Terobsesi Labubu, Wanita Koleksi 150 Boneka dengan Total Nilai Rp 80 Juta
Boneka mungil berbentuk monster lucu bernama Labubu tengah jadi fenomena global di kalangan kolektor mainan. Wujudnya yang unik dan ekspresif membuat banyak orang jatuh hati, termasuk Dani Barron, seorang perawat asal Pennsylvania, Amerika Serikat, yang kini memiliki lebih dari 150 boneka Labubu dengan total nilai mencapai Rp 80 juta.
"Saya pikir boneka ini aneh dan sedikit jelek. Tapi justru itu yang membuat saya tertarik. Saya memang cenderung menyukai hal-hal yang dianggap orang lain aneh atau tak biasa," kata Barron, seperti dikutip dari People.
Ketertarikan Barron bermula dari unggahan seorang teman di media sosial yang memamerkan Pumpkin Labubu, salah satu edisi langka. Setelah melalui berbagai usaha dan beberapa kali gagal, ia akhirnya mendapatkan Labubu pertamanya, Green Grape, pada November 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menaruhnya di gantungan kunci dan sejak saat itu saya tahu saya ingin punya lebih banyak lagi," ungkapnya.
Namun, Barron tak sekadar mengoleksi. Ia juga memodifikasi Labubu menjadi karya seni unik dengan mewarnai ulang, mengganti mata, hingga menambahkan detail khusus menggunakan spidol kain dan pewarna.
danisquishie Foto: dok. TikTok @danisquishie |
"Baru-baru ini saya mulai mencabut mata Labubu dan menggantinya dengan desain sendiri. Itu membuat saya lebih menghargai setiap karakter," jelasnya.
Salah satu karya favoritnya adalah Labubu bertema Darth Maul dari Star Wars, yang bahkan sempat disorot akun resmi Star Wars di Instagram.
danisquishie Foto: dok. TikTok @danisquishie |
Cerita cinta terhadap Labubu juga datang dari Caitlin Sackett, seorang seniman berusia 29 tahun asal New York City. Perkenalannya terjadi secara tak sengaja, melalui saudara iparnya.
"Saya melihat Labubu pertama kali saat saudara pasangan saya menunjukkan koleksi barunya melalui FaceTime. Saat itu saya berpikir, 'Oke... mungkin mereka lucu juga,'" akunya.
Beberapa minggu kemudian, Caitlin dan pasangannya mencoba peruntungan di mesin capit Anime Claw, sebuah arcade di Manhattan. Ia berhasil membawa pulang Labubu pertamanya. Dari sanalah obsesinya bermula.
Kini Caitlin telah mengoleksi 25 Labubu dan 56 mainan Pop Mart lainnya, termasuk beberapa versi paling langka. Namun, salah satu yang paling berkesan baginya adalah Happy Halloween Labubu.
"Saya mendapatkannya pada hari ulang tahun saya, dari mesin capit, dan langsung di percobaan pertama. Itu seperti keajaiban ulang tahun!" kenangnya.
Bagi Caitlin, Labubu bukan sekadar koleksi, melainkan sumber kebahagiaan di tengah dunia yang penuh tekanan. Meski banyak mendapat pujian, Caitlin tak lepas dari kritik soal budaya konsumtif. Namun, ia membantah bahwa hobinya termasuk konsumsi berlebihan.
"Saya mengingatkan orang bahwa mengoleksi tidak selalu berarti konsumsi berlebihan. Overconsumption menyiratkan bahwa saya menimbun tanpa kendali, padahal saya seorang kolektor. Itulah intinya. Saya ingin menunjukkan bahwa mengoleksi bisa menjadi sumber kegembiraan, bukan hanya simbol kapitalisme semata," tegasnya.
(kik/kik)
Home & Living
Bikin Natal Lebih Ceria, Lampu Hias Ini Cocok Jadi Dekorasi Natalmu!
Home & Living
Rekomendasi 3 Hampers Natal Eksklusif yang Siap Bikin Momen Kamu Makin Spesial!
Home & Living
Rekomendasi 3 Dekorasi Natal Simple tapi Bikin Rumah Auto Hangat!
Health & Beauty
Skincare Set Ini Layak Jadi Hadiah Natal untuk Orang Terdekatmu
Victoria Beckham Ungkap Panggilan Barunya Setelah Suami Dapat Gelar Kehormatan
Kim Kardashian Jadi Ikon Game Fortnite, Susul Ariana Grande
Kim Woo Bin dan Shin Min Ah Menikah 20 Desember, Lee Kwang Soo Jadi MC
Sinopsis Jiu Jitsu di Bioskop Trans TV, Dibintangi Nicolas Cage
Bocoran Drakor Romantis Kim Seon Ho & Go Yoon Jung, Tayang Januari 2026
Potret Aktris Riley Keough yang Disebut Ibu dari Anak Ketiga John Travolta
Kaleidoskop 2025
10 Gaya Ikonik Kate Middleton di 2025, Dinobatkan Sebagai Influencer Abadi
Foto: Denny Wirawan Angkat Spirit Sumba dalam Koleksi 'Bumi Sabana'
Victoria Beckham Ungkap Panggilan Barunya Setelah Suami Dapat Gelar Kehormatan














































