Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Heboh, Transgender Berhijab Bawa Bendera Palestina di Pemakaman Charlie Kirk

Kiki Oktaviani - wolipop
Rabu, 24 Sep 2025 09:47 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Sumayyah Dawud
Sumayyah Dawud Foto: dok. Instagram @sumayyah.dawud
Jakarta -

Sejumlah demonstran terlihat hadir di luar pemakaman tokoh konservatif Amerika, Charlie Kirk, pada Minggu (21/9/2025). Di antara ribuan pelayat yang datang, salah satu sosok yang mencuri perhatian adalah Sumayyah Dawud, seorang transgender Muslim.

Dengan mengenakan hijab, Dawud hadir sejak pagi sambil membawa bendera Palestina yang dilengkapi logo Black Lives Matter. Ia bersama beberapa demonstran lain mengibarkan spanduk dengan pesan beragam, mulai dari dukungan terhadap Palestina hingga kecaman terhadap mantan Presiden Donald Trump.

Dalam sebuah rekaman yang dilaporkan Fox News Digital, Dawud terdengar menyampaikan pesan tajam kepada kelompok lain di lokasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kembalilah ke Eropa, penjajah. Ini adalah tanah asli yang telah dicuri," ujarnya.

Di media sosial, Dawud juga menuliskan kritik keras terhadap suasana pemakaman Kirk.

ADVERTISEMENT

"Beberapa orang paling penuh kebencian terlihat di luar acara Charlie Kirk pagi ini," tulisnya di Instagram.

Sumayyah DawudSumayyah Dawud Foto: dok. Instagram @sumayyah.dawud

Sikap Dawud tersebut tidak lepas dari rekam jejak Kirk yang memang sarat kontroversi. Pendiri organisasi Turning Point USA itu dikenal sebagai pendukung Donald Trump sekaligus figur konservatif yang kerap melontarkan pernyataan anti-imigran dan islamofobia.

Kirk menyinggung Islam sebagai agama yang berhubungan dengan ideologi radikal. Pandangannya itu tentu menuai kecaman dari komunitas Muslim di Amerika.

Selain itu, Kirk juga dikenal menolak pengakuan identitas gender di luar laki-laki dan perempuan. Ia bahkan menyebut isu transgender sebagai eksperimen radikal yang merusak budaya Amerika. Pandangan tersebut membuatnya sering menjadi sasaran protes kelompok aktivis LGBTQ+ maupun pendukung hak asasi manusia.

Dawud sendiri bukan sosok baru dalam dunia demonstrasi di AS. Pada 2024, ia sempat ditangkap saat mengikuti aksi kamp Palestina di Universitas Negeri Arizona. Meski kemudian tuduhannya dicabut, ia sempat dilarang memasuki kampus tersebut.

Kehidupan Dawud sebagai Muslim juga pernah memicu kontroversi. Menurut laporan Phoenix New Times, pada 2015 ia dilarang beribadah di masjid kecuali berpakaian sebagai laki-laki, namun ia menolak dan tetap ingin menempati saf perempuan.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads