Membuang-buang makanan untuk menjadi kurus? Di situasi ekonomi seperti ini? Aku akan hidup dengan sisa makanan anak-anakku seperti orang tua, obesitas seperti rakun jika perlu. Aku tidak peduli," sindir netizen.

ADVERTISEMENT

"Drama yang mendorong menjadi anoreksia? Menarik," sindir lainnya.

Bryan JohnsonBryan Johnson Foto: dok. Instagram

Bryan Johnson memang dikenal sebagai figur eksentrik yang tak henti mencari cara untuk 'menolak tua'. Sejak memulai proyek ambisiusnya, Project Blueprint, pada tahun 2020, ia menerapkan rutinitas hidup yang sangat ketat.

Johnson bangun pukul 05.00 pagi, tidur pukul 20.30 malam, dan hanya mengonsumsi makanan vegan dengan batasan 2.000 kalori per hari. Menu hariannya terdiri dari brokoli, kembang kol, dan kenari, ditambah dengan konsumsi lebih dari 80 suplemen setiap hari.

Tak hanya itu, ia juga pernah mengaku melakukan suntik darah anaknya sendiri dalam upaya membalikkan proses penuaan. Kini, ia beralih ke metode yang lebih rumit yang disebutnya total plasma exchange atau sebuah prosedur medis yang melibatkan penggantian seluruh plasma darah dengan larutan albumin dan imunoglobulin.

Johnson bahkan mengukur ereksi malam hari sebagai indikator kesehatan jantung dan vitalitas, sesuatu yang membuat banyak orang geleng-geleng kepala.

Meski banyak yang mengkritik, Johnson tetap teguh dengan visinya untuk memperpanjang harapan hidup manusia hingga melampaui usia 120 tahun. Ia mengklaim kini memiliki jantung berusia 37 tahun, kulit 28 tahun, dan kebugaran fisik layaknya remaja 18 tahun.

Untuk mendukung misinya, ia juga kerap menggelar konferensi bertajuk "Don't Die" yang mempromosikan gaya hidup anti-penuaan. "Don't Die" bahkan disebutnya sebagai agama baru baginya.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads