Bagi penyanyi Dua Lipa, high heels bukan sekadar aksesori untuk menunjang penampilan. Sepasang sepatu dengan hak tinggi ini sudah menjadi bagian dari identitas panggungnya.
Tak jarang, pelantun lagu 'One Kiss' ini harus berdiri berjam-jam dengan high heels, termasuk saat tampil di konser. Memakai high heels dalam waktu lama menjadi tantangan tersendiri, karena selain risiko kaki lecet, persendian juga bisa jadi pegal-pegal.
Otot kaki dan paha yang kuat pun sangat diperlukan agar tetap nyaman memakai high heels. Untuk itu, wanita 30 tahun ini punya cara khusus agar tahan mengenakan high heels, yakni dengan latihan kekuatan setiap hari.
Dalam wawancara bersama Vogue, Dua Lipa mengungkapkan bahwa reformer Pilates kini menjadi salah satu rutinitas wajibnya saat olahraga.
"Aku suka sekali karena hasilnya terlihat instan. Buatku, ini salah satu bentuk strength training terbaik," ujarnya.
Menurutnya, kunci utamanya adalah menjaga otot inti tubuh (core) agar tetap kuat.
"Aku hampir selalu memakai heels, jadi core-ku sangat penting. Kalau core kuat, punggung bawah juga kuat, dan itu sangat membantu ketika menari atau berdiri lama dengan sepatu hak," jelasnya.
High heels memang sudah lama menjadi simbol femininitas tapi sekaligus tekanan budaya terhadap wanita. Bagi sebagian orang, sepatu hak tinggi bisa dianggap sebagai standar kecantikan yang membatasi tubuh.
Namun, alih-alih menolaknya, Dua Lipa memilih cara lain yakni memperkuat tubuhnya agar bisa mendefinisikan ulang pengalaman memakai high heels sesuai caranya sendiri.
Simak Video "Video: Dua Lipa Pecat Manajer Imbas Ikut Larang Grup Rap Pro-Palestina"
(hst/hst)