Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Skandal America's Next Top Model, Wanita Ini Bongkar Kejamnya Sikap Produser

Kiki Oktaviani - wolipop
Selasa, 15 Jul 2025 11:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Sarah Hartshorne
Sarah Hartshorne Foto: dok. Instagram @sarahbhartshorne
Jakarta -

Reality show America's Next Top Model (ANTM) selama bertahun-tahun dianggap sebagai batu loncatan menuju dunia modeling internasional. Namun, mantan kontestan musim ke-9 Sarah Hartshorne baru-baru ini membongkar sisi kelam dari ajang pencarian bakat yang dipelopori oleh supermodel Tyra Banks tersebut.

Lewat bukunya yang baru terbit, You Wanna Be on Top?: A Memoir of Makeovers, Manipulation, and Not Becoming America's Next Top Model, Sarah menceritakan realita pahit saat menjadi kontestan di reality show tersebut. Sarah mengungkap bahwa sejak awal proses syuting pada musim panas 2007, ia menyadari bahwa dunia ANTM tidaklah seperti yang ia bayangkan. Para model dibatasi aksesnya terhadap dunia luar, dilarang mengambil jeda, dan bahkan kesulitan mendapat perawatan medis saat dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku rasa banyak penonton yang dulu menyaksikan acara ini saat remaja atau mahasiswa kini mulai menyadari dampak negatif dari tayangan ini, dan betapa problematiknya beberapa bagian," ujarnya.

Sarah mengungkapkan bahwa ada ancaman dari produser jika membocorkan apa yang ada saat proses produksi. Sarah mengaku bahwa pihak ANTM menyebut bahwa mereka tidak segan menuntut kontestan dengan nilai yang besar.

ADVERTISEMENT

"Salah satu produser berkata, 'Jika kau membocorkan apa pun, kami akan menuntutmu sebesar lima juta dolar.' Lalu ia melanjutkan, 'Kami tahu kau tidak punya lima juta. Tapi kami juga akan menuntut anak-anakmu. Dan anak-anak dari anak-anakmu. Hingga kami mendapatkan uang kami kembali, ditambah bunga'," kata Sarah dalam bukunya.

Produser membuat tekanan dan menanamkan ketakutan sejak awal. Sarah menyebut bahwa produser tahu bagaimana memanipulasi para peserta muda yang sebagian besar berasal dari latar belakang orang biasa.

Sarah mengakui bahwa dirinya sempat percaya narasi produser bahwa kesempatan di ANTM adalah hal yang luar biasa dan langka.

"Aku percaya sepenuhnya bahwa ini adalah kesempatan emas, dan jutaan gadis rela mati demi posisi ini. Itu memang benar. Tapi dengan alasan itulah aku jadi memaklumi banyak perlakuan yang tidak pantas, hanya karena kupikir itu bagian dari membuat tayangan TV yang bagus," aku Sarah.

Meski pengalaman di ANTM menyisakan luka, Sarah tetap melanjutkan karier modeling dan bekerja untuk klien besar seperti Glamour, Vogue, dan Skechers. Kini, ia tinggal di New York bersama suami dan putrinya, serta aktif menulis tentang dunia modeling, body image, dan perjalanan sebagai model plus-size.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads