Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kode 1312 Viral Usai Demo 28 Agustus 2025, Begini Arti dan Sejarahnya

Vina Oktiani - wolipop
Sabtu, 30 Agu 2025 10:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Aksi demo di depan Mapolda Sumbar. (Jeka Kampai/detikSumut)
Foto: Aksi demo di depan Mapolda Sumbar. (Jeka Kampai/detikSumut)
Jakarta -

Media sosial kembali diramaikan dengan munculnya kode 1312 setelah tragedi unjuk rasa yang menimpa seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan. Affan meninggal dunia pada Kamis, 28 Agustus 2025, ketika sebuah kendaraan taktis Brimob melindas dirinya saat ia hendak mengantarkan pesanan di tengah aksi demo buruh. Peristiwa tersebut memicu kemarahan publik, dan banyak warganet menggunakan kode 1312 sebagai bentuk protes.

Apa Arti Kode 1312?

Kode 1312 sebenarnya adalah bentuk sandi dari kata ACAB, singkatan bahasa Inggris 'All Cops Are Bastards', diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 'Semua polisi adalah baj**gan'. Jika diurai, huruf-huruf ACAB diganti dengan nomor urutan abjad:

β€’ A = 1

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€’ C = 3

β€’ A = 1

ADVERTISEMENT

β€’ B = 2

Dari situlah muncul kode 1312 yang memiliki arti sama dengan ACAB. Istilah ini kerap muncul dalam demonstrasi, grafiti, tato, hingga spanduk sebagai simbol ketidakpuasan terhadap aparat kepolisian.

Sejarah Singkat ACAB

Istilah ACAB sebenarnya sudah ada sejak lama, diperkirakan muncul di Inggris pada awal abad ke-20. Pada masa itu, istilah 'All Coppers Are Bastards' digunakan oleh para pekerja yang melakukan pemogokan sebagai bentuk perlawanan terhadap polisi yang dianggap represif.

Seiring waktu, slogan ini semakin populer, masuk ke dalam budaya pop seperti musik punk hingga film. Band punk asal Inggris, The 4-Skins, bahkan merilis lagu berjudul 'ACAB' pada 1982, yang membuat istilah ini makin dikenal luas di berbagai negara.

Viral di Indonesia

Di Indonesia, slogan ACAB mulai sering terlihat setelah Reformasi 1998, terutama dalam aksi-aksi demonstrasi. Istilah ini juga muncul kembali usai tragedi Kanjuruhan pada 2022, di mana ratusan orang meninggal dunia akibat gas air mata yang ditembakkan polisi di stadion. Saat itu, coretan 1312 dan ACAB juga menjadi simbol perlawanan dari para suporter.

Kini, setelah kasus meninggalnya Affan Kurniawan pada demo 28 Agustus 2025, kode 1312 kembali digaungkan oleh masyarakat sebagai bentuk kekecewaan terhadap aparat. Unggahan dengan kode tersebut ramai tersebar di Instagram hingga X, menandakan protes publik.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads