Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Bahasa Gaul 'Delulu' dan 'Skibidi' Resmi Masuk Kamus Bahasa Inggris Cambridge

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 19 Agu 2025 15:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi kamus Bahasa Inggris.
Ilustrasi kamus Bahasa Inggris. Foto: Getty Images/iStockphoto/aga7ta
Jakarta -

Bahasa gaul yang selama ini kita temui di media sosial sudah mendapat tempat resmi di dunia akademis. Cambridge Dictionary baru saja mengumumkan bahwa kata-kata seperti 'delulu', 'tradwife', dan 'skibidi' resmi ditambahkan ke dalam kamus bahasa Inggris.

Pada Senin (18/8/2025), Cambridge Dictionary - yang dianggap sebagai salah satu rujukan utama bahasa Inggris - kini semakin 'online'. Menurut laporan CNN, dari sekitar 6.000 kata baru yang ditambahkan, beberapa di antaranya berasal dari bahasa gaul Gen Z yang populer di media sosial.

Colin McIntosh, manajer program leksikal di Cambridge Dictionary, mengatakan kepada CNN, "Tidak setiap hari kita melihat kata seperti 'delulu' bisa masuk ke Cambridge Dictionary. Kami hanya menambahkan kata yang diyakini akan bertahan lama. Budaya internet benar-benar mengubah bahasa Inggris, dan menarik sekali untuk merekamnya di kamus."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi generasi yang tidak akrab dengan TikTok, mungkin butuh waktu untuk membiasakan diri dengan istilah-istilah baru ini. Salah satunya adalah 'skibidi'. Kata ini sering dipakai anak muda untuk menekankan pernyataan atau sekadar lelucon tanpa makna jelas.

Popularitasnya melonjak lewat Skibidi Toilet, animasi viral di YouTube yang menampilkan kepala manusia muncul dari toilet. Cambridge Dictionary mendefinisikan skibidi sebagai "kata yang bisa memiliki banyak arti, mulai dari 'keren' hingga 'buruk', atau bahkan tidak punya arti sama sekali dan dipakai hanya untuk bercanda."

ADVERTISEMENT

Contoh penggunaannya: "What the skibidi are you doing?"

Ada juga istilah 'tradwife', yang sudah muncul sejak sekitar 2020. Kata ini merujuk pada influencer dengan pandangan konservatif yang menonjolkan peran tradisional sebagai istri, yakni mengurus suami, anak, dan rumah tangga, lalu membagikannya di TikTok, Instagram, atau YouTube.

Sementara itu, kata yang paling ramai diperbincangkan tentu saja 'delulu'. Berasal dari singkatan delusional, kata ini erat kaitannya dengan era post-truth, di mana keyakinan pribadi lebih diutamakan dibanding kenyataan. Cambridge mendefinisikannya sebagai, "Mempercayai sesuatu yang tidak nyata atau tidak benar, biasanya karena pilihan pribadi."

Istilah 'delulu' sebenarnya sudah ada lebih dari 10 tahun lalu di kalangan penggemar K-pop. Saat itu, kata ini digunakan sebagai sindiran bagi fans yang terlalu percaya diri bisa menjalin hubungan dengan idolanya. Namun kini, maknanya semakin luas.

Ungkapan seperti "delulu is the solulu" - yang berarti membayangkan mimpi seolah bisa jadi kenyataan - telah ditonton miliaran kali di TikTok. Bahkan, istilah ini sempat dibawa ke panggung politik.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pernah menggunakan kalimat "delulu with no solulu" untuk menyerang lawan politiknya di parlemen.

Fenomena masuknya bahasa gaul media sosial ke kamus resmi ini memperlihatkan bagaimana budaya digital kini bukan lagi ruang terpisah, tapi sudah menjadi bagian nyata dari bahasa global.

Seperti kata Colin, "Budaya internet tidak hanya membentuk cara kita berkomunikasi, tapi juga meninggalkan jejak permanen dalam bahasa."

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads